Mohon tunggu...
Syarif Yunus
Syarif Yunus Mohon Tunggu... Konsultan - Dosen - Penulis - Pegiat Literasi - Konsultan

Dosen Universitas Indraprasta PGRI (Unindra) - Direktur Eksekutif Asosiasi DPLK - Edukator Dana Pensiun - Pendiri TBM Lentera Pustaka Bogor - Kandidat Dr. Manajemen Pendidikan Pascasarjana Unpak - Ketua IKA BINDO FBS Univ. Negeri Jakarta (2009 s.d sekarang)), Pengurus IKA UNJ (2017-sekarang). Penulis dan Editor dari 47 buku dan buku JURNALISTIK TERAPAN, Kompetensi Menulis Kreatif, Antologi Cerpen Surti Bukan Perempuan Metropolis. Penasihat Forum TBM Kab. Bogor, Education Specialist GEMA DIDAKTIKA. Salam DAHSYAT nan ciamikk !!

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Ahh Ternyata, Tahun Baru Nggak Lewat Taman Bacaan

31 Desember 2022   15:16 Diperbarui: 31 Desember 2022   15:27 112
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: Taman Bacaan Lentera Pustaka

Sah-sah saja, momen pergantian tahun sering dirayakan. Asal ada manfaatnya, ada gunanya. Tapi sayang, ternyata tahun baru nggak lewat Taman Bacaan Lentera Pustaka di kaki Gunung Salak Bogor. Karena orang-orang Gunung Salak nggak punya rencana apa-apa. Nggak ada resolusi, tanpa ada rencana. Semuanya dijalani apa adanya saja.

Berbeda dengan kaum "urban wisata" yang mau liburan tahun baru. Kawasan Gunung Salak pun diserbu. Hotel dan vila-vila penuh. Sepanjang jalan berjajar tukang jagung bakar, tukang ayam potong dan ikan. Tiap kali tahun baruan, tidak kurang 8.000-an kaum urban wisata ke Gunung Salak. Ke Curug Nangka, Curug Luhur, Salaka View, hingga Gunung Halimun Salak. Ritual kaum urban setiap tahun.

Tahun baru nggak lewat di TBM Lentera Pustaka. Karena di taman bacaan, pegiat literasi tidak muluk-muluk. Asal tetap bisa menjalankan aktivitas membaca dan litrerasi di masyarakat sudah cukup. DI taman bacaan, tidak punya target ini target itu setiap tahun baru Hanya melakukan evaluasi bersama wali baca dan relawan. 

Apa yang sudah dilakukan dan mau gimana ke depan? Justru di malam tahun baru ini, TBM Lentera Pustaka menggelar pengajian bulanan anak-anak yatim dan jompo binaan sekaligus memberikan santunan bulanan di sore hari. Malamnya pun tetap mengajar "berantas buta Al Quran" kepada 5 orang ibu-ibu. Selain evaluasi atas program literasi, tahun baru di TBM Lentera Pustaka dijadikan momenn bersyukur atas anugerah yang diberikan Allah SWT.

Ternyata, tahun baru nggak lewat di TBM Lentera Pustaka di kaki Gunung Salak Bogor. Maka nggak ada resolusi tahun baru. Orang-orang taman bacaan, baisa-biasa saja tiap tahun baru. Karena taman bacaan sadar betul. Betapa banyak orang yang menyesal. Akibat terlalu banyak waktu kosong terbuang percuma, tidak produktif. Tiap tahun baru dirayakan, segudang rencana dilahirkan. 

Tapi semuanya hanya niat kosong, tanpa eksekusi. Rencana tinggal rencana, lalu menyesal kemudian. Kini tahun baru datang lagi, bikin rencana lagi. Itulah bukti, cara-cara dan ritual tahun baru yang masih sama setiap tahun berputar. Mau sampai kapan begitu?

Tahun baru di TBM Lentera Pustaka hanya soal waktu. Maka, nggak perlu menghitung berapa jumlah anak tangga yang akan dipijak. Tapi cukup memulai saja langkah pertama dengan berani. Evaluasi untuk memperbaiki niat, membaguskan ikhtiar. Selebihnya, berserah diri kepada Allah SWT. Demi tegaknya tradisi baca dan budaya literasi masyarakat.

Tiap kali tahun baru datang, berapa banyak orang yang "defisit" alias rugi umurnya. Karena banyak waktu yang terbuang percuma. Tanpa manfaat kepada siapa pun dan di mana pun. Tahun baru hanya dijadikan sensasi tanpa esensi. Salam literasi #TamanBacaan #BacaBukanMaen #TBMLenteraPustaka

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun