Mohon tunggu...
Syarif Yunus
Syarif Yunus Mohon Tunggu... Konsultan - Dosen - Penulis - Pegiat Literasi - Konsultan

Dosen Universitas Indraprasta PGRI (Unindra) - Direktur Eksekutif Asosiasi DPLK - Edukator Dana Pensiun - Pendiri TBM Lentera Pustaka Bogor - Kandidat Dr. Manajemen Pendidikan Pascasarjana Unpak - Ketua IKA BINDO FBS Univ. Negeri Jakarta (2009 s.d sekarang)), Pengurus IKA UNJ (2017-sekarang). Penulis dan Editor dari 47 buku dan buku JURNALISTIK TERAPAN, Kompetensi Menulis Kreatif, Antologi Cerpen Surti Bukan Perempuan Metropolis. Penasihat Forum TBM Kab. Bogor, Education Specialist GEMA DIDAKTIKA. Salam DAHSYAT nan ciamikk !!

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Raker Perkumpulan DPLK Canangkan Kampanye #SadarPensiun

12 Mei 2016   22:58 Diperbarui: 12 Mei 2016   23:09 171
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Rapat Kerja Perkumpulan Dana Pensiun Lembaga Keuangan (PDPLK) hasilkan Kampanye #SadarPENSIUN sebagai spirit edukasi akan pentingnya mempersiapkan masa pensiun, masa di saat tidak bekerja lagi. Pelaku industri DPLK di Indonesia sepakat untuk menjadikan hastag #SadarPENSIUN sebagai kampanye bersama untuk mengajak masyarakat, pemberi kerja, dan pekerja/karyawan memastikan ketersediaan dana yang memadai di saat pensiun. Upaya tersebut hanya dapat dilakukan dengan menjadi peserta program pensiun DPLK. Rapat Kerja PDPLK dan OJK, 12-14 Mei 2016 di Batu Malang dihadiri Asep Suwondo (Direktur Pengawasan Dana Pensiun dan BPJS Ketenagakerjaan OJK) dan dibuka Abdul Rachman (Ketua Perkumpulan DPLK). Tampil sebagai pembicara Steven Tanner, Aktuaris Independen dan Widigdiya Gitaya, Konsultan Pajak.

[caption caption="Kampanye #SadarPENSIUN"][/caption]

Untuk diketahui, dari sekitar 120 juta pekerja aktif di Indonesia hanya 5% saja yang telah memiliki program pensiun. Adalah fakta, sebagian besar pemberi kerja dan pekerja/karyawan belum pension minded. Bekerja masih terbatas pada orientasi pemenuhan kebutuhan saat ini, sedangkan kelayakan hidup di masa pensiun belum menjadi prioritas.

"Karena itu, kampanye #SadarPENSIUN menjadi spirit meningkatkan kesadaean masyarakat akan pentingnya masa pensiun. Tingkat Penghasilan Pensiun (TPP) tiap orang Indonesia harus mampu mencapai 70-80% dari gaji terakhir. Jangan sampai setelah pensiun, saat tidak bekerja lagi, banyak pekerja yang tidak bisa hidup layak" ujar Syarifudin Yunus, Humas Perkumpulan DPLK di sela acara RAKER PDPLK.

Ada 2 fakta yang terjadi di kalangan pekerja/karyawan di Indonesia:
1. Tidak pastinya kesinambungan ‘income’ di saat pensiun
2. Tidak adanya kecukupan dana di hari tua, di masa pensiun sehingga makin banyak orang yang masih tetap bekerja setelah usia pensiun.

Untuk itu, kampanye #SadarPENSIUN ingin mengajak masyarakat agar tidak terlalu konsumtif dan perlu mulai menabung untuk dana pensiun.

#SadarPENSIUN artinya menyiapkan masa pensiun yang tetap sejahtera seperti saat bekerja. #SadarPENSIUN sama pentingnya dengan masa bekerja. Kerja YES, Pensiun OK.

Melalui #SadarPENSIUN, pemberi kerja bersama pekerja/karyawan dapat memulai ikut serta dalam program pensiun sesuai dengan skema yang mereka inginkan, sesuai kebutuhan dan kondisi perusahaan.  

Program Pensiun DPLK merupakan kendaraan yang pas untuk menyiapkan masa pensiun yang sejahtera. Ada banyak keuntungan bila pemberi kerja atau pekerja menjadi peserta program pensiun DPLK. Paling tidak, terjaminnya ketersediaan dana di masa pensiun, saat kita tidak bekerja lagi.

Untuk diketahui, Perkumpulan DPLK melalui 25 DPLK yang ada di Indonesia telah mengelola aset Rp. 48 Trilyun hingga akhir 2015 lalu atau tumbuh 26%.

Setelah kampanye #SadarPENSIUN, Perkumpulan DPLK berharap Pemerintah meluncurkan PENSION DAY sebagai hari kesadaran pentingnya mempersiapkan masa pensiun. Menurut rencana, PDPLK akan meluncurkan kampanye #SadarPENSIUN pada Minggu, 29 Mei 2016 di Area Car Free Day Kawasan Hotel Indonesia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun