Mohon tunggu...
Humaniora

BK Sebagai Program atau Layanan Dalam Pendidikan

10 April 2017   11:36 Diperbarui: 10 April 2017   11:44 581
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Program konseling sangat dibutuhkan dilingkup pendidikan. Karena bimbingan dan konseling dinilai sangat memiliki peran penting dalam reformasi pendidikan. Mengapa demikian ? karena program bimbingan dan konseling yang sistematis dianggap mampu mendorong semua siswa untuk mencapai potensi mereka sehingga akan menghasilkan peserta didik yang lebih baik dan lebih banyak  keterampilan. Untuk itu seorang konselor sangat berperan penting karena mereka dianggap sebagai agen perubahan yang membantu setiap individu menyadari perilaku atau sikap yang mungkin mempengaruhi keberhasilan mereka dan kemudian membimbing mereka ke dalam cara-cara baru dalam bertindak atau berpikir.

Faktanya, di negara kita tidak semua lembaga atau instansi pendidikan menjadikan bimbingan dan konseling sebagai program, akan tetapi sebuah layanan. Artinya belum semua yang menerapkan pendidikan berbasis bimbingan dan konseling. Hal ini juga disebabkan oleh salah satunya, tidak tersedianya seorang konselor atau guru BK pada setiap lembaga dan instansi pendidikan. Karena bimbingan dan konseling harus dilakukan oleh ahlinya maka  tak semua orang bisa menjadi seorang konselor.

Sebenarnya, pembelajaran bimbingan dan konseling tidak harus dilakukan didalam kelas, karena sifatnya membimbing dan melayani maka bimbingan dan konseling dpat dilakukan secara kondisional. Baik didalam ataupun diluar kelas, baik saat pembelajaran  BK ataupun diluar pembelajaran. Artinya pendidikan berbasis BK ini tidak terikat oleh waktu jika ia berperan sebagai layanan bukan program.

Padahal jika dipahami, peran seorang guru BK sangatlah berat, karena fenomena dan realita yang terjadi didunia pendidikan akhir-akhir ini adalah adanya sebuah kesenjangan antara sistem pembelajaran serta metode dengan pribadi seorang siswa secara psikologi. Kondisi Psikologi siswa merupakan faktor penting yang mempengaruhi proses dan hasil pembelajaran sedangkan pada kenyataanya hal itu seringkali diabaikan karena terikat pada suatu kurikulum dan sistem yang berlaku. Dalam hal ini guru BK sangat diperlukan untuk membantu stabilitasi kondisi psikologi siswa.

Dari sinilah timbul fikiran begit pentingnya penerapan pendidikan berbasis BK karena sistem serta model pembelajaran yang tidak mensyaratkan keberpihakannya terhadap kondisi psikologi siswa sudah jelas tidak sesuai dengan kondisi kemanusian saat ini. Kondisi kemanusiaan yang saat ini menjadi lebih komplek dan dihadapakan pada permasalahan sosial yang begitu kompleks pula.

@Tsuroyya

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun