Mohon tunggu...
Syifa Ann
Syifa Ann Mohon Tunggu... Penulis - Write read sleep

Alumni Sosiologi, Penyuka Puisi | Pecinta Buku Nonfiksi & Kisah Inspirasi. | Pengagum B.J Habibie. | Pengguna K'- Mobilian. | Addicted With Joe Sacco's Books. | Risk Taker. ¦ A Warrior Princess on Your Ground. | Feel The Fear, and Do It Anyway :)

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Artikel Utama

Twitter dan Ruang bagi Suara-suara yang Luput

17 Mei 2019   06:06 Diperbarui: 19 Mei 2019   03:11 328
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Keluar dari Gaza atau Pergi keluar kota bagi orang-orang Gaza tidak pernah semudah urusan membeli tiket pesawat (Sumber: Twitter Omar Ghairieb, @Omar_Gaza)

mimpi Sederhananya: Renang, Mendaki Gunung dan Menonton Bioskop. Pilu! Sumber Twitter @AbdarahimFarra
mimpi Sederhananya: Renang, Mendaki Gunung dan Menonton Bioskop. Pilu! Sumber Twitter @AbdarahimFarra

Kisah lain diceritakan oleh Muhammad Smiry-- Seorang guru Bahasa Inggris untuk tingkat SD di Khanyounis-- Gaza Selatan. Ia memposting di akun twitternya @MuhammadSmiry Suatu hari, dia pernah mendapati sebuah buku ajar bahasa Inggris di Gaza yang salah satu bab nya membahas tentang liburan ke luar kota.

Ironis Sebuah buku Ajar bahasa Inggris di Gaza membahas tentang Liburan Ke luar kota ketika mayoritas Orang-orang Gaza Sangat sulit untuk bisa keluar dari Gaza (Sumber: @MuhammadSmiry-- Edited by Syifa)
Ironis Sebuah buku Ajar bahasa Inggris di Gaza membahas tentang Liburan Ke luar kota ketika mayoritas Orang-orang Gaza Sangat sulit untuk bisa keluar dari Gaza (Sumber: @MuhammadSmiry-- Edited by Syifa)
Sebagai seorang guru muda berusia 28 tahun, Smiry merasa ironis bahwa keluar kota bagi mayoritas orang Palestina di Gaza hanya sebatas mimpi, blokade Israel terhadap Gaza telah menyulitkan orang Gaza untuk pergi keluar Gaza, jikapun bisa, prosesnya sangat rumit dan berbiaya mahal. 

Hal ini dibenarkan pula oleh Omar Ghraieb lewat akun twitternya @Omar_Gaza dalam sebuah tweetnya, Omar menyiratkan bahwa pergi keluar dari Gaza tidak semudah urusan membeli tiket pesawat, prosesnya jauh lebih rumit dan memilukan.

Keluar dari Gaza atau Pergi keluar kota bagi orang-orang Gaza tidak pernah semudah urusan membeli tiket pesawat (Sumber: Twitter Omar Ghairieb, @Omar_Gaza)
Keluar dari Gaza atau Pergi keluar kota bagi orang-orang Gaza tidak pernah semudah urusan membeli tiket pesawat (Sumber: Twitter Omar Ghairieb, @Omar_Gaza)

Orang-orang di Gaza dan proses panjang jika mereka mau keluar kota (Sumber twitter @Omar_Gaza
Orang-orang di Gaza dan proses panjang jika mereka mau keluar kota (Sumber twitter @Omar_Gaza


Mendapatkan pekerjaan di tanah Palestina terjajah pun bukan hal yang mudah, angka pengangguran di Palestina khususnya di Gaza sangat tinggi mencapai 52 persen berdasarkan data dari ILO. 

Angka pengangguran di Gaza mencapai 52 Persen di tahun 2018 Sumber: Palestine Studies
Angka pengangguran di Gaza mencapai 52 Persen di tahun 2018 Sumber: Palestine Studies

Hal itu membuat persaingan untuk mendapatkan pekerjaan beserta seleksinya sangat ketat hal ini diungkapkan oleh seorang pemuda Gaza dengan akun @YouthFromPalestine yang karena ketiadaan pekerjaan harus rela menunda pembangunan rumah dan pernikahannya setelah perusahaan tempatnya bekerja menghentikan kontrak kerjanya sebagai vedeo kreator karena akun twitter pemuda itu sempat dinonaktifkan oleh twitter.

Seorang Anak muda Gaza yang harus menunda pernikahannya karena kehilangan pekerjaan. Pilihan yang sulit namun matang (Twitter @YouthFromPal)
Seorang Anak muda Gaza yang harus menunda pernikahannya karena kehilangan pekerjaan. Pilihan yang sulit namun matang (Twitter @YouthFromPal)

Menunda pernikahan karena mendadak kehilangan pekerjaan. Sebuah pilihan yang sulit sekaligus pemikiran yang matang mengingat pernikahan adalah komitmen jangka panjang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun