Mohon tunggu...
Synne Lulla
Synne Lulla Mohon Tunggu... lainnya -

Puisi tatanan bait, yang bersyair indah berdasarkan hati, ide dan semua inspirasinya. Sebagai gambaran diri aktualisasi hati. Salam manis. Folow me Instagram @ngepuisi

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Senja Karatan

30 Desember 2012   10:09 Diperbarui: 24 Juni 2015   18:48 169
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

di kala sore ini,kutuliskan puisi keheningan, kucurahakan segala keresahan, sedikit kata dan air mata,

Sore menguning telah menyambut klabunya hati kegelapan tak kan menghilang walau seribu bulan terbit saat ini bagi yag patah hati,

Maaf Sayang..

Kali ini tak ada puisi romantis, jemariku menangis tanpa kata, tanpa aksara, semua pergi entah ke
mana, inspirasi menghilang,

Namun,

tunggulah sayang, beri yang tak lekang. Ingin kugenggam seutuhnya dan tak kan mati untuk terkenang,

Kembali dalam raut senja, bayangkan wajahmu terlukis di langit sana, meski sedikit redup, termaknakan akan isyarat.

Cintaku,

Pria yang berwajah senja, berhati jingga. Jangan terburu menutup hari tanpa permisi. Singgahlah sebentar di sini.

Awan abu kala senja, itu yang terlahir terlihat. Saat dentum misil bertandang kepemukiman. Cinta dibombardir bom kesedihan yang teramat sangat membuncah,

Senjaku benar-benar
berwarna......
tak jemu-jemu aku memandangnya, semburat jingga masih jelas tergambar di pelupuk mata.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun