Mohon tunggu...
Syifa Nurrohmah
Syifa Nurrohmah Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswi

İnsanları düzeltebilmemiz için önce kendimizi düzeltmemiz gerekir" ❤

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Peran Vital Ayah dalam Pengasuhan Anak Perempuan

7 Mei 2021   12:00 Diperbarui: 7 Mei 2021   11:58 259
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

 Keberadaan ayah sebagai kepala keluarga memiliki arti yang besar bagi masa depan anak-anak. Namun sering kali ayah terlalu fokus pada tugasnya sebagai pencari nafkah keluarga padahal ada tugas penting dan mulia lain yang sangat dibutuhkan dan kadang terabaikan. Ayah adalah sosok mulia peyeimbang kehidupan seorang anak. Jika hanya dengan ibu, anak akan tetap tumbuh akan tetapi ada sisi lain dalam dirinya yang hampa.

 Kita tidak boleh melupakan peran ayah dalam mengemban amanah dan menunaikan kewajiban dan tanggung jawabnya untuk mendidik, membimbing dan mengarahkan anak perempuannya.
Karena ayah adalah pembuat GBHK (Garis Besar Haluan Keluarga), mau kemana arahnya, itu ayah yang menentukan. Penting sekali bagi ayah untuk mengkokohkan posisinya dalam keluarga. Ayahlah yang harus menentukan tujuan keluarga, akan kemana ayah membawa biduk rumah tangganya.

 Hal diatas sesuai dengan sabda Rasulullah Saw. yang artinya :
"Seorang pria adalah pengasuh bagi keluarganya dan bertanggung jawab atas asuhannya. Seorang wanita adalah pengasuh bagi rumah suaminya dan bertanggung jawab atas asuhannya". (HR. Bukhari dan Muslim).

Kehadiran seorang ayah dalam rutinitas kehidupan anak perempuan, dan keikutsertaan ayah dalam pemberian pendidikan, khususnya pendidikan agama pada anak perempuannya, dapat memberikan kekuatan tersendiri pada diri anak, khususnya anak perempuan dalam menjaga dirinya dari kebebasan pergaulan yang sering identik dengan perkumpulan yang berdampak negatif pada perkembangan anak perempuan.

Dalam Al-Qur'an diceritakan peran ayah yang dapat dijadikan contoh dalam mendidik anak-anaknya. Seperti Q.S Ash-Shaffat ayat 100-102 yang menceritakan kisah Nabi Ibrahim sebagai ayah. Selain itu, terdapat Q.S Luqman ayat 13-19 yang menceritakan cara Luqman dalam mendidik anaknya, Q.S Qashash ayat 26-27 yang menceritakan peran Syaikh Madyan sebagai ayah, serta Q.S Yusuf yang banyak menguraikan peran Nabi Ya'kub as. sebagai ayah.

Beberapa penelitian membuktikan bahwa keterlibatan ayah dalam kehidupan perkembangan anak perempuan membuat anak cenderung tidak longgar dalam aktivitas seksual dan lebih bisa membangun hubungan yang sehat ketika dewasa. Karena memang penting memberikan pendidikan untuk anak, tak terkecuali untuk anak perempuan.

Ngalim Purwanto mengemukakan peran ayah dalam keluarga, adalah sebagai berikut :

1. Sumber Kekuasaan,

2. Penghubung intern keluarga dengan masyarakat atau dunia luar,

3. Pemberi perasaan aman bagi seluruh anggota keluarga,

4. Pelindung terhadap ancaman dari luar,

5. Hakim atau yang mengadili jika terjadi perselisihan,

6. Sebagai pendidik dalam segi-segi rasional

Hal penting yang perlu diperhatikan ayah dalam pengasuhan terhadap anak perempuannya adalah dengan memenuhi kebutuhan emosionalnya dengan mencurahkan kasih sayang dan perhatian. Ini menjadi unsur utama dalam mendidik anak, terutama anak perempuan, karena sensitifitas dan sentimental sudah menjadi tabiat anak perempuan.

Apa yang terjadi jika anak perempuan kurang mendapat peran pengasuhan ayah?

Semua anak membutuhkan validasi dari orang tuanya. Validasi itu dalam bentuk 3 P : Penerimaan, Penghargaan, dan Pujian. Bila anak perempuan kurang mendapatkan validasi tersebut maka biasanya mereka akan mencari bentuk penghargaan dan penerimaan atas dirinya melalui orang lain. Anak perempuan yang tidak mendapat perhatian dari ayahnya menjadi sangat labil, dan mudah diperdaya.
Disinilah perlu nya peran seorang ayah bagi seorang anak perempuan.

Sering kali ayah kurang mendengarkan perasaan anak perempuannya dengan mengatakan "anak ayah hebat, anak ayah pasti bisa!" tanpa mendengarkan perasaan anak, hal itu dapat membuat anak tertekan, dia merasa bingung dan tersudut, serta harus menghadapi masalahnya sendiri.
Kita tidak mengalami beratnya tantangan yang dihadapi oleh anak di zaman ini.
Sebaiknya ayah duduk dan tanyakan perasaan anak. Dengarkan dengan seksama apa yan ingin anak sampaikan. Berikan saluran emosi, agar emosinya mengalir dan ia merasa lega. Sampaikan pula sikap kita terhadap masalah itu agar anak menemukan jawabannya.

Oleh karena itu, mari kita berupaya menjadi orangtua yang baik, mencintai buah hati kita dengan ikhlas dan sabar.
 

"Barangsiapa memiliki tiga orang anak perempuan, lalu dia bersabar dalam menghadapinya serta memberikan pakaian kepadanya dari hasil usahanya, maka anak-anak itu akan menjadi dinding pemisah baginya dari siksa Neraka". (HR. Al-Bukhari dalamkitab Al-Adaabul Mufrad).

Daspus :

Kardadewi, Kunti Indra, Dkk. 2017. "Ayah Peran Vitalnya Dalam Pengasuhan (17 Tanya Jawab Bersama Pakar Parenting Elly Risman, Psi"., Bogor: Yayasan Bhakti Suratto.

Ulwan, Abdullah Nashih. "Tarbiyatul Aulad Pendidikan Anak Dalam Islam", Jakarta: Khatulistiwa Press.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun