Mohon tunggu...
Lupin TheThird
Lupin TheThird Mohon Tunggu... Seniman - ヘタレエンジニア

A Masterless Samurai -- The origin of Amakusa Shiro (https://www.kompasiana.com/dancingsushi)

Selanjutnya

Tutup

Music Pilihan

Delapan Rekomendasi Lagu untuk Menyambut Tahun 2019

31 Desember 2018   05:00 Diperbarui: 31 Desember 2018   13:56 547
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(Dokumentasi Pribadi)

Lagu lebih berharga dari obat yang berharga 1000 dolar.

Itulah yang ingin disajikan dalam film "Personal Song". Film dokumenter itu menggambarkan tentang orang-orang yang mengidap dementia, yaitu orang yang mempunyai gangguan kemampuan untuk mengingat dan mendeteksi baik benda maupun kejadian di sekitarnya.

Lagu, memang mempunyai kekuatan untuk membangkitkan memori, sehingga dalam film tersebut, orang yang mengidap dementia pun bisa mengenali lagu yang pernah mereka dengar. Ajaibnya, lagu itu kemudian bisa membangkitkan kembali memori mereka sehingga mereka bisa bernyanyi, menari, bahkan ada yang meluapkan emosinya dengan menangis.

Tahun 2018 hanya tersisa beberapa jam lagi. Saya yakin ada banyak kenangan, baik yang manis maupun pahit yang dirasakan oleh pembaca selama tahun ini. 

Tentunya kita tidak hanya mau mengingat kenangan yang manis saja. Kita juga harus bisa mengingat kenangan pahit, kemudian mengambil pelajaran darinya, agar peristiwa (yang pahit) itu tidak terulang lagi di tahun berikutnya.

Saya pernah merekomendasikan 3 film Jepang untuk menemani akhir tahun 2017 yang lalu. Tahun ini, saya ingin merekomendasikan lagu-lagu yang layak untuk dipilih sebagai pengantar "kepergian" tahun 2018.

Kenapa tahun ini merekomendasikan lagu, bukan film seperti tahun lalu?

Saya yakin pembaca sering menggunakan komputer atau gawai selama tahun 2018 ini. Nah, kalau melihat gawai atau menonton terus kan membuat mata capai. Oleh karena itu, saya merekomendasikan lagu supaya pembaca bisa sejenak mengistirahatkan mata guna menyambut tahun baru, sambil membangkitkan kenangan lama yang manis.

Kalau untuk mendengarkan lagu kan, tidak usah lihat layar gawai atau komputer. Jadi, tidak akan bikin mata capai. Lagipula, kekuatan lagu itu dahsyat sehingga bisa menimbulkan energi yang positif. Gimana, setuju kan?

Saya akan merekomendasikan 8 lagu saja untuk menemani pembaca mengenang memori yang dialami sepanjang tahun 2018, sambil merencanakan apa yang ingin dicapai pada tahun tahun 2019 nanti. Delapan lagu itu terdiri dari empat lagu Barat dan empat lagu Jepang.

Lho, kok lagu luar negeri semua? Terus mana rekomendasi lagu Indonesianya?

Saya tidak memasukkan lagu Indonesia karena saya yakin pembaca semua suka lagu Indonesia tanpa direkomendasi. Iya atau iya? :)

Yuk kita simak lagu-lagunya.

Globe - Departures

Globe bukan nama yang asing lagi di Jepang. Sudah puluhan lagu single dan 11 album dihasilkan grup ini sejak terbentuknya pada tahun 1995.

Grup ini dimotori oleh Komuro Tetsuya. Dari tangan dinginnya juga lahir beberapa grup dan penyanyi yang handal di era 90-an. Penyanyi hasil garapan Komuro biasa disebut sebagai Komuro Family, diantaranya yang termasuk didalamnya adalah TRF, Hitomi, Suzuki Ami dan sebagainya.

Komuro Family merajai belantika musik era 90-an, yang disebut juga dengan era "Heisei". Saya memasukkan lagu ini sebagi lagu rekomendasi
pertama sekaligus untuk mengenang era "Heisei" yang akan berakhir tahun depan.

Queen - In Only Seven Days


Lagu-lagu Queen menjadi hit lagi saat ini sejak dirilisnya film Bohemian Rhapsody. Saya menggemari juga lagu-lagu Queen, terutama lagu
karangan "tukang betot" bass-nya, John Deacon. Dia memang spesialis untuk lagu-lagu yang tergolong melankolis. Lagu-lagu John Deacon memang terkesan kalem, namun saya merasa lagunya mempunyai "soul" tersendiri yang tergolong unik, serta syairnya mempunyai arti yang mendalam.

Lagu yang dimasukkan dalam album Jazz (dirilis pada tahun 1978) ini mengingatkan saya bahwa, apapun bisa terjadi dalam waktu tujuh hari. Apalagi, dalam kurun waktu satu tahun. Oleh karena itu, marilah kita bersiap-siap dan merencanakan dengan matang kegiatan yang akan kita lakukan di tahun 2019.

Matsutoya Yumi - A HAPPY NEW YEAR

Lagu "A Happy New Year" dimasukkan dalam album ke-12 yang dirilis Matsutoya Yumi pada tahun 1981. Pada klip video di atas, dia menyanyikan lagunya bersama penyanyi Suga Shikao.

Matsutoya dan Suga merupakan penyanyi yang digemari di Jepang sampai saat ini. Karcis yang dijual untuk tanda masuk konser yang digelar Yumin (nama sebutan untuk Matsutoya) selalu ludes, karena desain panggung konsernya selalu digarap dengan tema tertentu yang tentu saja menarik.

Lagu ini menceritakan kebahagiaan sepasang kekasih, dan harapan agar tahun baru nanti menjadi tahun yang baik dan menggembirakan.

Talk Talk - Such A Shame


Band asal Inggris merilis lagu ini dialbum keduanya "It's My Life" pada tahun 1984. 

Mark Hollis, sang vokalis membuat lagu ini berdasarkan buku novel kontroversial yang berjudul "The Diceman". Bukunya bercerita tentang psikiater yang dilanda kejemuan, sehingga menggunakan dadu untuk menentukan jalan hidupnya.

Hidup memang menjemukan kalau kita tidak tahu cara untuk menikmatinya. Dan hidup itu bukan untuk pasrah, karena semua kejadian dalam hidup sudah pasti ada hikmah dan tujuannya.

Orang akan merasa malu jika hidup cuma didasarkan atas sesuatu yang tidak pasti, seperti misalnya dengan lemparan dadu. Persis seperti yang tertulis dilirik lagu ini.

"The dice decide my fate, that's a shame"

Sakamoto Kyu - Ue wo Muite Arukou


Lagu yang judul aslinya "Ue wo Muite Arukou" ini lebih dikenal di dunia dengan nama "Sukiyaki". Lagu ini berhasil menduduki tangga lagu
mingguan Bilboard pada bulan Juni 1963, suatu posisi yang sampai saat ini belum bisa dicapai oleh penyanyi Jepang bahkan penyanyi atau grup dari
negara Asia yang lain.

Lirik lagu dikarang oleh Ei Rokusuke, yang selain dikenal sebagai penulis lirik lagu, juga dikenal sebagai penyiar radio, penulis esai, dan
sederet profesi lainnya. Dia pernah mengatakan, bahwa lagu ini menceritakan tentang orang yang menahan diri agar tidak menangis. Seperti syair yang dinyanyikan di awal lagu, kalau diterjemahkan secara bebas artinya "mari berjalan sambil mendongakkan kepala, agar air mata tidak berjatuhan".

Pasti ada banyak tantangan tahun depan. Harapannya, semoga kita punya ketangguhan dan tidak menangis lalu menyerah untuk menghadapinya.  

Depeche Mode - Enjoy the Silence


Saat ini, banyak "kata-kata" yang bertebaran di jagat maya, baik yang diucapkan oleh orang tersohor (atau orang yang menggolongkan dirinya sendiri tersohor), maupun yang diucapkan oleh kalangan orang biasa, yang sifatnya menghasut, bahkan mencabik-cabik tatanan masyarakat kita. 

Bahkan banyak juga kita temui kata-kata yang bertedeng dibalik simbol-simbol.

Depeche Mode merupakan grup band New Wave asal Inggris yang meraih kesuksesan di era 80-an. Lagu ini merupakan lagu terpopuler Depeche Mode di Amerika.

Syair lagu ini saya pikir cocok sekali untuk menyiasati "kehebohan" kata-kata yang sedang mewabah saat ini.

Dalam hidup kita butuh ketenangan, bukan kata-kata, terutama kata-kata yang bisa merusak ketenangan. Seperti yang dinyanyikan oleh Depeche Mode di akhir lagu ini

" Words are very unnecessary / They can only do harm / Enjoy the silence "

EXILE - Rising Sun


Exile merupakan salah satu grup yang tenar dikalangan anak muda Jepang. Lagu ini mengajak pendengarnya untuk tidak menyerah. 

Sehingga walaupun kita saat ini sedang mengalami kesusahan dan berjalan dalam kegelapan, dengan semangat pantang menyerah tersebut, niscaya kita akan bisa melihat cahaya terang di depan. 

Lagu ini merupakan persembahan grup Exile untuk korban bencana Jepang Timur tahun 2011. Sebagai catatan, semua keuntungan yang diperoleh dari penjualan lagu ini didonasikan untuk para korban bencana.

U2 - New Year's Day


U2 merupakan grup yang tidak asing lagi bagi penggemar lagu rock, maupun bagi penggemar band yang berasal dari Irlandia.

Lagu yang dimasukkan dalam album WAR (dirilis pada tahun 1983) ini selain merupakan lagu pertama U2 yang berhasil menjadi hit di dunia,
juga merupakan lagu yang mendongkrak kesuksesan U2 di tahun berikutnya.

Pengamat musik awalnya menaksir syair lagu ini sebagai lagu cinta, yang menceritakan kisah percintaan Bono, sang vokalis, pada masa SMA. Namun, Bono menceritakan bahwa lagu ini adalah tentang Lech Walesa, yang waktu itu ditahan oleh rezim komunis penguasa Polandia.

Album WAR memang mengangkat tema keresahan, terutama keresahan masyarakat karena pergolakan politik yang terjadi di dunia saat itu.

Di Indonesia, tahun depan diprediksi akan menjadi tahun yang penuh tantangan, terutama karena akan dilangsungkannya Pilkada dan Pilpres secara bersamaan. Suhu politik tentunya akan menjadi "panas".

Saya menaruh lagu ini di urutan terakhir rekomendasi dengan harapan agar kita bisa melalui masa-masa itu dengan tenang, untuk mencapai keadaan Indonesia menjadi lebih baik di masa yang akan datang.

" All is quiet on New Year's Day / A world in white gets underway / I want to be with you / Be with you night and day / Nothing changes on New Year's Day "

Semoga pembaca bisa menutup tahun 2018 dengan kenangan manis, dan melalui tahun baru dengan tenang, untuk menuju tahun 2019 yang lebih baik.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Music Selengkapnya
Lihat Music Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun