Mohon tunggu...
Lupin TheThird
Lupin TheThird Mohon Tunggu... Seniman - ヘタレエンジニア

A Masterless Samurai -- The origin of Amakusa Shiro (https://www.kompasiana.com/dancingsushi)

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Salju dan Pergolakan di Jepang

11 Februari 2019   11:46 Diperbarui: 11 Februari 2019   18:39 273
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Salju yang turun di Hikone, Prefektur Shiga (dokpri)

Peristiwa kudeta ini berakhir tanggal 4 Maret pada tahun yang sama. Menurut rilis yang dikeluarkan pemerintah, tentara (termasuk perwira) yang ikut percobaan kudeta ini jumlahnya sekitar 1400 orang. 

Melalui pengadilan militer, beberapa perwira yang berperan aktif dan memegang komando kemudian dihukum mati. Sisanya, ada yang dihukum seumur hidup, lalu ada juga yang terkena hukuman kurungan beberapa tahun.

Dari 3 peristiwa yang saya tuliskan di atas, meskipun salju berwarna putih (di mana umumnya putih merupakan lambang untuk sesuatu yang baik), entah mengapa peristiwa pergolakan (pembunuhan, kudeta, dan sebagainya) yang tergolong sesuatu yang "hitam", terjadi ketika salju turun?

Peristiwa kejam itu tentunya ingin segera dilupakan. Namun ironinya, pergolakan itu menimbulkan bekas dan ingatan yang mendalam bagi masyarakat Jepang. Mungkin karena "hitam" dan "putih" adalah warna yang kontras sehingga mudah untuk diingat?

Menurut pengalaman, jika kita sedang berjalan di tengah suasana saat salju turun, maka konsentrasi akan terpusat pada kaki dan kita lebih sering memandang ke bawah sehingga abai akan keadaan sekeliling. Beberapa orang mungkin juga dalam keadaan "hibernasi" ringan jika salju turun, sehingga tidak "siap diri" di rumah. 

Apakah ini juga menjadi alasan bagi orang-orang yang ingin membuat pergolakan, karena kesempatan mereka untuk membuat keonaran ketika orang sedang lengah saat salju turun? Saya kurang tahu pasti.

Tentunya hal ini membuat orang-orang zaman dahulu takut dan cemas jika salju turun.

Namun yang saya tahu pasti, untungnya di zaman modern seperti sekarang ini, tidak ada pergolakan yang terjadi ketika salju turun. 

Akibat paling pol jika salju turun adalah orang-orang kadang tergelincir karena licinnya jalan (seperti yang sering saya alami), atau perjalanan bus dan kereta api yang biasanya agak terlambat.

Mengenai perjalanan yang terlambat (baik dengan bus maupun kereta) saat salju turun ini, mungkin pada tahun-tahun kedepan sudah tidak ada lagi. Karena teknologi juga sudah mulai dimanfaatkan agar tidak ada gangguan di jalan saat turun salju.

Misalnya pemanfaatan AI (Artificial Intelligence) untuk menganalisis gambar/video yang diambil saat salju menutupi jalan. Diharapkan dengan analisis salju, maka bisa diperoleh data tentang ketebalan salju, kualitas salju (lembut atau kasar), dan lainnya secara real time. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun