Mohon tunggu...
Syurawasti Muhiddin
Syurawasti Muhiddin Mohon Tunggu... Dosen - Psikologi

Berminat dalam kepenulisan, traveling, pengabdian masyarakat

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Apakah Kamu Merasa Kesepian?

9 Februari 2024   23:00 Diperbarui: 9 Februari 2024   23:02 32
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Menjadi ironi, seseorang yang hidup di tengah kota yang penuh keramaian seringkali merasa kesepian. Seseorang yang sedang berada dalam suatu relasi romantis pun kadangkala mengakui kesepian ini. "Bahkan ketika aku bersama dengan orang lain, aku merasa kesepian". Sebuah kutipan yang membuat kita perlu memahami kondisi ini dengan lebih baik. 

Salah satu teori dalam Psikologi Sosial, Teori Determinasi Diri menjelaskan bahwa salah satu kebutuhan psikologis dasar manusia adalah relatedness, yaitu perasaan terhubung dengan orang lain, yang menjadi dasar motivasi intrinsik dan regulasi diri. Selain itu, kita sudah sering mendengar Teori Hierarki Kebutuhan Maslow bahwa individu memiliki kebutuhan akan cinta, kasih sayang dan kepemilikan, sehingga orang mencari cara untuk mengatasi rasa kesepian atau kesendirian. Sejalan juga dengan Need to Belong Theory, bahwa manusia memiliki keinginan bawaan untuk membentuk dan mempertahankan sejumlah hubungan sosial dengan orang lain. Jadi, merasa kesepian mungkin saja merefleksikan tidak terpenuhinya keinginan dan motivasi mendasar itu.

Beberapa fakta menunjukkan bahwa kesepian menjadi patologi masyarakat modern yang berkaitan dengan kemajuan teknologi (Stivers, 2004). Penelitian lain menunjukkan bahwa kesepian adalah masalah yang disebabkan oleh keterasingan dari Tuhan (Wiersbe, 2002). Kesepian juga merupakan gejala gangguan mood (Cacioppo dkk., 2006). Karena stigma terhadap kesepian ini, beberapa orang merasa tertekan untuk mengungkapkan kondisi kesepian karena takut dipandang sebagai kelemahan atau sebagai indikasi bahwa mereka tidak mampu berhubungan dengan orang lain dan mempertahankan hubungan (Suen & Tusaie, 2004)

Namun, kita tidak bisa membiarkan diri berlarut-larut dalam situasi ini. Sudah banyak penelitian yang menunjukkan efek kesepian terhadap kesehatan fisik dan mental yang bisa berbahaya apabila tidak diatasi dengan tepat. Berikut beberapa cara untuk mengatasi kesepian. Bergabunglah dalam perkumpulan atau klub yang dapat meningkatkan rasa memiliki dan dimiliki oleh suatu kelompok. Jadilah relawan; hal ini dapat membantu meningkatkan kebermaknaan hidup dan kebahagiaan. Perkuat relasi yang sudah ada sebelumnya dengan teman dan keluarga. Bercakaplah dengan orang asing; hal ini dapat membantu meningkatkan kesejahteraan sosial dan emosi. Memelihara hewan juga dapat membantu mencegah kesepian berlarut. Praktikkan self-care, yang bisa membantu memberpaiki suasana hati, mulai dari melakukan hal yang disenangi. Terus bergerak dan melakukan sesuatu yang dapat mencegah kita memperdalam pikiran negatif dan tidak perlu. Apabila merasa tidak bisa mengatasinya, carilah dukungan di forum dukungan online sehingga kita bisa bertemu dengan orang-orang yang memiliki pengalaman serupa untuk berbagi. Jika kesepian menganggu fungsi kehidupan Anda, segeralah cari terapis atau psikolog untuk membantu Anda mengatasi masa sulit tersebut.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun