Mohon tunggu...
Lintas Pena
Lintas Pena Mohon Tunggu... Jurnalis - Penulis

SEJAK 10 Oktober 1987 sudah mulai menulis di berbagai surat kabar antara seperti Mitra Desa, Galura, Pikiran Rakyat, Bisnis Indonesia, Media Indonesia, Suara Pembaruan, Peluang, Kapital, Harian Terbit, Pos Film, Harian Waspada, Minggu Pagi, HU Jayakarta, Swadesi, Buana Minggu, Mandala, Gala, Mangle, Bandung Pos, Panasea, Kartini, Amanah, Pertiwi, Senang (Kompas Gramedia Group), Seru (Kompas Gramedia Group) dan lain-lainnya. Pada masa Orde Baru itu, hanyalah sebagai wartawan "freelance" lepas. Setelah itu menjadi wartawan Kantor Berita Nasional Indonesia (KNI) dan Tabloid SINAR TANI Biro Priangan Timur sampai sekarang, Pada era reformasi masuk ke berbagai media di antaranya Mingguan Nuansa, Patroli, Jabar Pos, Gema, Redaktur Persada, Koresponden HU Priangan (Pikiran Rakyat Grup), Kepala Biro Buser Trans Wilayah Jawa Barat, Redaktur Pelaksana NUANSA Post dan Pemimpin Redaksi BERITA.com. Kontributor harian online DNAberita Medan,serta Media INFO TIPIKOR. Kemudian sejak 1 Januari 2009 sampai sekarang menjadi Pewarta Harian Online KABAR INDONESIA dan memperoleh penghargaan sebagai "Citizen Reporter of the Month 2009” dan penghargaan dari Bupati Tasikmalaya tahun 2010. Sejak 10 Januari 2010 sampai sekarang sebagai Redaktur di Media Pendidikan “Tabloid LINTAS PENA”

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Kader PDI P Kota Tasik Bersama Komponen lain Tolak Kenaikan Harga BBM

30 Maret 2012   19:56 Diperbarui: 25 Juni 2015   07:14 80
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

KOTA TASIK---Aksi unjukrasa besar-besaran penolakan kenaikan harga BBM pun terjadi di Kota Tasikmalaya, hari Selasa kemarin. Ratusan mahasiswa dan kader PDI-P Kota Tasikmalaya bersama komponen lain turun ke jalan. Aksi penolakan kenaikan harga BBM dilakukan Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Unsil yang meggelar aksi penolakan di dua lokasi, masing-masing di DPRD dan di Balai Kota. Aksi di DPRD terbilang berlangsung tertib sehingga aksi tidak berlangsung lama. "Dengan munculnya BLSM (Bantuan Langsung Sementara Masyarakat) hanya sebagai bentuk peninaboboan masyarakat, dimana merupakan strategi politik untuk mengambil kesempatan pencitraan ditengah himpitan ekonomi masyarakat," kata Rizki, koordinator aksi dari Unsil. Setelah melakukan orasi dan mendapatkan tandatangan dukungan penolakan kenaikan BBM dari Wakil Ketua DPRD, Ade Lukman, puluhan mahasiswa mengalihkan aksi ke Balai Kota Tasikmalaya dan di  tempat ini, aksi mulai memanas. Mahasiswa yang memaksa masuk ke dalam gedung untuk menemui Walikota Tasik, Drs.H.Syarif Hidayat MSi mendapatkan hadangan dari petugas kepolisian. Sontak saja, aksi saling dorong dan kontak fisik pun tak terelakkan dan kondisi sempat ricuh. Akibatnya, beberapa mahasiswa terpental dan terjatuh berguling di teras tangga Balai Kota. Sementara di DPRD Kota Tasik, beberapa saat setelah mahasiswa membubarkan diri, datang rombongan dari DPC PDIP Kota Tasik dengan jumlah massa yang lebih banyak dari mahasiswa. Kedatangan ratusan kader PDIP Kota tasikmalaya itu dikomandoi langsung oleh Dony Romdoni-- yang juga Ketua DPC PDIP Kota Tasik, massa yang menggunakan sepeda motor, becak dan mobil tersebut memasuki halaman parkir dan dilanjutkan dengan berorasi. "Para pejabat malah enak-enakan dengan gaji yang besar, sementara rakyat miskin semakin menderita jika harga BBM naik. Potong gaji pejabat, bukan mengurangi subsidi BBM. Kenaikan harga BBM menyengsarakan masyarakat wong cilik," ujar Dony Romdoni dalam orasinya si atas mobil. Hingga petang hari, pengunjuk rasa dari PDIP tersebut terus melakukan orasi di beberapa tempat. Setelah menduduki Gedung DPRD, mereka juga menutup akses jalan di depan Masjid Agung Kota Tasikmalaya tepatnya di Jalan HZ Mustofa.(REDI.M)***

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun