Mohon tunggu...
Tabrani Yunis
Tabrani Yunis Mohon Tunggu... Guru - Tabrani Yunis adalah Direktur Center for Community Development and Education (CCDE) Banda Aceh, juga sebagai Chief editor majalah POTRET, majalah Anak Cerdas. Gemar menulis dan memfasilitasi berbagai training bagi kaum perempuan.

Tabrani Yunis adalah Direktur Center for Community Development and Education (CCDE) Banda Aceh, juga sebagai Chief editor majalah POTRET, majalah Anak Cerdas. Gemar menulis dan memfasilitasi berbagai training bagi kaum perempuan.

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Ini Perjalanan yang Disebut "Traveling Literacy" Itu

25 November 2018   06:33 Diperbarui: 25 November 2018   06:49 526
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Di sini, kami melakukan window shopping saja di Sunway Putra, karena baru saja tiba. Biasanya, kalau sudah ke twin tower, terasa tidak lengkap apabila tidak mengabadikannya dalam foto. Maka anggota grup masing masing mencari lokasi berfoto di depan Twin Tower yang juga dikunjungoleh banyak wisatawan dari berbagai Negara.

Survey Pasar Petaling

 Sebelum menuju hotel, kami sempat searching di pasar Petaling. Konon, di sini kita bisa belanja dengan harga yang murah. Ya, karena dikatakan ini murah, maka anakku Ananda Nayla dan Aqila mengajaku mencari toko Penda eyes. Kami menemukannya dan sempat keliling, namun tidak direkomendasikan makan, karena banyak makanan yang tidak halal dijual di kawasan itu. 

Kami diberikan waktu selama 45 menit, karena harus segera menuju hotel, karena hampir magrib. Mala mini, kami menginap di sebuah hotel di kawasan Putra. Kami menginap di hotel Sani, sebuah hotel yang kelasnya bukan bintang lima, namun cukup nyaman untuk semalam.

 

Berfoto sejenak di depan Istana Raja/Dokpri
Berfoto sejenak di depan Istana Raja/Dokpri
Teman-teman peserta tour tampak sudah kelelahan. Mereka banyak memilih istitarahat di kamar, sementara kami memilih untuk keluar ke sebuah mall dekat hotel yang bisa ditempuh dengan berjalan kaki. Di mall ini, pula Ananda Nayla mewujudkan mimpinya mencari mainan di Smiggel yang sering ia lihat di Youtube.  

Di sini Ananda Nayla dan Aqila seperti tersengat denga mainan-mainan yang ia sukai. Mereka ingin lebih lama bereksplorasi di sini dan ingi bisa berbelanja. Namun, sebagai pembelajaran kepada mereka, bahwa kita mempunyai mata uang yang berbeda dan dengan nilai yang berbeda. Nilai mata uang Ringgit, lebih besar dari Indonesia. 

Oleh sebab itu, ketika dia melihat harga sebuah barang hanya 35 ringgit, mereka bilang wah murah sekali, hanya 35 Ringgit. Lalu, harga itu bila kita konversikan ke Rupiah, tentu menjadi mahal. Inilah salah satu pelajaran dari traveling literacy dari hari pertama, selain banyak pelajaran lain yang dipetik oleh kedua anak-anakku. 

Nah, waktu sudah hampir pukul 21.00, saatnya mall juga tutup, sementara badan dan mata sudah ingin istirahat, pilihan terbaik adalah tidur. Kami memang harus cepat tidur, karena keseikan harinya guide datang lebih pagi untuk melanjutkan perjalanan wisata dan belanja di sejumlah tempat yang sudah menjadi paket wisataa yang ditawarkan oleh Alsa Travel kepada kami itu. Ya, tidur dulu.

 

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun