Mohon tunggu...
Syarif Yunus
Syarif Yunus Mohon Tunggu... Konsultan - Dosen - Penulis - Pegiat Literasi - Konsultan

Dosen Universitas Indraprasta PGRI (Unindra) - Direktur Eksekutif Asosiasi DPLK - Edukator Dana Pensiun - mantan wartawan - Pendiri TBM Lentera Pustaka Bogor - Kandidat Dr. Manajemen Pendidikan Pascasarjana Unpak - Ketua IKA BINDO FBS Univ. Negeri Jakarta (2009 s.d sekarang)), Pengurus IKA UNJ (2017-sekarang). Penulis dan Editor dari 49 buku dan buku JURNALISTIK TERAPAN, Kompetensi Menulis Kreatif, Antologi Cerpen Surti Bukan Perempuan Metropolis. Penasihat Forum TBM Kab. Bogor, Education Specialist GEMA DIDAKTIKA. Salam DAHSYAT nan ciamikk !!

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Segelas Kopi Hitam di Taman Bacaan, Bekerja Bukan untuk Uang

10 September 2021   06:28 Diperbarui: 10 September 2021   07:55 294
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber: TBM Lentera Pustaka

Segelas kopi hitam di taman bacaan. Aku pun meneguknya sore ini. Aroma semerbak kopi yang indah. Lagi menggairahkan. Kopi yang tetap dicintai. Tanpa menyembunyikan rasa pahit dirinya. Dari kopi, aku pun belaar dan membaca sebuah buku.

Tiba-tiba, seorang anak muda datang menghampiriku. Duduk persisi di sebelah sambil membawa secangkir kopi hitam. Sambil menyalakan sebatang rokok. Dari sini, obrolan kecil tentang kopi hitam di taman bacaan pun dimulai.

"Maaf Pak, sepertinya Bapak begitu santai. Ngopi sambil membaca buku?" tanya si anak muda kepadaku.

"Iya betul Dek. Waktu itu punya kita. Maka luangkan waktu untuk rileks sambil menikmati kopi hitam" kataku.

"Enak sekali ya Pak, baca buku sambil minum kopi" kata si anak muda lagi.

"Alhamdulillah, saya memang terbiasa ngopi. Di taman bacaan pun sellau ada inspirasi. Ngomong-ngomong, apa aktivitasmu, anak muda? Bekerja atau kuliah?" tanyaku ingin tahu.

"Ohhh, saya belum bekerja Pak. Sedang kuliah. Masih mahasiswa" jawab si anak muda.

"Mantap itu. Memang, jadi mahasiswa enak sih. Masih belajar dan cukup bisa dibanggakan orang tua" selorohku sedikit saja.

"Ahh, Bapak bisa saja. Justru sebenarnya, saya ingin segera lulus kuliah dan bekerja. Ingin mencari uang untuk hidup saya sendiri" kata anak muda lagi.

"Lohh, kok gitu. Selesaikan saja kuliahmu, Dek. Baru pikirkan mencari kerja. Lagipula, bekerja itu bukan hanya untuk mencari uang kan" kataku.

"Iya sih Pak. Tapi menurut saya, buat apa saya kuliah jika tidak bisa mendapat kerja yang layak. Agar bisa punya uang. Faktanya kan orang bekerja untuk mencari uang. Ada pekerjaan maka ada uang" argumen si anak muda.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun