Mohon tunggu...
Syarif Perdana Putra
Syarif Perdana Putra Mohon Tunggu... Fresh Graduate at Institut Bisnis Nusantara

Content Writer Enthusiast | Maka Sesungguhnya Bersama Kesulitan Ada Kemudahan dan Sesungguhnya Bersama Kesulitan Ada Kemudahan |

Selanjutnya

Tutup

Love

Memaafkan Bukan Berarti Mengizinkan Dia Masuk Lagi !

10 September 2025   12:00 Diperbarui: 9 September 2025   17:53 39
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi gambar wanita yang sedang stres (pexels.com/@RDNE Projects)

Setelah keluar dari hubungan yang penuh luka, penting untuk belajar membedakan antara cinta dan keterikatan. Cinta tidak membuatmu takut kehilangan, tidak membuatmu selalu merasa salah, apalagi terjebak. Cinta adalah ruang aman, bukan penjara. Banyak orang bertahan di hubungan toxic karena takut sendirian. Mereka mengira kehilangan pasangan berarti hidup akan kosong. Padahal, hidupmu tetap penuh meski tanpa dia. Justru ruang kosong itulah yang memberi kesempatan hadirnya orang yang lebih tepat.

Self healing setelah toxic relationship mengajarkan kita untuk menata kembali kepercayaan diri. Bahwa nilai dirimu tidak ditentukan oleh siapa yang mencintaimu atau meninggalkanmu. Kamu berharga, bahkan saat tidak ada yang memvalidasi. Memaafkan dalam hal ini adalah cara untuk membersihkan hati dari dendam. Tapi ingat, membersihkan hati bukan berarti membiarkan dia kembali mengotori hidupmu dan dirimu bisa berdamai tanpa harus berdampingan lagi.

Hubungan sehat adalah ketika dua orang sama-sama menjaga, bukan salah satu terus memberi dan yang lain terus menyakiti. Jika tidak ada keseimbangan, maka tidak ada masa depan yang sehat. Belajarlah menilai hubungan dari bagaimana perasaanmu: apakah kamu lebih sering bahagia, atau justru lebih sering menangis ? Itu sudah cukup menjawab apakah hubungan tersebut layak dipertahankan atau tidak.

4. Memaafkan Adalah Melepaskan, Bukan Mengulang 

Pada akhirnya, memaafkan adalah keputusan untuk bebas. Bebas dari amarah, bebas dari luka, dan bebas dari keterikatan pada orang yang salah. Tapi jangan salah artikan kebebasan ini sebagai kesempatan untuk mengulang siklus yang sama. Ada perbedaan besar antara memaafkan dan memberi kesempatan kedua. Memaafkan adalah untuk dirimu, sementara kesempatan kedua adalah untuk dia dan tidak semua orang pantas mendapat kesempatan kedua, apalagi jika dia tidak menunjukkan perubahan nyata.

Memaafkan tanpa kembali bersama adalah bentuk cinta paling tulus pada diri sendiri. Kamu memilih untuk tidak hidup dalam dendam, tapi juga memilih untuk tidak kembali ke lingkaran luka. Itu adalah keseimbangan yang bijak. Jangan biarkan kalimat "orang bisa berubah" membuatmu buta. Ya, orang bisa berubah, tapi itu bukan kewajibanmu untuk menunggu atau menguji. Kamu berhak melanjutkan hidup tanpa harus menanggung risiko yang sama lagi.

Melepaskan bukan berarti membenci, tapi justru berarti kamu cukup mencintai dirimu untuk tidak jatuh ke dalam lubang yang sama. Kamu sudah cukup belajar, dan sekarang waktunya melangkah lebih ringan dan ingat, setiap kali kamu memaafkan, lakukanlah untuk dirimu sendiri, bukan untuk membuat orang lain nyaman. Kebahagiaanmu tidak lagi ditentukan oleh siapa pun selain dirimu.

Ilustrasi gambar wanita membaca buku (pexels.com/@George Milton)
Ilustrasi gambar wanita membaca buku (pexels.com/@George Milton)

Memaafkan, Tapi Tetap Melangkah Maju 

Memaafkan adalah seni melepaskan, bukan seni bertahan dalam luka. Kamu bisa berdamai dengan masa lalu tanpa harus mengulanginya. Kamu bisa belajar dari kesalahan tanpa harus kembali kepada orang yang sama. Itulah arti sebenarnya dari memaafkan yang sehat. Dalam perjalanan self healing setelah toxic relationship, kamu akan sadar bahwa kebahagiaan bukan datang dari orang lain, tapi dari pilihanmu sendiri. Memaafkan adalah bagian dari pilihan itu, tapi menjaga jarak juga bagian dari mencintai diri.

Hubungan sehat selalu dimulai dari dirimu sendiri. Ketika kamu berani menetapkan batasan dalam hubungan, kamu sedang membangun ruang aman agar cinta yang sehat bisa tumbuh. Jangan khawatir, karena cinta yang tepat akan menghargai batasanmu, bukan melanggarinya. Jangan biarkan siapa pun membuatmu merasa bersalah karena tidak kembali bersama orang yang sudah melukaimu. Itu bukan egois, itu adalah cara paling bijak menjaga kesehatan mentalmu. Kamu sudah memaafkan, dan itu sudah cukup. Memaafkan bukan berarti memberi kunci pintu kepada dia lagi. Itu berarti kamu menutup pintu dengan tenang, lalu melangkah maju dengan hati yang lebih ringan. Hidupmu layak diisi oleh kebahagiaan, bukan luka yang sama.

Referensi Artikel :

Dilsa Ad'ha. satupersen.net. 28 Jan 2025. '5 Penyebab Utama Sulit Memaafkan Kesalahan Orang Lain' [daring]. Tautan : https://satupersen.net/blog/5-penyebab-utama-sulit-memaafkan-kesalahan-orang-lain

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Love Selengkapnya
Lihat Love Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun