Mohon tunggu...
Syarif Yunus
Syarif Yunus Mohon Tunggu... Konsultan - Dosen - Penulis - Pegiat Literasi - Konsultan

Dosen Universitas Indraprasta PGRI (Unindra) - Direktur Eksekutif Asosiasi DPLK - Edukator Dana Pensiun - Pendiri TBM Lentera Pustaka Bogor - Kandidat Dr. Manajemen Pendidikan Pascasarjana Unpak - Ketua IKA BINDO FBS Univ. Negeri Jakarta (2009 s.d sekarang)), Pengurus IKA UNJ (2017-sekarang). Penulis dan Editor dari 47 buku dan buku JURNALISTIK TERAPAN, Kompetensi Menulis Kreatif, Antologi Cerpen Surti Bukan Perempuan Metropolis. Penasihat Forum TBM Kab. Bogor, Education Specialist GEMA DIDAKTIKA. Salam DAHSYAT nan ciamikk !!

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Beda dengan CFW, TBM Lentera Pustaka Luncurkan Literation Week sebagai Catwalk Wajib Bawa Buku

31 Juli 2022   19:53 Diperbarui: 31 Juli 2022   20:22 152
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: Gunung Salak Literation Week TBM Lentera Pustaka

Di tengah mabuk Citayam Fashion Week (CFW) atau SBD di Kawasan Dukuh Atas Jakarta, Taman Bacaan Masyarakat (TBM) Lentera Pustaka di kaki Gunung Salak meluncurkan "Gunung Salak Literation Week -- GSLW" sebagai ajang ekspresi dan catwalk di zebra cross dengan aksesori wajib membawa buku. GSLW ini dibuat meniru CFW, hanya bedanya saat menyeberang zebra cross wajib membawa buku sebagai kepedulian terhadap taman taman bacaan dan gerakan literasi.

Dihadiri 120 anak dan orang tau, Gunung Salak Literation Week yang digagas Syarifudin Yunus, Pendiri TBM Lentera Pustaka ditujukan untuk meningkatkan kegemaran membaca anak-anak dan masyarakat dengan cara yang menarik dan kreatif. Jangan hanya catwalk atau bergaya tapi lupa membaca buku. Maka setiap orang yang mau catwalk diwajibkan membaca buku yang tersedia di taman bacaan.

"Gunung Salak Literation Week ini cara saya mendekatkan buku dengan anak-anak dan siapa pun. Zebra cross saya yang cat dan bikin, agar taman bacaan bisa jadi tempat yang asyuk dan menyenangkan. Ayo bergaya catwalk di taman bacaan saja, tidak usah ke Dukuh Atas. Agar literasi tetap tegak di kampung-kampung" ujar Syarifudin Yunus, penggagas Gunung Salak Literation Week di Bogor.

Daripada pergi jauh-jauh ke Jakarta, Gunung Salak Literation Week bisa jadi pilihan ABG atau remaja di Bogor, Bojong Gede, Citayam bila ingin ber-catwal ria atau bergaya di jalanan. Hanya bedanya, gayanya sambil memegang buku bacaan. Ekpresi oke, kreativitas yes tapi buku jangan dilupakan. Apa pun yang dilakukan ABG atau remaja tidak masalah asal tetap ingat untuk membaca buku.

GSLW pun menjadi sarana untuk menggerakkan tradisi baca dan budaya literasi anak-anak usia sekolah dan masyarakat. Sekaligus bisa merasakan langsung "catwalk di zebra cross" karena selama ini masyarakat hanya menonton di TV. Inilah cara sederhana taman bacaan dalam mensosialisasikan pentingnya membaca buku.

Untuk itu, TBM Lentera Pustaka mengimbau masyarakat untuk lebih peduli terhadap aktivitas membaca anak. Agar tidak melulu hanya main atau nongkrong yang tidak manfaat, di samping tidak terlindas gawai yang kian memperdayakan anak-anak. Melalui GSLW, buku bacaan dapat menjadi energi untuk mencetak generasi muda yang berkualitas. Hingga tercipta manusia yang literat, manusia yang memahami realitas kehidupan secara objektif.

Dengan adanya GSLW, setiap tamu dan masyarakat yang datang ke TBM Lentera Pustaka pun dapat bergaya catwalk di atas zebra cross yang lebih menarik daripada yang di Dukuh Atas. Salam literasi #GunungSalakLiterationWeek #TamanBacaan #TBMLenteraPustaka

Sumber: TBM Lentera Pustaka
Sumber: TBM Lentera Pustaka

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun