Mohon tunggu...
Syarif Yunus
Syarif Yunus Mohon Tunggu... Konsultan - Dosen - Penulis - Pegiat Literasi - Konsultan

Dosen Universitas Indraprasta PGRI (Unindra) - Direktur Eksekutif Asosiasi DPLK - Edukator Dana Pensiun - Pendiri TBM Lentera Pustaka Bogor - Kandidat Dr. Manajemen Pendidikan Pascasarjana Unpak - Ketua IKA BINDO FBS Univ. Negeri Jakarta (2009 s.d sekarang)), Pengurus IKA UNJ (2017-sekarang). Penulis dan Editor dari 47 buku dan buku JURNALISTIK TERAPAN, Kompetensi Menulis Kreatif, Antologi Cerpen Surti Bukan Perempuan Metropolis. Penasihat Forum TBM Kab. Bogor, Education Specialist GEMA DIDAKTIKA. Salam DAHSYAT nan ciamikk !!

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Cerpen | Aku Salah Mencintaimu (Politikus)

27 April 2019   21:26 Diperbarui: 27 April 2019   21:48 94
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Aku kasih pilihan, kamu ikuti pilihanku atau kita cukupkan hubungan ini" ancam Rangga.

"Baik, bila itu maumu. Aneh, cuma soal politik bisa merasuk ke urusan kita. Aku putuskan kita cukupkan hubungan ini..." jawabku dengan lantang.

Aneh. Cuma gara-gara nafsu berkuasa, banyak orang bertindak tidak masuk akal. Mereka membolehkan untuk membenci atau menghujat. Karena ingin menang. Kadang, mereka hampir lupa. Bahwa di balik ini semua, ada kekuatan yang tidak bisa disangkal. Yaitu, skenario Allah SWT.

Kini, aku belajar. Dari cinta dari politik.

Mengapa ada orang yang berani berlaku kasar kepadaku padahal ia cinta? Aku pun aneh, kenapa aku masih cinta bila sudah tidak sepaham.

Adalah saat yang tepat.

Untuk aku katakan dengan tegas. Bahwa aku tidak bisa lagi kompromi dengan apa yang disebut cinta. Maka aku hapus nama itu dari hidupku! Karena, aku salah mencintaimu ...

Sore ini, senja pun hampir tenggelam. Aku perlahan-lahan meninggalkan kampus. Sambil meninggalkan kenangan bersama Rangga.  Sambil mendoakan yang terbaik bersamanya.

Biarkan cinta yang salah ini aku buang jauh-jauh...

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun