Mohon tunggu...
Syarif Yunus
Syarif Yunus Mohon Tunggu... Konsultan - Dosen - Penulis - Pegiat Literasi - Konsultan

Dosen Universitas Indraprasta PGRI (Unindra) - Direktur Eksekutif Asosiasi DPLK - Edukator Dana Pensiun - Pendiri TBM Lentera Pustaka Bogor - Kandidat Dr. Manajemen Pendidikan Pascasarjana Unpak - Ketua IKA BINDO FBS Univ. Negeri Jakarta (2009 s.d sekarang)), Pengurus IKA UNJ (2017-sekarang). Penulis dan Editor dari 47 buku dan buku JURNALISTIK TERAPAN, Kompetensi Menulis Kreatif, Antologi Cerpen Surti Bukan Perempuan Metropolis. Penasihat Forum TBM Kab. Bogor, Education Specialist GEMA DIDAKTIKA. Salam DAHSYAT nan ciamikk !!

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Budaya Literasi, Pesan Moral Anak-anak yang Membaca

12 Juli 2019   07:18 Diperbarui: 12 Juli 2019   07:32 78
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Di mata anak-anak zaman now. Mungkin cerita Malin Kundang, Cindelaras, Sangkuriang, Roro Jonggrang, Ande-ande Lumut tidak se-terkenal Doraemon, Naruto, Putri Elsa,atau Anna. 

Cerita rakyat negeri sendiri yang kalah daripada cerita komik global. Kadang cerita memang begitu. Cerita dengan tokoh manusia nyata kalah populer dibanding tokoh fiktif, bahkan tokoh hewan berkarakter seperti manusia.

Karena di taman bacaan ini, setiap anak harus bersuara saat membaca. Agar melatih vokal dan konsentrasi dalam membaca. Lalu saya bertanya pada anak-anak di TBM Lentera Pustaka. Saat mereka membaca bersuara.
"Apakah kalian merasa terganggu dengan suara teman sebelah saat membaca bersuara?"
Mereka menjawab bareng-bareng "Tidakkk..."

Lho, kalau begitu. Apakah kalian tahu bila ada teman-teman kalian di luar sana yang membicarakan kejelekan kalian saat ada di sini?
"Tidakkk..." jawab mereka.

Kenapa tidak tahu? Tanya saya lagi.
"Kan kata Bapak, harus fokus saat membaca di sini".

Saya hanya tersenyum. Lalu menjelaskan kepada anak-anak.
"Anak-anak, kalian perlu tahu. Semua orang pasti membaca. Tapi tidak semua orang bisa fokus saat membaca. Jadi, tetaplah membaca di TBM Lentera Pustaka. Rajin dan datanglah saat membaca. Karena semakin fokus kalian membaca. Maka kalian semakin tidak tahu apa yang dinilai orang lain pada kalian. Membaca itu bikin kalian tidak akan punya waktu untuk menilai kejelekan orang lain."

Sambil merenung sejenak. Seandainya, seandainya kita tahu. Sama sekali tidak perlu sibuk yang berlebihan dalam menilai kualitas orang lain. Sehingga membuat kita lupa akan kualitas diri sendiri".

Di TBM Lentera Pustaka, syaa belajar betul. Bahwa perlu fokus mengelola taman bacaan. Termasuk fokus pada diri sendiri; dalam ibadah, belajar, bekerja dan untuk terus-menerus memperbaiki diri. Agar apa yang kita kerjakan bermanfaat buat orang lain. Sementara masih ada yang fokus pada hal-hal yang tidak bermanfaat.

Di luar sana. Mungkin, selalu saja ada mereka yang "bertugas" menilai orang lain. Tapi lupa menilai diri sendiri. Jadi, biarkan saja mereka sibuk dengan masalah mereka sendiri. Dan biarkan pula, anak-anak di TBM Lentera Pustaka sibuk membaca. Untuk merintis masa depan mereka agar lebih baik lagi.

Karena membaca, mengajarkan anak-anak itu. Bahwa esensi selalu ada di depan eksistensi. Bukan sebaliknya... #TGS #TBMLenteraPustaka #BudayaLiterasi #BacaBukanMaen

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun