Mohon tunggu...
Lupin TheThird
Lupin TheThird Mohon Tunggu... Seniman - ヘタレエンジニア

A Masterless Samurai -- The origin of Amakusa Shiro (https://www.kompasiana.com/dancingsushi)

Selanjutnya

Tutup

Trip Artikel Utama

Kagurazaka, Labirin Antara yang Sakral dan Duniawi

11 April 2021   07:00 Diperbarui: 11 April 2021   12:54 1305
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gang senggol lagi di area Kagurazaka (Dokumentasi pribadi)

Misalnya saja kita masih bisa menemukan toko Maruoka Touen, penyedia peralatan makan dari keramik yang didirikan pada tahun 1892. Ada toko belut bakar Shimakin, yang sudah membuka usaha mulai tahun 1869. Lalu toko Kinozen, yang mulai menjajakan kudapan manis pada tahun 1860.

Di era Meiji juga, beberapa orang pionir sastra Jepang modern, tinggal di Kagurazaka. Misalnya saja, Ozaki Kouyo, kemudian Natsume Souseki penulis novel Botchan, yang namanya mungkin pernah Anda dengar. 

Hal ini menjadikan Kagurazaka bukan saja sebagai pusat kuliner dan hiburan, melainkan juga sebagai pusat kebudayaan.

Gang Senggol di area Kagurazaka (Dokumentasi pribadi)
Gang Senggol di area Kagurazaka (Dokumentasi pribadi)
Memasuki era Taisho sampai dengan Showa awal, Kagurazaka tumbuh sebagai salah satu pusat hiburan besar di Tokyo. Selain rumah geisha muncul bak jamur di musim hujan, rumah makan kelas tinggi yang disebut ryoutei, juga berkembang di sini.

Sebagai catatan, ryoutei adalah rumah makan yang mempunyai ruangan khusus bagi para tamu (tamu satu berbeda ruangan dengan tamu lain). Umumnya tamu berasal dari kalangan pejabat, politisi maupun selebriti. 

Menu makanannya mewah, disajikan dengan alat makan yang juga mewah. Pada tiap ruangan, biasanya dipajang lukisan dan benda seni lain yang mempunyai nilai sejarah tinggi dan tentu harganya mahal.

Gang senggol lagi di area Kagurazaka (Dokumentasi pribadi)
Gang senggol lagi di area Kagurazaka (Dokumentasi pribadi)
Jika mereka makan, geisha lazim dipanggil untuk menghibur. Sehingga pada zaman ini, di sekitar ryoutei banyak berdiri rumah geisha.

Seperti bisa anda lihat pada foto, jalan di sekitar area Kagurazaka (selain jalan utama), tidak begitu lebar. Selain itu, jalannya berkelok-kelok bak labirin. Jika Anda terus saja melangkah tanpa memperhatikan arah jalan, maka bisa tersesat dan susah untuk kembali ke jalan utama.

Labirin yang berkelok di area Kagurazaka (Dokumentasi pribadi)
Labirin yang berkelok di area Kagurazaka (Dokumentasi pribadi)
Struktur jalan seperti ini justru menguntungkan. Alasannya, jika Anda adalah selebriti, maka dengan mudah bisa masuk ke salah satu ryoutei tanpa diketahui, atau menggunakan jasa geisha dengan diam-diam. 

Karena banyaknya belokan, maka pandangan akan terhalang. Sehingga jika ada orang yang berjalan di depan Anda, maka akan sulit untuk mengetahui ke mana orang itu pergi, ketika tiba-tiba dia menghilang setelah belokan.

Lagi pula orang yang tidak punya kepentingan jarang datang ke area ini, sebab jalannya sempit dan agak merepotkan jika kita berpapasan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun