Mohon tunggu...
Nur hayati
Nur hayati Mohon Tunggu... Guru - Mahasiswi IAIN jember
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Nama: Nur Hayati Tetala: probolinggo, 13 maret 1999 Alamat: dusun lemus RT/RW: 002/001 Kel/desa: Bimo Kecamatan: Pakuniran

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Metode Fenomenologi, Positivisme, Kritis

18 Maret 2020   18:22 Diperbarui: 18 Maret 2020   18:26 273
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

1. Metode fenomenologi

Fenomenologi merupakan salah satu jenis metode penelitian kualitatif yang diaplikasikan untuk mengungkapkan kesamaan makna yang menjadi esensi dari suatu konsep atau fenomena yang secara sadar dan individual dialami oleh sekelompok individu dalam hidupnya.

Sebagai metode untuk mengungkapkan esensi makna sekumpulan indivudu, fenomenologi menjadi metode riset yang dekat dengan filsafat dan psikologi, serta penerapannya syarat upaya-upaya filosofis dan psikologis. Abstraksi dan refleksi filosofis kerap di praktekkan oleh para fenomenolog dalam rangka menangkap maksud dari informan sebelum diekstrak kedalam narasi yang mendalam.

Fenomenologi sebagai sebuah metode riset sering dikatakan memiliki kemiripan dengan studi naratif dan etnografis. Bedanya, fenomenologi berupaya mengungkap esensi universal dari fenomena yang dialami secara personal oleh kelompok individu.

Salah satu poin penting yang menjadi kelebihan studi fenomenologis adalah pengalaman yang tersembunyi didalam aspek filosofis dan psikologis indivudu dapat terungkap melalui narasi sehingga peneliti dan pembaca seolah dapat mengerti pengalaman hidup yang dialami oleh subjek penelitian.

Tujuan dari penelitian fenomenologis, seperti yang sudah disinggung di awal adalah mereduksi pengalaman individual terhadap suatu fenomena kedalam deskripsi yang menjelaskan tentang esensi universal dari fenomena tersebut. Fenomenologi berupaya "memahami esensi dari suatu fenomena".

Creswell memberi satu contoh esensi universal dari suatu fenomena yang menurut saya cukup mudah dipahami, yaitu suka cita. Duka cita adalah fenomena yang dialami oleh individu secara universal. 

Duka cita memiliki esensi universal yang dialami oleh individu yang terlepas dari siapa objek yang hilang atau meninggalkannya sehingga sekelompok individu tersebut berduka. Entah orang terdekatnya yang hilang atau hewan periharaan yang disayanginya, duka cita memiliki esensi universal sehingga sangat mungkin diteliti secara fenomenologi.

1. Metode positivisme
Kata positivisme merupakan turunan dari kata positif yaitu tegas, pasti, dan meyakinkan. positivisme sendiri adalah aliran filsafat yang berdasar pada sesuatu yang pasti dan nyata dari apa yang diketahui yang bersumber dari data empiris yakni bersumber pada pengalaman, serta menolak adanya metafisik dan hal-hal yang ghaib. Aliran ini lahir bersamaan dengan empirisme yang lahir pada abad 19 era modern. tokoh dari aliran positivisme adalah Auguste Comte.

Keterkaitan metode positivisme dengan pendidikan yaitu adanya pengembangan kurikulum pendidikan melalui pemikiran yang berdasar pada positivisme dan empirisme, pendidikan tersebut diarahkan dari segi keilmuan, dan bidang lainnya. serta pendidikan harus berbasis pada pengetahuan dan penelitian yang pasti.

3. Metode kritis
Metode ini lebih menekankan pada berfikir secara rasional atau masuk akal. metode ini terus menerus mempertanyakan dan juga harus berani menaruh jawaban-jawaban yang rasional terutama dalam bidang ilmu pengetahuan dan pendidikan. untuk menggunakan metode ini maka dibutuhkan pendekatan yang harus memahami isi, mengajukan kritik baik menggunakan pendapat sendiri maupun menggunakan pendapat dari filsuf-filsuf lain. tokoh metode ini adalah Socrates dan Plato.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun