Mohon tunggu...
Syarif Yunus
Syarif Yunus Mohon Tunggu... Konsultan - Dosen - Penulis - Pegiat Literasi - Konsultan

Dosen Universitas Indraprasta PGRI (Unindra) - Direktur Eksekutif Asosiasi DPLK - Edukator Dana Pensiun - Pendiri TBM Lentera Pustaka Bogor - Kandidat Dr. Manajemen Pendidikan Pascasarjana Unpak - Ketua IKA BINDO FBS Univ. Negeri Jakarta (2009 s.d sekarang)), Pengurus IKA UNJ (2017-sekarang). Penulis dan Editor dari 47 buku dan buku JURNALISTIK TERAPAN, Kompetensi Menulis Kreatif, Antologi Cerpen Surti Bukan Perempuan Metropolis. Penasihat Forum TBM Kab. Bogor, Education Specialist GEMA DIDAKTIKA. Salam DAHSYAT nan ciamikk !!

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

90 Persen Taman Bacaan di Indonesia Melayani di Bawah 60 Anak

10 Juli 2022   23:07 Diperbarui: 10 Juli 2022   23:16 133
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: Survei Tata Kelola Taman Bacaan 2022 - TBM Lentera Pustaka

Saat ditanya, berapa jumlah pembaca atau anak rata-rata di taman bacaan Anda? Maka terungkap jawabnya, 40% taman bacaan di bawah 30 anak, 50% antara 30-60 anak, 6% antara 70-100 anak, dan 4% dfi atas 100 anak yang membaca di taman bacaan. Dapat disimpulkan, sekitar 90% taman bacaan di Indonesia melayani di bawah 60 anak yang membaca. Begitulah simpulan Survei Tata Kelola Taman Bacaan tahun 2022 yang dilakukan TBM Lentera Pustaka Bogor (10/7/2022).

Selain tersedianya tempat untuk membaca, taman bacaan pun dihadapkan pada tantangan untuk menggaet anak-anak yang mau membaca. Tentu tidak mudah, namun harus terus diperjuangkan pegiat literasi di taman bacaan. Cara yang bisa ditempuh antara lain menjadikan taman bacaan sebagai tempat yang asyik dan menyenangkan, memperbanyak kegiatan di taman bacaan, dan melakukan sosialisasi ke kampung-kampung terdekat.

Survei tata kelola taman bacaan yang dilakukan melalui kuesioner ini diikuti 172 pegiat literasi dari 97 Kabupaten/Kota di 27 provinsi di Indonesia. Ke-27 provinsi tersebut adalah 1) Jatim, 2) Jabar, 3) NTT, 4) Jambi, 5) Jateng, 6) Sumut, 7) Maluku, 8) Papua Barat, 9) Sulsel, 10, Sumbar, 11) Kalbar, 12) Sulbar, 13) Sultra, 14) NTB, 15) Aceh, 16) Banten, 17) Lampung, 18) Sumsel, 19) Riau, 20) Sulteng, 21) DKI Jakarta, 22) Maluku Utara, 23) Bengkulu, 24) Kalteng, 25) Kalut, 26) Yogyakarta, dan 27) Bali. Selain untuk memperoleh infomasi berbasis data, survei ini bertujuan untuk memetakan realitas objektif di taman bacaan di Indonesia.

"Saya kira salah satu fokus taman bacaan ke depan adalah menambah jumlah anak-anak yang membaca. Agar pengaruh dan dampak taman bacaan makin optimal. Cara yang bisa ditempuh adalah lebih kreatif dan kolaborasi. Agar virus membaca dan literasi semakin luas" ujar Syarifudin Yunus, Pendiri dan Kepala Program TBM Lentera Pustaka sekaligus pelaksana Survei Tata Kelola Taman Bacaan tahun 2022 ini.

Aktivitas taman bacaan dan literasi, sejatinya bertumpu pada tiga hal, yaitu 1) ada buku, 2) ada anak, dan 3) komitmen dan konsistensi pengelola. Karena itu, jumlah pembaca di taman bacaan harus terus ditingkatkan dari waktu ke waktu, Agar ikhtiar meningkatkan kegemaran membaca semakin masif dan berdampak luas. Karena itu, pegiat literasi perlu mengoptimalkan pertambahan jumlah pembaca.

Sebagai ujung tombak meningkatkan kegemaran membaca dan budaya literasi masyarakat, taman bacaan ditantang untuk terus berjuang menambah jumlah pembacanya. Agar eksistensi taman bacaan bisa terus menguat di masyarakat, di samping  makin dikenal di lingkungan sekitarnya. Salam literasi #TamanBacaan #TBMLenteraPustaka #SurveiTataKelolaTBM

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun