Mohon tunggu...
Syarif Yunus
Syarif Yunus Mohon Tunggu... Konsultan - Dosen - Penulis - Pegiat Literasi - Konsultan

Dosen Universitas Indraprasta PGRI (Unindra) - Direktur Eksekutif Asosiasi DPLK - Edukator Dana Pensiun - Pendiri TBM Lentera Pustaka Bogor - Kandidat Dr. Manajemen Pendidikan Pascasarjana Unpak - Ketua IKA BINDO FBS Univ. Negeri Jakarta (2009 s.d sekarang)), Pengurus IKA UNJ (2017-sekarang). Penulis dan Editor dari 47 buku dan buku JURNALISTIK TERAPAN, Kompetensi Menulis Kreatif, Antologi Cerpen Surti Bukan Perempuan Metropolis. Penasihat Forum TBM Kab. Bogor, Education Specialist GEMA DIDAKTIKA. Salam DAHSYAT nan ciamikk !!

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Lima Etos Kerja di Balik Sukses "Indonesia Retirement Outlook 2018"

30 Oktober 2018   20:48 Diperbarui: 30 Oktober 2018   21:28 235
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

dokpri
dokpri
IRO 2018 juga menegaskan perlunya melakukan revisi segera terhadap UU No. 11/1992 tentang Dana Pensiun yang telah melebihi seperempat abad. Belum lagi, tingkat inklusi keuangan dana pensiun di Indonesia yang tergolong masih sangat rendah, hanya 4,6% (OJK, Des 2016) dari sekitar 50 juta pekerja formal dan 70 juta pekerja informal di Indonesia. 

Maka kondisi ini, menjadikan sebagian besar pekerja di Indonesia berpotensi mengalami masalah keuangan di masa pensiun dan tidak mampu mempertahankan gaya hidupnya di hari tua. Maka dengan IRO 2018, diharapkan tercipta kesadaran kolektif antara regulator, praktisi, professional, pengusaha, pekerja, dan akademisi untuk ikut berkontribusi pemikiran dalam memajukan industri dana pensiun.

DSS Consulting sebagai perusahaan konsultan manajemen terbilang sukses menyelenggarakan #1 Indonesia Retirement Oultook (IRO) 2018 yang untuk kali pertama diselenggarakan ini. Hal ini sekaligus menjadi kontribusi DSS Consulting kepada industri dana pensiun agar lebih bersinergi dan bersatu padu untuk melayani kebutuhan program pensiun yang kompetetif bagi masyarakat dan pekerja di Indonesia.

"Sungguh tidak mudah menyelenggarakan seminar internasional sebesar IRO 2018. Ada banyak hal yang harus "disamakan" seperti pembicara, peserta, tempat acara, dan konten acara itu sendiri. Saya mengucapkan terima kasih kepada PDPLK, ADPI, dan sponsor seperti Eastpring Investment, Manulife Asia, Tokio Marine Life Indonesia, dan BPJS Ketenagakerjaan yang ikut menyukseskan IRO 2018" ujar Nur Hasan Kurniawan, Chairman DSS Consulting.  

Adalah fakta hari ini, riset menunjukkan 70% orang Indonesia mengalami masalah keuangan di masa pensiun. Sementara usia harapan hidup diprediksi berada di usia 75 tahun pada tahun 2020. Maka persoalan masa pensiun menjadi hal serius yang harus dikedepankan. Maka tanpa upaya merevitalisasi program pensiun, bisa jadi bonus demografi Indonesia yang akan terjadi pada periode 2020-2030 bukan menjadi berkah tapi musibah. Karena rasio ketergantungan yang rendah dan penduduk usia produktif lebih banyak harus diimbangi dengan "kemauan kuat" untuk menabung saat bekerja untuk kesejahteraan di masa pensiun.

Berangkat dari kondisi itulah, IRO 2018 diselenggarakan agar industri dana pensiun bisa mendapat masukan dan mampu menyesuaikan dengan dinamika peradaban di era milenial. Agar industri dana pensiun tetap kompetitif dan mampu memenuhi harapan pekerja di Indonesia, di samping perlunya insentif regulasi yang berdampak pada pertumbuhan dana pensiun di Indonesia.

"Hari ini masih banyak orang yang menganggap sepele masa pensiun. Sementara 90% pekerja di Indonesia sama sekali tidak siap untuk pensiun karena takut tidak punya dana yang cukup untuk membiayai kehidupan di masa pensiun. Karena itu, IRO 2018 digelar untuk memacu kesadaran masyarakat akan pentingnya merencanakan masa pensiun dengan cara menabung secara rutin untuk hari tua. Di samping semua pemangku kepentingan harus menyamakan persepsi tentang cara memajukan industri dana pensiun di Indonesia" ujar Syarifudin Yunus.

IRO 2018 menghimbau agar masyarakat lebih peduli terhadap masa pensiun. Karena pensiun bukan soal waktu tapi soal keadaaan. Mau seperti apa kita di masa pensiun?  #IRO2018 #YukSiapkanPensiun #DSSConsulting

dokpri
dokpri

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun