Mohon tunggu...
Syifaindah
Syifaindah Mohon Tunggu... Lainnya - mahasiswa unisma

07-juni-1999

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Pendidikan Islam dalam Hadist Nabi

7 Juli 2020   17:00 Diperbarui: 7 Juli 2020   17:02 465
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

“Yang paling baik di antara kalian adalah orang yang mempelajari Alquran dan mengajarkannya.’’

Hadis di atas menunjukkan bahwa membaca Alquran adalah amalan-amalan kebaikan yang paling utama, karena sabda Nabi yang menetapkan bahwa manusia yang paling utama adalah siapa saja yang mau belajar Alquran dan mengajarkannya. Dalam kaitannya dengan pendidikan Islam, bisa dinyatakan bahwa Alquran merupakan wahyu Allah SWT yang disampaikan kepada Nabi Muhammad sebagai pedoman hidup umat manusia. Secara bahasa, Alquran artinya bacaan, yaitu bacaan bagi orang-orang yang beriman. 

Para ulama berpendapat bahwa materi pendidikan Islam yang paling utama adalah Alquran, baik keterampilan membaca atau menulis. Dalam Alquran, Allah menegaskan bahwa Dia adalah Zat Yang Mengajarkan (mu‘allim). Murid-Nya yang pertama adalah Nabi Adam. Pengajaran Allah ini tidak didapatkan oleh para malaikat. Sehingga ketika Allah memerintahkan Nabi Adam untuk mendemontrasikan ilmunya, jelaslah kebenaran pilihan Allah menjadikannya sebagai khalifah. 

Alquran merupakan sumber utama materi pendidikan, pada zaman Nabi, materi pendidikan membaca dan menulis semuanya bertujuan untuk memahami Alquran. Begitupun pada masa selanjutnya. Ibn Khaldūn mencatat bahwa orang-orang Andalusia menjadikan Alquran sebagai dasar-dasar pendidikannya. Karena Alquran merupakan sumber Islam dan sumber semua ilmu pengetahuan

Jadi Saya simpulkan Dari sejumlah hadis Nabi SAW yang dijadikan representasi di atas, jika dikorelasikan dengan sistem atau konsep pendidikan Islam modern, terlihat bahwa materi pendidikan dalam Hadis meliputi sebagai berikut.

Pertama, pengajaran Alquran, yang tentunya pengajaran Hadis penjelas Alquran juga termasuk di dalamnya. Kedua, ilmu waris. Ilmu waris tidak bisa dipisahkan dengan ilmu matematika, atau lebih luasnya adalah ilmu eksakta (ilmu pasti).  Ketiga, pendidikan salat sejak usia dini, atau bila diperluaskan bisa dimaknai sebagai pendidikan ibadah sejak usia dini. 

Keempat, pendidikan karakter atau akhlak mulia (akhlāq karīmah). Bahkan dalam Islam akhlak mulia lebih tinggi derajatnya dibanding ilmu atau intelektualitas belaka. Kelima, pengajaran bahasa asing.  Keenam, pengajaran nasab atau bisa dimaknai dengan pengajaran ilmu pengetahuan yang sedang berkembang pada zamannya, sebagaimana pengetahuan nasab menjadi semacam salah satu tolak ukur intelektualitas pada zaman Jahiliah.

Semoga bisa bermanfaat dan menjadi analisa untuk kehidupan khususnya tentang Pendidikan Islam Dalam Hadist Nabi.

Wassalammualaikum.Wr.Wb

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun