Mohon tunggu...
Syarwan Edy
Syarwan Edy Mohon Tunggu... Pemelajar

Membaca akan membantumu menemukan dirimu.

Selanjutnya

Tutup

Home

Ayah di Rumah Bukan Cerita Gagal

11 Oktober 2025   04:26 Diperbarui: 11 Oktober 2025   04:26 29
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto ayah dan anak bermain bersama di ruang tamu (Sumber: Freepik)

Apakah itu tidak layak disebut tanggung jawab?

Sayangnya, banyak orang masih memandang sebelah mata.

Namun, ada pula yang mulai melihatnya sebagai bentuk new masculinity, kelelakian yang tidak diukur dari gaji tapi dari keberanian untuk hadir penuh bagi keluarga.

Menggeser Paradigma Lama

Peran bapak rumah tangga sebetulnya bisa menjadi simbol kemajuan berpikir.

Mengapa? Karena ini bukan tentang siapa yang mencari uang, tapi bagaimana pasangan saling mendukung sesuai kondisi terbaik masing-masing.

Bila istri memiliki karier yang lebih mapan dan stabil, mengapa tidak?

Bila suami memiliki kemampuan mengatur rumah tangga dengan baik, kenapa harus malu?

Bukan soal siapa yang mencari nafkah, tapi siapa yang menjaga kehangatan di rumah.

Konsep pencari nafkah utama seharusnya tidak selalu disematkan pada laki-laki.

Dalam ekonomi modern, peran bisa berubah. Yang penting adalah keseimbangan dan kerja sama.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Home Selengkapnya
Lihat Home Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun