Nama: Syifa Amelia
NPM: 23010400156
Email Adress:syifaamel1705@gmail.com
Prodi: Ilu Komunikasi (FISIP)
Mata Kuliah: Psikologi Komunikasi (L)
Dosen Pengampu: Ibu Isti Bulan Lageni, S.Sos, M.I.Kom
Museum nasional yang sekarang menjadi tempat yang ikonik yang wajib dikunjungi ternyata didirikan oleh Pemerintah Belanda pada tanggal 24 April 1778 oleh himpunan yang bernama Bataviaasch Genootschap van Kunsten en Wetenschappen. Museum ini sangat dikenal di kalangan masyarakat Indonesia, khususnya penduduk Jakarta. Mereka menyebutnya "Gedung Gajah" atau "Museum Gajah" karena di halaman depan museum terdapat sebuah patung gajah perunggu hadiah dari Raja Chulalongkorn (Rama V) dari Thailand yang pernah berkunjung ke museum pada tahun 1871. Kadang kala disebut juga "Gedung Arca" karena di dalam gedung memang banyak tersimpan berbagai jenis dan bentuk arca yang berasal dari berbagai periode. Museum ini tidak hanya menyimpan berbagai koleksi yang mencerminkan kekayaan budaya dan sejarah bangsa indonesia, tetapi juga berfungsi sebagai pusat penelitian dan pendidikan bagi masyarakat yang wajib dikunjungi (Wikipedia, 2024).
      Awalnya, museum ini hanya memiliki koleksi yang terbatas, sebagian besarnya berasal dari hasil eksplorasi dan penelitian yang dilakukan oleh para peneliti belanda. Koleksi tersebut meliputi berbagai artefak, spesimen flora dan fauna, serta benda-benda etnografis yang mencerminkan kehidupan masyarakat Indonesia. Namun, Seiring dengan berjalannya waktu, museum ini mengalami berbagai perubahan dan kemajuan. Pada tahun 1862, museum ini secara resmi berganti nama menjadi "Museum Nasional" dan mulai mengembangkan koleksi yang lebih beragam. Pada waktu itu, museum ini juga mulai menarik perhatian dari ilmuwan dan peneliti, baik dari dalam maupun luar negeri. Pada tahun 1928, Museum Nasional Indonesia pindah ke gedung barunya yang berada di Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat. Gedung baru ini dirancang oleh arsitek Belanda, J. Gerber, dan dibangun dengan gaya arsitektur Neoklasik yang megah. Pindahnya museum ke gedung baru ini menandai langkah penting dalam sejarah museum, sebab koleksi yang dimiliki semakin bertambah dan jumlah pengunjung juga meningkat.
      Kini Museum Nasional berada di bawah Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Museum Nasional memiliki visi yang sesuai dengan visi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan yaitu "Terwujudnya Museum Nasional sebagai pusat informasi budaya dan pariwisata yang dapat mencerdaskan kehidupan bangsa, meningkatkan peradaban dan kebanggaan terhadap kebudayaan nasional, serta memperkuat persatuan dan persahabatan antar bangsa" (Mulyadi, 2022).
Museum nasional sempat mengalami kebakaran pada 16 Spetember 2023 yang menjadi peristiwa paling merugikan dalam sejarah institusi budaya ini. Penyebab dari kebakarannya adalah konsleting listrik yang merembetke berbagai ruangan yang ada pada museum nasional. Tetapi setelah pemuliahan dari kebakaran museum nasional kembali dibukan untuk pengunjung dan menampilkan koleksi-koleksi baru yang menarik perhatian pengunjung (Tempo.co).