Mohon tunggu...
Syarif Yunus
Syarif Yunus Mohon Tunggu... Konsultan - Dosen - Penulis - Pegiat Literasi - Konsultan

Dosen Universitas Indraprasta PGRI (Unindra) - Direktur Eksekutif Asosiasi DPLK - Edukator Dana Pensiun - Pendiri TBM Lentera Pustaka Bogor - Kandidat Dr. Manajemen Pendidikan Pascasarjana Unpak - Ketua IKA BINDO FBS Univ. Negeri Jakarta (2009 s.d sekarang)), Pengurus IKA UNJ (2017-sekarang). Penulis dan Editor dari 47 buku dan buku JURNALISTIK TERAPAN, Kompetensi Menulis Kreatif, Antologi Cerpen Surti Bukan Perempuan Metropolis. Penasihat Forum TBM Kab. Bogor, Education Specialist GEMA DIDAKTIKA. Salam DAHSYAT nan ciamikk !!

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

3 Cara Pandang tentang Masa Pensiun Pekerja

30 Juni 2022   07:08 Diperbarui: 30 Juni 2022   07:53 230
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ini soal pensiun sahabat.
Bahwa siapa pun, cepat atau lambat, pasti akan pensiun. Karena hari tua dan masa pensiun tidak ada yang dapat menghindari. Tapi sayangnya, banyak orang dan pekerja yang belum mempersiapkan masa pensiunnya sendiri.

Mungkin, masa pensiun masih lama. Tapi bila tidak dipersiapkan sejak dini pasti akan menjadi masalah di kemudian hari. Karena itu, ada 3 (tiga) cara pandang tentang pensiun yang harus dipahami, yaitu:

1.      Masa pensiun itu bukan soal waktu tapi soal keadaan. Pensiun bukan soal berapa lama lagi, tapi keadaan seperti apa yang diharapkan di hari tua? Karena faktanya, 7 dari 10 pensiunan di Indonesia mengalami masalah keuangan hari ini.

2.      Masa pensiun itu bukan gimana nanti tapi nanti gimana. Saat bekerja boleh saja kita cukup finansial, lalu bagaimana saat tidak bekerja lagi? Sudahkah setiap pekerja berani menyisihkan sebagian kecil gajinya untuk masa pensiun. Ketahuilah, 9 dari 10 pekerja di Indonesia hari ini sama sekali tidak siap pensiun.

3.      Masa pensiun pun bukan untuk ditakuti tapi untuk dipersiapkan. Setiap pekerja pasti akan sampai pada hari tua, tapi apa yang sudah dipersiapkan? Maka lebih baik "sedia payung sebelum hujan". Agar tidak bergantung kepada anak atau orang lain di masa pensiun. Karena hari ini, hanya 1 dari 4 pensiunan yang "dibantu" secara finansial oleh anaknya.

Jadi, mumpung belum terlambat. Ada baiknya setiap pekerja mulai mempersiapkan masa pensiun sendiri. Bukan untuk kaya di hari tua tapi untuk memenuhi kebutuhan hidup dan mampu mempertahankan gaya hidup seperti saat masih bekerja. Agar tidak merepotkan orang lain. Keadaan masa pensiun yang nyaman dan sejahtera pasti jadi dambaan.

Lalu, bagaimana caranya untuk bisa pensiun sejahtera?

Tentu, ada banyak cara. Asal mau memulai menabung untuk hari tua. Tabungan yang hanya bisa diambil saat usia pensiun tiba. Itulah yang disebut program pensiun DPLK (Dana Pensiun Lembaga Keuangan). Melalui DPLK, setiap pekerja berarti sudah mempersiapkan masa pensiunnya. Dengan menyetor sejumlah iuran (dana) yang nantinya seluruh akumulasi dana dan hasil investasi-nya dijadikan manfaat pensiun yang siap dibayarkan. Tentu, saat usia pensiun tiba.

Melalui DPLK, setidaknya kita sudah merancang keadaan masa pensiun yang seperti apa? Ada kepastian dana untuk hari tua. Itilahnya, kerja yes pensiun oke. Karena kalau bukan kita, siapa lagi yang akan mempersiapkan masa pensiun. Salam #YukSiapkanPensiun #EdukasiDanaPensiun #DPLK

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun