Mohon tunggu...
Tabrani Yunis
Tabrani Yunis Mohon Tunggu... Guru - Tabrani Yunis adalah Direktur Center for Community Development and Education (CCDE) Banda Aceh, juga sebagai Chief editor majalah POTRET, majalah Anak Cerdas. Gemar menulis dan memfasilitasi berbagai training bagi kaum perempuan.

Tabrani Yunis adalah Direktur Center for Community Development and Education (CCDE) Banda Aceh, juga sebagai Chief editor majalah POTRET, majalah Anak Cerdas. Gemar menulis dan memfasilitasi berbagai training bagi kaum perempuan.

Selanjutnya

Tutup

Financial Pilihan

Ketika Asuransi Bisa Online

25 Desember 2021   07:20 Diperbarui: 25 Desember 2021   20:55 227
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi alat kesehatan, perlu asuransi. Dok. Pribadi

Yang jelas, petugas asuransi yang menawarkan program asuransi tersebut tidak pernah datang lagi, aku pun tidak melanjutkan atau melakukan pembayaran premi tahun berikutnya. Hingga kini aku tak mendapat penjelasan.

Selain asuransi yang aku hanya berhubungan singkat itu, aku kemudian tertarik membuat asuransi pendidikan. Ya, teringat akan perlunya asuransi pendidikan untuk anak-anakku. Aku mengambil asuransi investasi. Tenggang waktu sampai 5 tahun. Untuk pembayaran premi dilakukan dengan cara otodebit, pihak asuransi akan langsung menarik premi dari tabungan setiap bulan. Setelah berjalan 5 tahun, aku pun menghentikan lagi asuransi ini dan kala menutupnya aku mendapat pengembalian premi dengan jumlah hanya setengah dari premi yang telah kubayarkan selama 5 tahun. Rugikah aku? Jelas rugi. Tapi? Ya. Tidak ada tapi-tapi. Karena yang seperti ini bukan hanya satu kali, tetapi ada kali kedua yang kemudian aku juga memutuskan untuk berhenti.

Asuransi Online

Walau aku sudah punya pengalaman beberapa kali berasuransi dan merugi, aku banyak dan sangat sering ditelpon oleh pihak asuransi yang menawarkan asuransi dengan berbagai macam kemudahan dan keuntungan. Tidak semua aku tolak. Karena ada satu atau dua yang aku juga akhirnya ikut. Aku sebenarnya heran juga, mengapa aku terus diburu-buru petugas asuransi yang aku tidak tahu dimana mereka mendapat nomor kontakku.

Ya, belum sempat aku menutup atau berhenti dari membayar premi asuransi di satu akun asuransi, penawaran asuransi online pun membuatku membuka satu akun asuransi yang kantor pelayanannya ada di Jakarta. Aku kemudian memiliki asuransi kesehatan lagi. Tabunganku mulai dilakukan otodebit setiap bulan, walau jumlahnya tidak terlalu besar. 

Celakanya, pembukaan akun baru ini tidak hanya cukup di situ, pihak petugas asuransi semakin sering menelpon dan mengajak atau menawarkan keuntungan lain dengan cara mereka yang begitu membujuk. Namun, sering kurespon dengan kata cukup itu saja dahulu. Telepon penawaran asuransi juga datang dari asuransi lain yang pernah aku gunakan dan tutup begitu saja, tanpa ada uang yang bisa kuambil kembali karena memang kalau tidak ada klaim, uang hilang. Apa lagi aku memutuskan berhenti.


Mengosongkan Tabungan

Terakhir, aku memiliki satu asuransi online dengan premi kecil, namun naik sendiri karena faktor U. Maksudku, faktor umur yang bertambah. Artinya, bertambah umur, bertambah pula premi yang harus dibayar. Kini sudah lebih dua tahun aku membayar preminya. Pihak asuransi ini terus melakukan otodebit di rekeningku. Setiap bukan aku dikirim notifikasi, tapi aku tidak tahu posisi pembayaran dan perkembangannya, karena tidak pernah mendapat laporan tertulis.

Melihat hal yang demikian, aku merasa seperti mengeluarkan uang sia-sia. Ingin berhenti, aku harus menelpon ke kantor asuransi ini di Jakarta. Aku malas kalau nanti dijawab oleh robot dan membutuhkan waktu lama. Aku memutuskan untuk berhenti lagi, tapi rekening bank terus ditarik setiap bulan. Pilihan terakhirku adalah mengosongkan rekening bank, hingga asuransi tidak bisa melakukan otodebit lagi. Ya, aku terpaksa tutup dua akun, bank dan asuransi. Inilah pengalamanku. Mungkin aku terlalu bodoh dalam berasuransi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun