Mohon tunggu...
Syarif Yunus
Syarif Yunus Mohon Tunggu... Konsultan - Dosen - Penulis - Pegiat Literasi - Konsultan

Dosen Universitas Indraprasta PGRI (Unindra) - Direktur Eksekutif Asosiasi DPLK - Edukator Dana Pensiun - Pendiri TBM Lentera Pustaka Bogor - Kandidat Dr. Manajemen Pendidikan Pascasarjana Unpak - Ketua IKA BINDO FBS Univ. Negeri Jakarta (2009 s.d sekarang)), Pengurus IKA UNJ (2017-sekarang). Penulis dan Editor dari 47 buku dan buku JURNALISTIK TERAPAN, Kompetensi Menulis Kreatif, Antologi Cerpen Surti Bukan Perempuan Metropolis. Penasihat Forum TBM Kab. Bogor, Education Specialist GEMA DIDAKTIKA. Salam DAHSYAT nan ciamikk !!

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Dana Operasional Taman Bacaan di Indonesia; 82% Swadaya 18% Donatur, Pemerintah Nol

28 Maret 2020   17:48 Diperbarui: 28 Maret 2020   17:58 79
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber" Survei TBM Lentera Pustaka

Agar tercipta tradisi baca dan budaya literasi yang memadai. Karena budaya literasi adalah aspek yang paling penting dalam membentuk peradaban masyarakat.

Maraknya hoaks dan ujaran kebencian seperti sekarang, harus diakui akibat budaya literasi masyarakat atau pengguna media sosial yang rendah. Maka salah satu solusinya adlaah menghidupkan tradisi membaca dan budaya literasi di masyarakat.

TBM Lentera Pustaka agak beruntung. Karena sejak berdiri tahun 2017, tiap tahun selalu melibatkan CSR korporasi sebagai sponsor. Sehingga biaya operasional dan kebutuhan membeli buku baru tetap berjalan setiap bulan. Bahkan 2 petugas baca yang "buka tutup warung taman bacaan" pun diberi honor walau tidak besar.

Bahkan dengan mengembangkan konsep "TBM Edutainment", taman bacaan yang di Kp. Warung Loa Desa Sukaluyu Kec. Tamansari di Kaki Gunung Salak Bogor saat ini memiliki 60 anak pembaca aktif, yang rutin membaca 3 kali seminggu. Dan rata-rata setiap anak mampu "melahap" 5-10 buku per minggu.

Aktivitas di TBM Lentera Pustaka pun didukung oleh puluhan relawan mahasiswa dan individu yang rutin mengabdi setiap 2 mingguan. Melalui ciri-ciri: 1) salam literasi, 2) doa literasi, 3) senam literasi, 4) membaca bersuara, 4) laboratorium baca, 5) event bulanan, dan 6) jajanan kampung gratis, TBM Lentera Pustaka berkomitmen untuk terus menegakkan tradisi baca dan budaya literasi anak-anak usia sekolah di kampung. Agar tidak ada anak yang putus sekolah.

"Sebagai pegiat literasi, saya kelola TBM Lentera Pustaka ini dengan cara kreatif dan menyenangkan. Agar anak-anak senang berada di taman bacaan. Di sini tersedia wifi gratis tiap sabtu dan minggu dan ada kebun baca untuk membaca di alam terbuka" tambah Syarifudin Yunus, yang berprofesi sebagai Dosen Unindra dan kandidat Doktor Taman Bacaan dari S3 Manajemen Pendidikan di Pascasarjana Universitas Pakuan. 

Mau tidak mau, pemerintah dan korporasi di Indonesia harus ikut peduli terhadap aktivitas taman bacaan. Demi masa depan anak-anak Indonesia. Agar taman bacaan tidak sepi lagi ... Salam Literasi! #SurveiTamanBacaan #TBMLenteraPustaka #BudayaLiterasi

Sumber: TBM Lentera Pustaka di Kaki Gunung Salak
Sumber: TBM Lentera Pustaka di Kaki Gunung Salak

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun