Mohon tunggu...
Syifa Amalia
Syifa Amalia Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Membaca

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Rekonstruksi Pendidikan Rasulullah SAW

6 Desember 2022   21:17 Diperbarui: 6 Desember 2022   21:35 502
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Fahisy : kata-katanya kotor, jorok, dan berisi cacian.

>> : >>

Badzi : ungkapan jorok yang sudah tidak ada rasa malu lagi ketika di ucapkan oleh si pengucap.

Kesimpulan hadis tersebut adalah pendidikan tentang akhlaknya Rasulullah yang hilang di tengah masyarakat kita adalah berkata baik, adab-adab berbicara, yang muda dengan yang tua, yang tua dengan yang muda.

Sebagai mana didalam Al-Qur'an ada delapan Qaulan. Qaulan merupakan ucapan atau perkataan seseorang ketika melakukan komunikasi antar sesama manusia.

Berikut ada delapan Qaulan yang bisa diterapkan dalam komunikasi di kehidupan sehari-hari:

1. Qaulan Layyinan

Dalam surah Taha ayat 44 menjelaskan penggunaan kata Qaulan Layyinan adalah berbicara kepada seseorang dengan kata-kata yang lemah lembut.

2. Qaulan Karima

Dalam surah Al-Isra ayat 23 menjelaskan penggunaan kata Qaulan Karima adalah berkarakter mulia atau mengucapkan perkataan yang baik. Contohnya, hendahklah berbuat baik kepada orang tua atau Bapak Ibu, janganlah mengatakan perkataan "ah" jika orang tua menyuruh dan janganlah membentak kedua orang tua, ucapkanlah kepada keduanya perkataan yang baik.

3. Qaulan Ma'rufa

Qaulan Ma'rufa adalah perkataan baik atau santun. Contohnya sebagai seorang pelajar yang baik mengharuskan untuk menggunakan perkataan yang baik dan santun di kehidupan sehari-hari, seperti menjaga lisan untuk tidak mengucapkan kata-kata yang kotor dalam berbicara kepada yang lebuh tua atau muda.

4. Qaulan Baligha

Qaulan Baligha adalah perkataan diplomatis atau mempertimbangkan sesuatu sebelum berbicara atau bertindak. Jadi segala sesuatu itu harus dipikirkan matang-matang. Contohnya jangan mengucapkan sesuatu kepada seseorang sampai orang tersebut tersinggung atau sakit hati.

5. Qaulan 'Adzima

Qaulan 'Adzima adalah perkataan yang besar, yang secara logita tidak diterima oleh logika atau mengandung dosa. Contohnya seorang  anak kecil yang berumur 4 tahun berbicara seperti ini "enak ya kalo nikah". Nah itu suatu ungkapan yang besar atau aneh, dimana seorang anak yang berumur 4 tahun bisa berbicara seperti itu yang tidak pantas diungkapkan dimasa umurnya.

6. Qaulan Tsaqilan

Qaulan Tsaqilan adalah perkataan yang berbobot dan penuh makna, memiliki nilai dalam ucapannya, dan perlu untuk memahaminya. Contohnya seorang pendidik memberikan motivasi atau kata-kata yang membuat peserta didik menjadi lebih semangat untuk belajar.

7. Qaulan Sadidan

Qaulan Sadidan adalah perkataan yang tepat sasaran atau penyampaiannya tepat dengan kondisi yang ada. Contohnya peserta didik di dalam kelas harus menjaga perkataan jika ada guru mengajar.

8. Qaulan Maisuran

Qaulan Maisuran adalah perkataan yang mudah, ringkas, mudah dipahami, menyenangkan, memberi harapan, kepada orang-orang dan tidak menutup peluang komunikator untuk menjadi baik.  Contohnya pendidik mengajarkan materi kepada peserta didik dengan ucapan yang mudah dipahami oleh peserta didik.


Dapat disimpulkan dari macam-macam Qaulan atau ucapan, perkataan dalam berkomunikasi yang baik bisa di terapkan kepada peserta didik, agar peserta didik mampu meniru apa yang diajarkan oleh Rasulullah Saw kepada sahabat untuk menjaga adab berbicara yang baik. 

Walaupun sekarang zamannya adalah zaman milenial, dimana peserta didik lebih mementingkan menghabiskan waktu untuk kesenangan semata. Akan tetapi tidak semua peserta didik seperti itu, masih banyak peserta didik yang menerapkan adab-adab yang diajarkan orang tuanya untuk menghargai atau menghormati orang lain dengan menjaga perkataan yang baik. 

Maka dari itu kita sebagai pendidik masih bisa untuk merubah pola pikir peserta didik menjadi berpendidikan yang lebih mengedepankan adab-adab berkomunikasi dimanapun peserta didik berada. Dengan cara menceritakan atau mengajarkan peserta didik dengan metode-metode Rasulullah yang di ajarakan kepada sahabat-sahabatnya.




HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun