Mohon tunggu...
Syefira Maharani
Syefira Maharani Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa UIN Sunan Kalijaga Jogjakarta

Syefira Maharani T. 22107030070 UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA #JURKOMUINJOGJA23

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

8 Tanda Orang yang Belum Siap Meraih Kesuksesan? Adakah dalam Diri Kita?

15 Februari 2023   23:46 Diperbarui: 15 Februari 2023   23:47 314
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Overthinking. Image by www.freepik.com

Halo generasi milenial! Dimasa-masa sekarang ini bener ga sih banyak diantara kita yang khawatir akan masa depan kita. Akankah kita bisa sukses dikemudian hari? Akankah kita bisa hidup nyaman dimasa tua dari hasil kesuksesan kita? Akankah kita sudah siap menerjang segala rintangan demi meraih kesuksesan kita? Semuanya muncul dikepala kita terlebih diusia kita sekarang ini.

Usia semakin bertambah setiap tahunnya dan kita akan semakin dihadapkan oleh kenyataan masa depan. Kira-kira kalian termasuk orang yang siap meraih kesuksesan atau orang yang belum siap meraih kesuksesan nih? Supaya kita bisa evaluasi diri untuk menjadi orang yang siap meraih kesuksesan perhatikan berikut ini.

8 tanda orang yang belum siap meraih kesuksesan:

1. Selalu Menunggu Untuk Dapat Inspirasi

Banyak orang yang selalu menunggu datangnya inspirasi daripada mencari dan menemukan inspirasi. Padahal banyak sekali cara yang dapat dilakukan untuk mendapatkan inspirasi. Dengan cara kita banyak membaca buku, memanfaatkan teknologi untuk browsing, mengikuti experiencetial learning, dan masih banyak lagi cara lainnya.

2. Terlalu Khawatir & Memikirkan Apa Yang Orang Katakan

Para generasi milenial pasti tidak asing lagi dengan istilah overthinking, terlalu khawatir memikirkan sesuatu. Banyak dari mereka bukannya fokus untuk evaluasi dan pengembangan diri, mereka justru terlalu overthinking memikirkan kata orang lain dan akhirnya membuat mereka ragu akan diri mereka sendiri. Boleh mendengarkan kata orang, jika itu hal baik buat itu sebagai pacuan semangat, jika itu hal buruk segera lakukan introspeksi dan evaluasi diri, tidak perlu dimasukkan ke hati

3. Selalu Mengeluh Mengenai Apapun

Orang Mudah Mengeluh. Image by www.freepik.com
Orang Mudah Mengeluh. Image by www.freepik.com

Diera Society 5.0 ini kita dipermudah dengan segala kecanggihan teknologi, semua menjadi lebih cepat, lebih mudah, dan lebih praktis. Seharusnya dengan kemudahan yang ada kita harus menjadi milenial yang kreatif, inovatif, dan juga tangguh tidak mudah mengeluh. Dengan adanya kemudahan teknologi jangan sampai menjadikan kita sebagai generasi strawberry, cantik wujudnya tapi rapuh, sama seperti generasi yang kreatif tapi rapuh mudah mengeluh.

4. Berusaha Membuat Semua Orang Lain Senang

Banyak milenial yang mementingkan kesenangan orang lain, tapi mereka lupa akan kesenganan dan kesehatan mental dirinya. Seharusnya mereka bisa lakukan yang terbaik menurut apa yang perlu mereka lakukan, semua yang kita lakukan tidak akan selalu membuat orang lain senang. Berani berkata "tidak" jika memang tidak untukmu. Pentingkan diri sendiri dahulu sebelum selalu mementingkan kesenangan orang lain.

5. Suka Membandingkan Diri Sendiri Dengan Orang Lain

Membandingkan diri dengan orang lain. Image by www.freepik.com
Membandingkan diri dengan orang lain. Image by www.freepik.com

Kita diberikan kelebihan dan kekurangan yang sudah diatur oleh Yang Maha Kuasa. Kamu dan orang lain memilki porsinya masing masing. Daripada membandingkan diri sendiri dengan orang lain yang akan membuat kita tidak percaya diri dan tidak bersyukur atas apa yang telah diberikan Tuhan Yang Maha Kuasa, lebih baik kita membandingkan diri sendiri versi sekarang dan versi sebelumnya. Sudahkah kita melakukan pengembangan diri menjadi versi terbaik diri kita dari pada versi sebelumnya? Apa yang perlu diperbaiki versi yang dulu untuk menjadi lebih baik di versi diri kita selanjutnya?

6. Mengulang Kesalahan Yang Sama

Banyak orang belum siap meraih kesuksesan karena mereka masih mengulang kesalahan yang sama. Kita boleh melakukan kesalahan, karena kesalahan adalah guru terbaik untuk evaluasi sehingga selanjutnya kita bisa memperbaiki kesalahan itu. Tapi jika sudah melakukan kesalahan, segera lakukan perbaikan akan kesalahan itu, jangan sampai kita mengulangi kesalahan itu kembali.

7. Tidak Memiliki Prioritas Dalam Hidup

Prioritas itu penting. Image by www.freepik.com
Prioritas itu penting. Image by www.freepik.com

Tidak memiliki prioritas dalam hidup juga dapat menghambat kita dalam meraih kesuksesan. Prioritas sangat membantu kita untuk fokus akan tujuan meraih kesuksesan, mana yang penting untuk segera dilakukan, dan mana yang tidak perlu dilakukan karena hanya membuang-buang waktu kita.

8. Takut Akan Kegagalan

Takut akan kegagalan. Image by www.freepik.com
Takut akan kegagalan. Image by www.freepik.com

Jika kamu adalah orang yang takut akan kegagalan, sudah dapat dipastikan kamu tidak akan siap meraih kesuksesan. Karena kesuksesan berawal dari kegagalan kegagalan yang jatuh bangkit lagi jatuh bangkit lagi tiada kata pantang menyerah sampai ia meraih kesuksesan. Kegagalan kita sudah diberi kuota oleh Tuhan Yang Maha Kuasa sebagai bahan pembelajaran kita. Jika kita berhenti menghabiskan kuota kegagalan tersebut, ya kita hanya akan mendapat kegagalan. Sebaliknya jika kita tidak pantang menyerah dan menghabiskan seluruh kuota kegagalan kita, kesuksesan menanti didepan kita.

Nah gimana nih generasi milenial, apakah masih ada tanda tanda tersebut dalam diri kalian? Jika masih ada sebaiknya segera lakukan evaluasi diri, perbaiki mana yang perlu diperbaiki, tingkatkan mana yang perlu ditingkatkan, dan tinggalkan mana yang perlu ditinggalkan. Jangan hanya sekedar overthinking tapi tidak segera melakukan aksi perubahan. Karena usia akan semakin bertambah, jika kita tidak segera memulai dari sekarang mau sampai kapan kita belum siap meraih kesuksesan?

success. Image by www.freepik.com
success. Image by www.freepik.com

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun