Mengapa Memilih NTT untuk Liburan 2025?
Nusa Tenggara Timur (NTT) adalah destinasi impian bagi traveler yang mencari keindahan alam, budaya autentik, dan petualangan tanpa menguras dompet. Dengan lebih dari 500 pulau, NTT menawarkan pantai-pantai eksotis seperti Pink Beach di Pulau Komodo, budaya megalitikum di Sumba, dan pesona bawah laut di Alor. Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS) NTT, kunjungan wisatawan ke NTT pada 2024 mencapai 1,2 juta orang, menunjukkan popularitasnya yang terus meningkat. Namun, untuk menikmati liburan tanpa penyesalan finansial, perencanaan matang adalah kunci. Yuk, simak tips liburan anti boncos ke NTT!
Langkah pertama untuk liburan anti boncos adalah riset mendalam tentang destinasi. NTT memiliki beragam pilihan, mulai dari Taman Nasional Komodo yang terkenal hingga hidden gem seperti Pantai Oetune di Timor Tengah Selatan. Riset membantu Anda menemukan opsi hemat, seperti homestay lokal di Flores yang harganya mulai dari Rp150.000 per malam, dibandingkan hotel berbintang yang bisa mencapai Rp1 juta. Baca ulasan di platform seperti Traveloka atau tonton vlog perjalanan di YouTube untuk mengetahui estimasi biaya dan tips lokal. Hindari destinasi yang terlalu mahal jika anggaran terbatas, seperti resor mewah di Labuan Bajo, dan pilih alternatif ekonomis seperti desa wisata di Bajawa.
Sebelum berangkat, tetapkan anggaran maksimal untuk liburan Anda. Misalnya, untuk liburan 5 hari ke NTT, anggarkan sekitar Rp3-5 juta per orang, mencakup transportasi, akomodasi, makan, dan tiket wisata. Buat tabel pengeluaran harian yang merinci biaya transportasi (misalnya, tiket pesawat Jakarta-Labuan Bajo sekitar Rp1,5-2 juta PP), akomodasi (homestay Rp150.000-300.000/malam), dan makanan (kuliner lokal seperti ikan bakar di warung mulai dari Rp20.000). Dengan anggaran yang jelas, Anda bisa menghindari pengeluaran impulsif yang bikin boncos.
Menurut SKB 3 Menteri, tahun 2025 memiliki beberapa hari libur nasional yang ideal untuk liburan ke NTT, seperti cuti bersama Idulfitri (April 2025) dan Natal-Tahun Baru (Desember 2025). Memanfaatkan libur panjang memungkinkan Anda menghemat cuti kerja dan mendapatkan waktu eksplorasi lebih lama. Namun, hindari peak season seperti Desember jika ingin harga lebih murah. Bulan April atau September adalah waktu low season di NTT, di mana harga tiket pesawat dan penginapan bisa 20-30% lebih rendah. Pesan tiket dan akomodasi jauh-jauh hari untuk mendapatkan promo.
Transportasi adalah salah satu pos pengeluaran terbesar. Untuk ke NTT, penerbangan dari Jakarta ke Labuan Bajo atau Kupang adalah opsi utama, dengan harga tiket kelas ekonomi mulai dari Rp1,2 juta PP jika dipesan 2-3 bulan sebelumnya. Gunakan situs pembanding seperti Skyscanner atau tiket.com untuk menemukan penawaran terbaik. Di NTT, manfaatkan transportasi umum seperti angkot (Rp5.000-10.000 sekali jalan) atau ojek online untuk perjalanan antar destinasi lokal. Jika bepergian bersama keluarga, pertimbangkan menyewa mobil (sekitar Rp500.000/hari) untuk efisiensi.
NTT menawarkan berbagai pilihan akomodasi ramah kantong. Di Labuan Bajo, homestay atau losmen lokal menawarkan harga mulai Rp150.000 per malam, jauh lebih murah dibandingkan hotel bintang 4 (Rp1 juta ke atas). Di Sumba, Anda bisa menginap di rumah adat atau penginapan sederhana dengan biaya Rp100.000-200.000 per malam. Cari ulasan di Google Maps atau Booking.com untuk memastikan kualitas. Alternatif lain adalah co-living seperti yang ditawarkan Cove, yang kini hadir di beberapa kota di Indonesia, meskipun belum tersedia di NTT. Pilih penginapan dekat destinasi wisata untuk menghemat biaya transportasi.
Salah satu cara menikmati NTT tanpa boncos adalah mencicipi kuliner lokal di warung atau pasar tradisional. Misalnya, sepiring ikan bakar dengan nasi dan sambal di Kupang hanya sekitar Rp20.000-30.000, jauh lebih murah dibandingkan restoran turis di Labuan Bajo (Rp100.000 ke atas). Cobalah jagung bose di Flores atau se'i sapi khas Kupang, yang tidak hanya lezat tapi juga ramah di kantong. Bawa botol air minum sendiri untuk mengurangi pengeluaran minuman, yang bisa mencapai Rp15.000 per botol di tempat wisata.
NTT kaya akan destinasi wisata alami yang gratis atau berbiaya rendah. Pantai Lasiana di Kupang tidak memungut tiket masuk, hanya biaya parkir Rp5.000. Gua Kristal di Kupang, dengan air jernihnya yang memukau, juga gratis. Untuk destinasi berbayar, seperti Taman Nasional Komodo, tiket masuk sekitar Rp150.000 per orang (termasuk ranger), yang masih terjangkau untuk pengalaman melihat komodo di habitat aslinya. Cari tahu destinasi hidden gem seperti Air Terjun Oenesu di Kupang, yang jarang ramai namun menawarkan keindahan alam luar biasa.
Jika ingin praktis, pertimbangkan paket wisata atau open trip. Di NTT, open trip ke Pulau Komodo atau Flores biasanya berharga Rp1,5-2 juta per orang untuk 3 hari 2 malam, sudah termasuk transportasi, makan, dan akomodasi. Open trip memungkinkan Anda berbagi biaya dengan traveler lain, seperti biaya kapal untuk island hopping di Labuan Bajo. Pastikan memilih operator terpercaya dengan ulasan baik di platform seperti TripAdvisor untuk menghindari kekecewaan.
Asuransi perjalanan adalah investasi kecil untuk ketenangan besar. Di NTT, risiko seperti kecelakaan saat trekking di Flores atau kehilangan barang di tempat wisata bisa terjadi. Asuransi perjalanan domestik dari Igloo atau Manulife, misalnya, mulai dari Rp50.000 untuk perjalanan 5 hari, mencakup perlindungan kecelakaan, kehilangan barang, dan biaya medis. Beli asuransi secara online melalui situs seperti igloo.co.id untuk kemudahan. Ini memastikan Anda menikmati liburan tanpa khawatir biaya tak terduga.
Belanja oleh-oleh sering menjadi penyebab boncos. Di NTT, kain tenun ikat khas Sumba atau kopi Flores adalah pilihan oleh-oleh yang bermakna. Belilah di pasar lokal seperti Pasar Inpres Kupang, di mana kain tenun bisa didapat mulai dari Rp200.000, dibandingkan toko suvenir turis yang harganya dua kali lipat. Tetapkan anggaran oleh-oleh, misalnya Rp500.000, dan buat daftar penerima untuk menghindari pembelian impulsif. Ingat, pengalaman liburan lebih berharga daripada barang.
Gen Z dan milenial, yang tech-savvy, bisa memanfaatkan aplikasi seperti Traveloka, tiket.com, atau Klook untuk menemukan promo tiket pesawat, penginapan, atau aktivitas wisata. Misalnya, Klook sering menawarkan diskon hingga 20% untuk tur snorkeling di Pulau Kanawa, Labuan Bajo. Aktifkan notifikasi promo di aplikasi ini dan pantau media sosial agen perjalanan untuk penawaran last-minute. Gunakan juga kartu kredit seperti Bank Mega untuk cashback tambahan pada pemesanan tiket atau hotel.
Liburan anti boncos bukan berarti mengorbankan kesenangan, tetapi tentang pengelolaan keuangan yang cerdas. Di NTT, nikmati momen sederhana seperti menikmati sunset di Pantai Pink atau berbincang dengan penduduk lokal di desa adat Bena, Flores, yang tidak memerlukan biaya besar. Siapkan itinerary terperinci, alokasikan dana tunai untuk pengeluaran kecil, dan gunakan aplikasi pelacak anggaran seperti Money Lover untuk memantau pengeluaran real-time. Dengan perencanaan yang matang, liburan ke NTT 2025 akan jadi pengalaman tak terlupakan tanpa membuat dompet bolong!
Paji Hajju
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI