Mohon tunggu...
Syarif Yunus
Syarif Yunus Mohon Tunggu... Konsultan - Dosen - Penulis - Pegiat Literasi - Konsultan

Dosen Universitas Indraprasta PGRI (Unindra) - Direktur Eksekutif Asosiasi DPLK - Edukator Dana Pensiun - Pendiri TBM Lentera Pustaka Bogor - Kandidat Dr. Manajemen Pendidikan Pascasarjana Unpak - Ketua IKA BINDO FBS Univ. Negeri Jakarta (2009 s.d sekarang)), Pengurus IKA UNJ (2017-sekarang). Penulis dan Editor dari 47 buku dan buku JURNALISTIK TERAPAN, Kompetensi Menulis Kreatif, Antologi Cerpen Surti Bukan Perempuan Metropolis. Penasihat Forum TBM Kab. Bogor, Education Specialist GEMA DIDAKTIKA. Salam DAHSYAT nan ciamikk !!

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Teror itu Musuh Semua Orang

10 Mei 2018   21:53 Diperbarui: 10 Mei 2018   22:33 476
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kalo ada hari-hari yang mencekam, itu hari-hari penuh teror.

Seperti yang terjadi di Rutan Mako Brimob. Akibat teror para teroris, nyawa anak-anak bangsa terlalu mudah melayang. Entah, apa yang ada di benak para peneror itu ?

Teror itu bukan hanya harus dihentikan. Tapi teror harus dibasmi, di-tenggelamkan kalo kata Bu Susi. Karena teror bikin banyak orang takut. Teror bikin orang bingung. Untuk teror, hanya ada satu kata "lawan".

Katanya zaman makin maju, tapi makin banyak teror. Dimana-mana ada teror. Teror pun bertebaran di setiap urusan. Dikit-dikit teror, segala urusan di-teror.

Teror itu menakutkan. Makanya jangan suka meneror.

Suka gak suka, berapa banyak di antara kita hidup dalam teror. Teror, dalam bentuk yang paling sederhana. Lihat saja cowok jomblo yang maksa pengen macarin cewek yang gak suka sama dia. Pasti diteror. Ceweknya gak mau dijemput malah dijemput. Di tempat kerja juga banyak teror. Disuruh ngomong yang baik-baik saja, padahal buruk. Teror demi citra yang baik. Apalagi di dunia politik, idola dan pilihan gak sama diintimidasi, dipersekusi. Sungguh, hari-hari yang penuh teror .... Menakutkan.

Teror itu ada dan bertebaran, tentu pada mereka yang memang dekat dengan teror. Lalu, kenapa ada orang begitu menakutkan buat orang lain? Karena penuh teror ...

Aneh dan hebat teror itu. Karena para penggemar teror itu sampai sekarang masih yakin mereka akan masuk surga. Akibat teror yang dikerjakannya...

Terus kalo ada nyawa orang melayang, hidup orang ketakutan gara-gara teror itu gimana?

Teror itu paham atau bisnis sih? Teror itu urusan manusia atau urusan agama?

Entahlah, kenapa masih ada teror ...

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun