Mohon tunggu...
Syarif Yunus
Syarif Yunus Mohon Tunggu... Konsultan - Dosen - Penulis - Pegiat Literasi - Konsultan

Dosen Universitas Indraprasta PGRI (Unindra) - Direktur Eksekutif Asosiasi DPLK - Edukator Dana Pensiun - Pendiri TBM Lentera Pustaka Bogor - Kandidat Dr. Manajemen Pendidikan Pascasarjana Unpak - Ketua IKA BINDO FBS Univ. Negeri Jakarta (2009 s.d sekarang)), Pengurus IKA UNJ (2017-sekarang). Penulis dan Editor dari 47 buku dan buku JURNALISTIK TERAPAN, Kompetensi Menulis Kreatif, Antologi Cerpen Surti Bukan Perempuan Metropolis. Penasihat Forum TBM Kab. Bogor, Education Specialist GEMA DIDAKTIKA. Salam DAHSYAT nan ciamikk !!

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Tradisi Minta Amplop di Lebaran, Jangan Berjiwa Pengemis di Hari Raya

29 Mei 2020   15:11 Diperbarui: 29 Mei 2020   15:07 163
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Anak-anak kecil sering meminta uang di Hari Raya. Atau sebaliknya, orang dewasa yang memberi uang atau amplop kepada anak-anak kecil. Itu tradisi yang biasa terjadi di Hari Idul Fitri atau lebaran. Entah, siapa yang mengajarkannya dulu? Agak sulit ditelusuri. Mungkin sudah jadi budaya atau kebiasaan.

Memberi amplop atau uang kepada anak-anak di hari raya, tentu tidak masalah. Apalagi bila si anak dikasih oleh Om atau Tante-nya, sama sekali tidak masalah. Sah-sah saja, bila menerima amplop bila dikasih. Tapi harus diingat, jangan sekali-sekali meminta bila tidak dikasih. Jangan biarkan anak-anak bermental pengemis di hari raya. 

Apalagi anak-anak, pasti tidak akan salah. Karena anak-anak memang tidak meminta untuk dikasih uang atau amplop. Tapi sayangnya, banyak orang tua yang menjadikan "meminta uang" untuk anaknya di hari raya. Dianggap sebuah tradisi, sebuah kebiasaan.

Seperti contoh, orang tua seringkali mengucapkan kata-kata ini di hari raya:

"Ayo Nak, salam dulu sama Om. Biar nanti dikasih uang...""

"Ayo Nak, kita ke rumah tante. Dia orang kaya, kalau ke sana pasti dikasih amplop deh"

"Om dan tante, mana nih amplop buat keponakannya. Kok belum dikasih..."

"Tante dapat THR ya,, bagi dong keponakannya..."

Anehnya, setelah dikasih pun, tidak sedikit orang tua yang masih saja menyahut:

"Ya kok cuma segini, Om? Tante aja kasihnya banyakan. Tambahin dong Om.."

"Kok cuma 2 lembar sih Tante, tambahin lagi dong ..."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun