Mohon tunggu...
Syndi Nur Septian
Syndi Nur Septian Mohon Tunggu... -

Seorang laki-laki yang berada di usia angka 2

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Biarkan Tuhan Asyik dengan Hati Kita

20 Oktober 2014   01:40 Diperbarui: 17 Juni 2015   20:27 58
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Sambutan malam belum hilang dari pendengaran
Menggugah jiwa yang sudah lama kesepian,
Membasuh kembali wajah yang kering harapan,
Membuatnya bersinar dengan senja di temaram...

Senja selalu punya cerita, katamu,
Rintikan hujan selalu terkandung rindu, itu juga katamu,
Senja di garis lurus jingga penghantar rinduku, kataku
Rintikan hujan adalah rotasi musim hatiku tanpamu, itu juga kataku.

Kita selalu banyak cerita di setiap rotasi musim alam
Menggugah malam untuk tak hanya diam,
Membangunkan senja di ruang perenungan,
Kataku dan katamu selalu saja bisa menjadi rangkaian sajak kehidupan..

Tuhan Maha Asyik, sayang..
Dia memisahkan kita untuk menampakkan kerinduan..
Dia memudarkan rasa untuk menggugah penyesalan..
Dia membuat fatamorgana jiwa untuk mengubah realita..

Kau tau, Tuhan sedang bermain catur dengan kehidupanku..
Dipilihnya kamu sebagai ratu bidak papan caturNya..

Lalu..
Aku bisa apa,
Biarkan saja aku kalah di permainan caturNya..
Dan biarkan Tuhan asyik dengan hati kita..

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun