Pernah nggak sih kalian dengar atau bahkan pakai bahasa rahasia yang bikin orang lain bingung ???
Untuk anak 90-an, pasti udah nggak asing lagi sihh sama yang namanya bahasa "G"!. Bahasa unik yang sempat jadi tren banget di kalangan anak muda zaman dulu, semacam kode rahasia gitu dehh yang cuma dimengerti sama geng sendiri. Bayangin aja, kalian ngobrol sama temen kalian, tapi di bahasa tersebut sambil nyisipin huruf “G” di tengah kata, bikin ngobrol jadi seru dan penuh teka-teki!. Tentunya gak cuma buat gaya-gayaan doang donggg, bahasa ini juga jadi cara anak-anak 90-an untuk jaga rahasia dan seru-seruan bareng teman. Yuk, kita ulik lebih dalam lagii gimana siiihhh fenomena bahasa "G" ini bisa ngehits dan jadi bagian dari nostalgia seru masa kecil kita!
Tahukah kamu bahasa “G” ngehits dari tahun 90-an hingga dengan tahun 2000-an awal, yang kemudian semakin berkembang zaman bahasa G sudah tergantikan dengan bahasa gaul lainnya seperti “gabut, busy, bar-bar” dan lain-lain. Bahasa "G" dibentuk dengan cara menyisipkan bunyi "g" dan vokal tertentu setelah setiap vokal dalam sebuah kata. Contohnya, kata "ganteng" diubah menjadi "gagantegeng" terus kalimat “kamu jelek” diubah jadi “kagamugu jegelegek” dan masih banyakk lagiii.
Faktanya cara ini membuat percakapan terdengar seperti kode rahasia yang hanya dimengerti oleh pengguna bahasa tersebut. Bahasa ini sangat populer di kalangan anak-anak dan remaja 90-an sebagai cara untuk menjaga percakapan tetap privat, terutama saat ingin menghindari pemahaman oleh orang tua atau pihak lain.
Namun, bahasa "G" juga memiliki kekurangan, terutama dalam pengucapan kata-kata yang mengandung banyak bunyi "g" sehingga menjadi sulit diucapkan, seperti kata "gagak" yang berubah menjadi "gagagagak". Selain itu, bahasa ini mulai kehilangan popularitas karena munculnya ragam bahasa gaul baru yang lebih mudah dan sesuai dengan kebutuhan zaman, seperti bahasa terbalik kaya “skuy” yang artinya “ayuk”, terus ada lagi “Ngab” yang artinya “bang” dan bahasa gaul ala anak Jaksel yang menggabungkan bahasa Inggris dan Indonesia (code switching) contohnya seperti “Toxic, Not yet, Which is, Dude,", dan sebagainya
Kesimpulannya fenomena bahasa "G" ini mencerminkan kreativitas anak muda dalam menciptakan kode rahasia yang menguatkan ikatan sosial dan identitas kelompok. Bahasa ini juga menjadi bagian dari nostalgia generasi 90-an yang mengingat masa kecil mereka dengan keseruan menggunakan bahasa tersebut sebagai hiburan di era sebelum media sosial dan smartphone merajalela
Sumber Rujukan
Raden Yusuf Nayamenggal (6/05/2021) dikutip dari Merah Putih, “Bahasa G Kode Rahasia Tongkrongan Pelajar Genarasi 90 an Negeri Aing”.
Benedicta Fayola (28/05/2024) Kata Karsa “Kode Rahasia Anak 2000 an”
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI