Mohon tunggu...
Syech Ahmad Fauzi
Syech Ahmad Fauzi Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Ilmu Hubungan Internasional UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Saya Suka Bermain Basket dan Menyukai Bahasa Arab

Selanjutnya

Tutup

Politik

Perang di Ukraina: Dilema Zelensky Bergabung dengan NATO

8 Mei 2023   21:16 Diperbarui: 9 Mei 2023   00:12 369
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Presiden Ukraina: Volodymyr Zelensky

Seperti apakah kelanjutan dari kedua Negara tersebut? Akankah konflik ini dapat memicu pecahnya perang dunia ke-3 dan Indonesia juga akan terkena dampaknya? Negara-negara lain mulai menunjukan keberpihakan mereka, namun Indonesia tetap bersikap netral. Dengan menjunjung tinggi UUD 1945 Indonesia tetap mengecam peperangan, namun pastinya kita tidak akan lepas dari dampak isu ini, nilai Dollar, harga bahan bakar, sampai harga roti, mie, sereal dan segala yang berkaitan dengan gandum tentu akan naik.

Langkah untuk Mengakhiri atau Meredam Konflik:

Mengakhiri konflik Rusia-Ukraina merupakan tantangan yang kompleks, tentunya tidak mudah untuk meredam apalagi mengakhiri konflik tersebut dengan banyaknya argumen pro dan kontra yang perlu dipertimbangkan. Sudah banyak cara yang telah dilakukan untuk meredam konflik kedua Negara tersebut, mulai dari embargo Rusia bahkan bantuan senjata kepada Ukraina. Namun, jika kita lihat sampai sekarang nampaknya beberapa usaha tersebut belum mendapatkan hasil yang maksimal. Rusia cukup mandiri dengan SDA yang ia miliki, justru banyak dari Negara Eropa yang tidak bisa lepas dari Produksi Gas yang dimiliki Rusia. Bantuan militer nampaknya dapat memperkeruh konflik ini, apalagi jika Negara-negara Pro-Rusia ikut turun dalam permasalahan ini.

Kami berpikir apakah lebih baik jika Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky, mengurungkan niatnya untuk bergabung dengan NATO. Hal ini tentu memiliki konsekuensi yang signifikan, baik di dalam negeri Ukraina maupun di tingkat geopolitik regional. Berikut ini adalah beberapa kemungkinan dampaknya:

Dampak dalam Negeri Ukraina:

    Dukungan Publik: Keputusan tersebut mungkin memicu reaksi yang beragam di kalangan masyarakat Ukraina. Bagi sebagian orang, penarikan niat bergabung dengan NATO mungkin dianggap sebagai penghormatan terhadap hubungan historis dan budaya dengan Rusia. Namun, bagi kelompok lain yang mendukung integrasi dengan Barat, ini mungkin menimbulkan kekecewaan dan ketidakpuasan terhadap pemerintah Zelensky.

    Stabilitas politik: Keputusan tersebut juga dapat mempengaruhi stabilitas politik dalam negeri. Pihak-pihak yang mendukung keanggotaan NATO mungkin merasa kecewa dan mempertanyakan arah kebijakan pemerintah Zelensky. Hal ini bisa mempengaruhi persepsi terhadap kinerja pemerintah dan meningkatkan ketegangan politik di Ukraina.

Dampak di Tingkat Geopolitik:

    Hubungan dengan NATO: Mengurungkan niat bergabung dengan NATO dapat mempengaruhi hubungan Ukraina dengan negara-negara anggota NATO. Ini mungkin mengurangi tingkat kerja sama militer dan keamanan, serta bantuan yang diberikan oleh NATO kepada Ukraina. Hal ini dapat mempengaruhi kapasitas Ukraina dalam menghadapi ancaman keamanan dan memperoleh dukungan internasional dalam konflik dengan Rusia.

    Hubungan dengan Rusia: Keputusan tersebut mungkin membuka peluang untuk memperbaiki hubungan dengan Rusia. Rusia telah menyatakan keberatan terhadap niat Ukraina bergabung dengan NATO, dan dengan mengurungkan niat tersebut, Ukraina mungkin dapat mengurangi ketegangan dengan Rusia. Namun, hal ini juga dapat menimbulkan kritik dan keraguan dari pihak yang melihatnya sebagai pengorbanan integritas dan kemerdekaan Ukraina.

Penting untuk dicatat bahwa keputusan Zelensky untuk mengurungkan niat bergabung dengan NATO tidak akan menghilangkan konflik yang sedang berlangsung di Ukraina Timur. Konflik tersebut berkaitan dengan isu-isu yang lebih kompleks, termasuk otonomi wilayah dan intervensi Rusia, dan perlu penanganan yang lebih luas dan komprehensif. Namun, alangkah lebih baiknya jika Zelensky mengurungkan niatnya bergabung dengan NATO terlebih dahulu serta tetap fokus menangani konflik Ukraina Timur. Dengan mengurungkan niatnya tersebut, bukan berarti semata-mata Ukraina berbalik arah mendukung Rusia. Jika Zelensky tetap memaksa bergabung dengan NATO, maka sampai kapanpun Rusia akan menganggap Ukraina sebagai ancaman dan tak hentinya untuk menyerang mereka sebagai bentuk Security Dilemma yang sangat mungkin menyebabkan ikut campurnya pihak ketiga.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun