Mohon tunggu...
Syarif Yunus
Syarif Yunus Mohon Tunggu... Konsultan - Dosen - Penulis - Pegiat Literasi - Konsultan

Dosen Universitas Indraprasta PGRI (Unindra) - Direktur Eksekutif Asosiasi DPLK - Edukator Dana Pensiun - Pendiri TBM Lentera Pustaka Bogor - Kandidat Dr. Manajemen Pendidikan Pascasarjana Unpak - Ketua IKA BINDO FBS Univ. Negeri Jakarta (2009 s.d sekarang)), Pengurus IKA UNJ (2017-sekarang). Penulis dan Editor dari 47 buku dan buku JURNALISTIK TERAPAN, Kompetensi Menulis Kreatif, Antologi Cerpen Surti Bukan Perempuan Metropolis. Penasihat Forum TBM Kab. Bogor, Education Specialist GEMA DIDAKTIKA. Salam DAHSYAT nan ciamikk !!

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Mimpi Kita Terlalu Besar hingga Lupa Hal-hal Kecil, Kok Bisa?

19 Februari 2024   07:52 Diperbarui: 19 Februari 2024   08:02 68
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: TBM Lentera Pustaka

Tidak bisa dimungkiri, banyak dari kita yang baru merasa mendapat berkah dan rezeki jika itu terasa 'besar'. Contohnya bisnis sukses, naik pangkat, ketenaran, dan kepandaian yang melangit. Jika perlu tanpa proses tapi secara instan. Untuk menggapai yang besar, hampir semua dikorbankan. Waktu, pikiran, bahkan tenaga hanya didedikasikan untuk meraih mimpi besar. Entah alasannya apa?

Di saat yang lain, tidak sedikit dari kita yang akhirnya mengabaikan hal-hal kecil. Lupa untuk berbuat baik dan menebar manfaat sekalipun dari hal sederhana. Bersedekah, menyediakan tempat membaca anak-anak, menyenangkan orang lain, atau senyum kecil sekalipun. Makin tidak peduli urusan kecil, terlalu ngotot urusan besar. Terus, apa bisa menggapai hal besar tanpa mau melakukan hal-hal kecil?

Kita sering lupa. Bukan tercapainya impian besar yang membuat kita bersyukur. Tapi karena bersyukur yang membuat kita bisa mencapai Impian besar. Bukan karena punya segalanya kita jadi baik. Tapi karena berbuat baik kita jadi punya segalanya. Bukan lantaran banyak bersabar kita bisa melewati kesulitan. Tapi dengan kesulitan itulah kita banyak belajar bersabar menjalani apapun.

Bukan karena kita mampu tapi dimampukan. Bukan lantaran kita ingin hebat sehingga kita ikhtiar menggapai apa yang kita mau. Tapi karena ikhtiar yang konsisten itulah yang membuat kita bisa menjadi hebat. Maka bukan lantaran kewajiban kita mengabdi pada-Nya. Tapi dengan mengabdi pada-Nya, kita menjadi hamba-hamba yang bertakwa. Bukan karena pahala kita berderma tapi dengan berderma kita raih berkah-Nya. Dan bukan karena surga kita beragama, tapi sebab beragama kita masuk di dalam surga-Nya.

Apapun alasannya, teruslah belajar tentang sabar dan syukur dalam segala keadaan. Karena banyak hal yang begitu gampang diraih. Tapi semuanya batal karena kurangnya sabar dan syukur. Terlalu terburu-buru, hanya megandalkan akal sehat tanpa mau melibatkan-Nya. Sabar dan syukur itu penting.

Hanya sabar dan syukur. Bisa membuat yang sedikit terasa cukup jadi berkah. Mengubah masalah tanpa rasa susah. Mengubah hidangan sederhana terasa mewah. Mengubah kekurangan jadi melimpah ruah. Mengubah hidup sulit jadi mudah. Membuat langkah lebih terarah, mengubah kesesatan jadi hidayah. Dan menjadikan masa lalu sebagai kenangan penuh hikmah. Untuk selalu berbuat baik dan menebar manfaat di mana pun.

Seperti yang dialami Taman Bacaan Masyarakat (TBM) Lentera Pustaka di kaki Gunung Salak Bogor. Akibat tetap komitmen dan konsisten dalam aktivitas taman bacaan dan budaya literasi, selalu diberi kemudahan. Donasi buku bacaan mengalir terus, komunitas yang berbakti sosial datang terus, bahkan riset tentang taman bacaan dari mahasiswa berjalan terus. Hingga akhirnya, rooftop baca dioptimalisasi dengan kanopi, mendapat bantuan motor baca keliling, donasi 5 unit komputer untuk literasi digital, setiap anak mendapat fasilitas Tabungan SIMPEL, hingga 140 anak pembaca aktif pun mendapat tas sekolah dan perlengkapan belajar. Selalu ada orang-orang baik di TBM Lentera Pustaka. Semuanya terjadi karena sabar dan syukur dalam berkiprah di taman bacaan.

Jadi, jangan terlalu banyak obsesi apalagi mimpi. Kerjakan saja hal-hal kecil yang sederhan dan bermakna. Tentu dengan sepenuh hati dibarengi sikap sabar dan syukur. Insya Allah, semuanya jadi gampang. Karena hanya dari hal-hal kecil membuat hal-hal besar bisa terjadi. Cukup kerjakan hal-hal kecil asal baik dan bermanfaat. Karena sejatinya, tidak ada pekerjaan besar tanpa dimulai dari peerjaan kecil.

Dan yang paling penting setelah ikhtiar. Serahkan segalanya kepada Allah SWT untuk mengaturnya. Karena banyak manusia mengatur sendiri hidupnya justru berantakana. Karena tidak adanya sabar dan Syukur. Jadilah literat #TamanBacaan #BacaBukanMaen #TBMLenteraPustaka

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun