Mohon tunggu...
Tabrani Yunis
Tabrani Yunis Mohon Tunggu... Guru - Tabrani Yunis adalah Direktur Center for Community Development and Education (CCDE) Banda Aceh, juga sebagai Chief editor majalah POTRET, majalah Anak Cerdas. Gemar menulis dan memfasilitasi berbagai training bagi kaum perempuan.

Tabrani Yunis adalah Direktur Center for Community Development and Education (CCDE) Banda Aceh, juga sebagai Chief editor majalah POTRET, majalah Anak Cerdas. Gemar menulis dan memfasilitasi berbagai training bagi kaum perempuan.

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

Membangunkan Pariwisata Aceh Selatan dari Tidur Panjang

16 November 2015   12:14 Diperbarui: 16 November 2015   22:24 239
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Objek-objek wisata itu belum dikelola dengan baik dan bijak, apalagi secara optimal. Belum, ya belum lagi. Akibatnya, objek wisata yang ada di Aceh selatan itu belum menjadi sebagai sektor andalan dan menjadi prospek untuk peningkatan pendapatan asli daerah ( PAD) dan pendapatan masyarakat local. Padahal,  sektor pariwisata adalah sektor yang bisa menggenjot naiknya PAD dan meningkatkan pendapatan masyarakat. Karena bagi Indonesia sendiri, pariwiata adalah sumber devisa terbesar ketiga seteah minyak dan gas.

Tak dapat dipungkiri pula bahwa, ketika sektor wisata tersebut belum diolah secara optomal, maka hasilnya juga belum memuaskan. sebab, ketika  objek wisata tidak dioptimalkan, maka konsekwensinya adalah pada jumlah pengunjung dari objek wisata tersebut. Jumlah pengunjungnya hanya banyak dari masyarakat lokal, bukan dari masyarakat luar domestik. Seharusnya bisa diramaikan oleh pengunjug dari daerah lain dalam lingkup domestik dan dalam lingkup global, yakni masyarakat dunia. Ini baru akan terwujud, bila pemerintah kabupaten Aceh Selatan memberikan perhatian lebih besar pada sektor yang bisa menyerap banyak tenaga kerja ini.

[caption caption="Di sini kita bisa nikmati indahnya sunset"]

[/caption]

Nah, karena sektor ini memang belum menjadi prioritas, maka secara nyata kita bisa melihat kondisi real dunia wisata di daerah ini. Beberapa fakta tersebut bisa diukur pada beberapa hal. Pertama adalah terkait jumlah pengunjung yang masih relatif sangat rendah. Kedua, terindikasi pada miskinnya atraksi dan kegiatan wisiata. ketiga, Tidak tersedianya transportasi umum yang aman juga membuat sektor ini loyo. Tampak tidak ada angkutan untuk melayani para pengunjung seperti layaknya di daerah lain yang meletakkan prioritas  pada pembangunan wisata tersebut.

Ke empat, akomodasi juga masih relatif sangat terbatas dan lain-lain. Pokoknya segalanya masih serba terbatas. Oleh sebab itu, para peserta meminta dan mendorong pemerintah kabupaten Aceh selatan untuk memberikan perhatian, bahkan memberikan priorotas pembangunan di sektor pariwisata, karena dengan mengelola sektor pariwisata dengan bijak, akan banyak membawa manfaat bagi daerah dan juga bagi masyarakat local. Pembangunan pariwisata secara bijak akan melahirkan dan menumbuhkan usaha ekonomi kreatif di tengah masyarakat.

Oleh sebab itu, kini saatnya Aceh Selatan bangkit membangun sektor wisata. Untuk itu, semua pihak harus terlibat dan melibatkan diri mengelola seluruh objek wisata yang ada di Aceh selatan dengan optimal. Dengan demikian, Objek wisata alam di Aceh selatan akan banyak memberi kontribusi kesejahteraan bagi masyarakat Aceh selatan.

Harapan masyarakat Aceh Selatan kepada Pemkab untuk memperhatikan dan memprioritaskan pembangunan pariwisata itu hal yang positif, mengingat rakyat saat ini membutuhkan lapangan pekerjaan, bukan bantuan karitatif yang membuat rakyat tergantung dengan bantuan pemerintah. Sudah saatnya rakyat diberikan kail, bukan ikan. Begitu kan?

Banda Aceh 16 November 2015

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun