Mohon tunggu...
Syarif Yunus
Syarif Yunus Mohon Tunggu... Konsultan - Dosen - Penulis - Pegiat Literasi - Konsultan

Dosen Universitas Indraprasta PGRI (Unindra) - Direktur Eksekutif Asosiasi DPLK - Edukator Dana Pensiun - Pendiri TBM Lentera Pustaka Bogor - Kandidat Dr. Manajemen Pendidikan Pascasarjana Unpak - Ketua IKA BINDO FBS Univ. Negeri Jakarta (2009 s.d sekarang)), Pengurus IKA UNJ (2017-sekarang). Penulis dan Editor dari 47 buku dan buku JURNALISTIK TERAPAN, Kompetensi Menulis Kreatif, Antologi Cerpen Surti Bukan Perempuan Metropolis. Penasihat Forum TBM Kab. Bogor, Education Specialist GEMA DIDAKTIKA. Salam DAHSYAT nan ciamikk !!

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Mumpung Puasa, Jangan Benci Saudaramu

11 Mei 2019   08:56 Diperbarui: 11 Mei 2019   09:19 40
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Mumpung lagi puasa.
Jangan benci saudaramu. Apalagi karena beda pilihan, beda pandangan dan beda-beda yang lainnya. Gak apa kita beda. Asal jangan benci, janganlah membenci.

Kenapa benci saudaramu? Bukankah kita semua bersaudara? Jika bersaudara. Tentu, harus lebih banyak rasa kasih sayang. Rasa menghargai, minimal menghormati perbedaan iru. Bukan malah jadi benci.

Mengapa harus benci? Bukankah kita percaya. Bahwa tidak ada satupun saudara yang mau berbuat kerusakan kepada saudara yang lainnya. Saudara itu bukan seperti cerita sinetron. Maka, jangan benci saudaramu.

Saudara kita itu manusia juga.
Dan setiap manusia pun pasti punya khilaf dan kelemahan. Punya kekurangan. Itu semua sangat manusiawi. Bisa dimaklumi. Sangat lazim tapi tetap harus diperbaiki.

Bila saudara kita lemah, itu bukan berarti kita yang kuat? Bila saudara kita salah, itu juga bukan berarti kita benar? Bila saudara sebelah kita jelek, bukan berarti kita ganteng? Karena semua itu sudah kehendak-Nya. Maka, jangan benci saudaramu.

Kalo kita gak mampu mencintai. Ada baiknya pula untuk tidak membenci. Karena, kita tidak pernah bisa paksa orang lain untuk suka. Kita gak bisa paksa orang lain sama dengan kita. Itu sangat lumrah dan manusiawi...

Lalu, kenapa ada saudara kita yang membenci kita? Mungkin, karena dia masih bergulat dengan hawa nafsu. Masih cinta pada dunia yang berlebihan. Atau lebih banyak pikiran negatif dari positifnya. Dia tidak sedang hidup untuk akhirat. Tapi hidup untuk dunianya...

Tapi, bila ada orang lain membenci kita. Biarlah, itu urusan mereka. Dan sama sekali bukan urusan kita. Apa yang diperbuat, biarlah menjadi urusan dia sendiri. Karena apapun, pada akhirnya sesuai dengan yang diperbuatnya. Itu pasti ...

Jangan benci saudaramu...
Kita perlu merendah walau bukan berarti untuk direndahkan. Kita memang perlu mengalah walau bukan berarti untuk dikalahkan. Kita hanya ingin tetap eling, tetap sadar. Bahwa kita, belum tentu lebih baik dari mereka....

Maaf, sekali lagi maaf. Untuk saudara yang ada di sebelahku. Jangan benci pada saudaramu. Ikhtiar kita sudah. Doa pun sudah dipanjatkan. Maka jangan benci saudaramu. Sungguh, kita bukan apa-apa. Bahkan bkan siapa-siapa pula...

Seperti apapun kamu yang di sebelahku. Kamu tetap saudaraku. Semoga esok, jangan ada lagi benci di antara kita. Jangan ada caci-maki di dekat kita ...

Yang sudah biarlah berlalu. Yang akan datang biarlah untuk tetap lebih baik. Sudah cukup, jangan benci saudaramu !!

Mumpung lagi bulan puasa; bulannya kita untuk menahan diri; dari apapun, untuk apapun. Berpuasalah, agar bisa membaikkan bukan menjelekkan ...
Karena puasa selalu dan selalu. Ajarkan kita untuk bersemangat melakukan hal baik, meninggalkan hal buruk serta tidak mementingkan hawa nafsu. Berpuasalah secara total, secara menyeluruh. Jangan dipilih-pilih...

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun