Mohon tunggu...
syavira ashila
syavira ashila Mohon Tunggu...

business addict

Selanjutnya

Tutup

Money

Ringkasan Eksekutif: Budidaya Jagung Muda (Baby Corn) sebagai Sumber Ketahanan Pangan Nasional

31 Desember 2014   06:43 Diperbarui: 17 Juni 2015   14:08 497
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

PT STS BC bertujuan untuk mengatasi masalah kelangkaan pangan di Indonesia dan memenuhi permintaan baby corn di luar negeri. PT STS BC terletak di Kabupaten Tanah Datar, Ibukota Batusangkar, Provinsi Sumatera Barat, diharapkan akan menjadi perusahaan yang menghasilkan baby corn dengan kualitas yang baik guna memenuhi kebutuhan masyarakat. Perusahaan kami mencoba memberikan packaging yang baik dan menarik konsumen. Misi kami adalah membuka lahan baby corn dengan kualitas tanah yang bagus dan tempat yang strategis, memilih bibit yang berkualitas, menjaga kualitas baby corn dengan pupuk dan perawatan yang baik, mencari SDM yang profesional untuk merawat serta memanen baby corn, menggunakan teknologi yang ramah lingkungan untuk merawat serta memanen baby corn, bekerja sama dalam proses penjualan baby corn dengan pasar dalam negeri  maupun luar negeri.

Tidak hanya bersaing dalam segi packging, perusahaan kami juga menawarkan kualitas yang bagus untuk produk baby corn. Rasa manis yang ditawarkan adalah keunggulan lain dari produk kami.Kami tidak hanya semata mencari keuntungan akan tetapi tetap menjaga kualitas, keuntungan tersebut cukup untuk menjaga perusahaan kami dari sisi keuangan tetap sehat.

Kami memulai mulai bisnis dengan modal kerja sebesarRp489.742.975dan dana itu akan digunakan untuk menyewa sebuah lahan, gedung, membuat legalisasi perusahaan, pembelian peralatan misalnya motor penggerak, lemari es dan pisau. Biaya tersebut juga kami keluarkan untuk membeli bahan dan alat produksi seperti: benih jagung, pupuk urea, pupuk ZA, pupuk TSP, pupuk KCL, dan tempat pengemasan. Kami juga mengeluarkan biaya untuk pemasaran/iklan. Sumber utama dari dana tersebut akan datang dari 60% modal sendiri dan 40% pinjaman dari bank sebesar.

Untuk proyeksi pemasaran produk baby corn ini, perusahaan dimulai dengan asumsi pendapatan sekitar Rp 1.170.000.000 untuk setahun. Dalam kurun waktu setahun, perusahaan dapat memanen tiga kali baby corn. Dengan pertumbuhan bisnis baby corn ini memproyeksikan memperoleh penghasilan sekitar Rp 1.943.144.120 dalam kurun waktu lima tahun. Titik impas atau BEP perusahaan kami adalah pada bulan ke-8 setelah masa tanam.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun