Mohon tunggu...
Syarif Yunus
Syarif Yunus Mohon Tunggu... Konsultan - Dosen - Penulis - Pegiat Literasi - Konsultan

Dosen Universitas Indraprasta PGRI (Unindra) - Direktur Eksekutif Asosiasi DPLK - Edukator Dana Pensiun - Pendiri TBM Lentera Pustaka Bogor - Kandidat Dr. Manajemen Pendidikan Pascasarjana Unpak - Ketua IKA BINDO FBS Univ. Negeri Jakarta (2009 s.d sekarang)), Pengurus IKA UNJ (2017-sekarang). Penulis dan Editor dari 47 buku dan buku JURNALISTIK TERAPAN, Kompetensi Menulis Kreatif, Antologi Cerpen Surti Bukan Perempuan Metropolis. Penasihat Forum TBM Kab. Bogor, Education Specialist GEMA DIDAKTIKA. Salam DAHSYAT nan ciamikk !!

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Kisah Anak Yatim dan Janda Binaan Cileungsi, Ada Sedih Ada Gembira

13 Juni 2018   22:48 Diperbarui: 13 Juni 2018   23:12 730
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Alhamdulillah Pak, ini bisa buat beli beras di saat lebaran. Terima kasih, semoga Bapak sehat selalu.." ujar Ibu Oon, salah satu janda binaan saya di Cileungsi yang sudah menjanda lebih dari 16 tahun.

Tahun 2018 ini, adalah tahun ke-7 saya dan keluarga membina anak-anak yatim dan janda di daerah Cileungsi. Kenapa binaan? Karena mereka mengaji secara rutin setiap bulan dan mampir di rumah saya yang tidak ditempati di Klaster Edelweiss B Harvest City Cileungsi. Dari awalnya hanya ada 2 anak yatim, kini sudah ada 13 anak yatim binaan + 5 orang janda yang selalu ikut dalam pengajian bulanan di rumah saya.

Hadist Nabi Muhammad SAW menyatakan "khoirunnas anfa'uhum linnas - sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat bagi manusia lain". Itulah yang menjadi inspirasi dalam bergaul dengan anak-anak yatim dan janda. Sudah dianugerahi begitu banyak nikmat dalam kehidupan, lalu apa yang bisa kita perbuat untuk umat, untuk orang lain? Apalagi kita tidak pernah tahu, kapan ajal tiba? Maka sebelum terlambat dan menyesal kemudian, maka selalu ada cara untuk bisa bermanfaat buat orang lain. Salah satunya adalah bergaul dan menyantuni anak-anak yatim dan janda.

Tulisan ini saya buat. Tentu, bukan untuk riya apalagi menyombongkan diri. Sungguh tidak. Tapi semata-mata untuk sharing dari apa yang sudah saya jalani selama lebih dari 22 tahun bergaul dengan anak-anak yatim. Hikmah bergaul dengan anak-anak yatim sendiri saya peroleh saat masih mahasiswa dan menjadi relawan pengajar di Yatamatuntra Soeprapto Suparno Kramat Jati Jaktim.

Bergaul dengan anak-anak yatim dan janda.

Ada kesedihan di hari ini. Selasa 12 Juni 2018. Sedih mendengar, salah satu janda (Ibu Zeki saya menyebutnya) yang biasa ikut pengajian bulanan di rumah saya ternyata sudah meninggal dunia akibat sakit pada 2 bulan lalu. Sedih karena 2 hal. Satu, karena saya tidak sempat bertemu sebelum ibu Zeki dijemput ajalnya. Saya merasakan betapa sakit dan getirnya beliau selama ini. 

Kedua, karena anaknya Zeki yang beranjak dewasa punya kendala psikis, yang selama ini datang ke pengajian bukan selalu diantar ibunya. Semakin sedih, karena menurut salah satu janda yang bertemu sebelum beliau wafat menanyakan, "Tolong kasih kabar kalo ada pengajian di rumah Pak Syarif ya...". Sebelum semuanya terlaksana, beliau meninggal dunia. Innalillahi wa inna ilaihi rojiun.

Pun ada rasa gembira bersama anak-anak yatim. Karena seorang anak yatim bernama Indah, telah lulus SMK dan kini sudah bekerja di tempat loundry. Hari ini, ia ikut pengajian terakhir di tempat saya. Karena memang pengajian yatim binaan saya selama ini hanya berlaku bagi anak-anak yatim yang sekolah. Karena Indah sudah lulus SMK maka berakhir pulalah kepedulian saya. 

Apapun keadaannya, anak-anak yatim pun harus punya kesempatan belajar dan bersekolah seperti anak-anak lainnya. Maka di dekat kita, semestinya tidak boleh ada anak-anak yatim yang putus sekolah. Berjuang dan ikhtiarlah untuk itu ...

Rasa syukur pun patut dipanjatkan.

Karena pengajian bulanan yatim binaan dan janda yang saya selenggarakan secara rutin pun kali ini "kedatangan" anak yatim baru, namanya Syahnan siswa kelas 1 SMA. Dia baru bergabung dan berharap sekolahnya tetap lancar dan bisa selesai pada waktunya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun