Mohon tunggu...
Syofyan el Comandante
Syofyan el Comandante Mohon Tunggu... Pelaut - Sekretaris Jenderal SP.SAKTI

Mantan awak kapal yang ingin mendedikasikan sisa hidup untuk pelindungan hak - hak pekerja maritim

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Tragedi di Bawah Geladak: Kematian Awak Kapal Indonesia di Dalam Tangki dan Ruangan Tertutup

22 Mei 2024   09:16 Diperbarui: 22 Mei 2024   09:24 247
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Duka menyelimuti dunia maritim Indonesia. Berulang kali, kabar duka tentang kematian awak kapal di dalam tangki atau ruangan tertutup menggema. Kehilangan nyawa tragis ini tak hanya membawa duka mendalam bagi keluarga korban, tetapi juga menjadi tamparan keras bagi keselamatan kerja para pelaut Indonesia.

Mencari Benang Merah

Di balik tragedi ini, terdapat benang merah yang perlu diurai. Kehabisan oksigen menjadi penyebab utama kematian para pelaut. Faktor-faktor seperti SOP yang tidak memadai, kurangnya pelatihan, hingga kelalaian individu diduga menjadi kontributor utama.

Menelusuri Akar Permasalahan

SOP yang tidak memadai sering kali menjadi celah bagi bahaya. Prosedur kerja yang tidak jelas atau tidak sesuai dengan standar keamanan dapat menjerumuskan para pelaut ke dalam situasi berbahaya. Kurangnya pelatihan   ( Enclose space drill ) juga menjadi faktor penentu. Para pelaut tidak dibekali dengan pengetahuan dan keterampilan yang memadai untuk menghadapi situasi darurat, seperti kekurangan oksigen.

Kelalaian individu juga tak bisa diabaikanseperti tidak ada nya melakukan risk assessment , Ketidakpatuhan terhadap SOP, kurangnya kewaspadaan, dan tindakan ceroboh dapat menjadi bom waktu yang siap meledak.


Mencari Solusi dan Pencegahan

Tragedi ini tak boleh terulang kembali. Upaya preventif dan solusi konkret harus segera diimplementasikan. Penguatan SOP dan pelatihan menyeluruh bagi para pelaut menjadi kunci utama. SOP yang jelas, terstruktur, dan sesuai dengan standar keamanan harus diberlakukan di semua kapal. Pelatihan rutin dan berkelanjutan juga harus dilakukan untuk membekali para pelaut dengan pengetahuan dan keterampilan yang memadai dalam menghadapi berbagai situasi darurat.

Menumbuhkan Budaya Keselamatan

Keselamatan kerja bukan hanya tanggung jawab individu, tetapi juga tanggung jawab kolektif. Budaya keselamatan kerja harus ditanamkan sejak awal, dimulai dari pendidikan maritim hingga penerapan kebijakan di perusahaan pelayaran. Para pelaut harus didorong untuk melaporkan potensi bahaya dan bekerja sama dalam menciptakan lingkungan kerja yang aman.

Kesadaran akan Keselamatan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun