Dalam perjalanan tumbuh kembang anak-anak, terkadang orang tua dihadapkan pada tantangan yang unik, salah satunya adalah ADHD. ADHD itu apa sih? Apakah kalian sudah tau apa itu ADHD ini? Nah ADHD ini biasa dikenal dengan hiperaktif, pasti tidak asing kan? Tetapi gak semua anak hiperaktif itu mengidap ADHD ini ya... jadi Simak yuk untuk memahami tentang ADHD lebih lanjut...
Mengenal ADHD pada Anak
ADHD ini adalah singkatan dari Attention Deficit Hyperacti vity Disorder atau dalam Bahasa Indonesia disebut dengan Gangguan Pemusatan Perhatian dan Hiperaktivitas. ADHD ini terjadi karena gangguan perkembangan saraf yang menyerang anak. Nah secara umum ADHD ini suatu kondisi anak yang memperhatikan gejala-gejala, seperti; kurang konsentrasi, hiperaktif dan implusif yang dapat menyebabkan ketidakseimbangan terhadap aktivitas hidup anak.
Nah selanjutnya ada ciri-ciri dari ADHD, ciri-ciri yang sering terjadi yaitu anak selalu bergerak dengan Gerakan yang tidak teratur, tidak terkontrol dan tidak ada penyebab yang jelas mengapa ia melakukan hal tersebut, selanjutnya Anak mudah melupakan sesuatu yang dia lihat,dengar atau pelajari karena anak tidak berkonsentrasi sehingga ia akan mudah melupakannya. Emosi anak tidak stabil seperti, anak mudah takut, cemas, resah dan gelisah yang berlebihan.
Anak dengan ADHD sering menunjukkan minat pada banyak hal berbeda tetapi ujung-ujungnya mereka sulit atau tidak menyelesaikannya sama sekali. Misalnya mereka bermain permainan Menyusun Ketika sedang mengerjakannya, anak tersebut bisa tiba2 beralih ke hal berikutnya yang menarik perhatian dia sebelum menyelasaikan tugas sebelumnya.
Jangan khawatir... penanganan ADHD dapat dilakukan oleh orang tua dengan pola asuh yang tepat. Bagi anak yang mengalami ADHD peran orang tua sangat dibutuhkan dalam segala hal pertumbuhan dan perkembangannya.
Dampak ADHD pada Anak
Anak yang mengidap ADHD dapat menghadapi sejumlah dampak dalam kehidupan sehari-hari mereka . Dari kesulitan berinteraksi dirumah, disekolah, atau lingkungan sekitarnya karena mereka biasanya cenderung tidak mampu mengikuti aturan yang berlaku ditempat itu dan melakukan sesuatu hal yang tidak seharusnya dilakukan.
Anak-anak dengan ADHD berisiko lebih tinggi mengalami kegagalan akademis dibandingkan dengan teman sebayanya karena mereka tidak berkonsentrasi saat dikelas, tetapi dengan menggunakan pertimbangan kelas, dan keterlibatan guru serta dukungan orang tua bisa mengurangi tantangan ini. Anak dengan ADHD akan kesulitan berinteraksi secara efektif dengan teman sebaya nya. Mereka mungkin mengalami penolakan dan isolasi serta mengalami kesulitan dalam menjalin dan mempertahankan pertemanan.
Upaya yang dapat orang tua lakukan
Orang tua memiliki peran yang sangat penting dalam membantu anak dengan ADHD untuk mengelola kondisi mereka. Dukungan yang diberikan dirumah juga memiliki peran penting untuk perkembangan anak.
