Kalo ada hari-hari yang mencekam, itu hari-hari penuh teror.
Seperti yang terjadi di Rutan Mako Brimob. Akibat teror para teroris, nyawa anak-anak bangsa terlalu mudah melayang. Entah, apa yang ada di benak para peneror itu ?
Teror itu bukan hanya harus dihentikan. Tapi teror harus dibasmi, di-tenggelamkan kalo kata Bu Susi. Karena teror bikin banyak orang takut. Teror bikin orang bingung. Untuk teror, hanya ada satu kata "lawan".
Katanya zaman makin maju, tapi makin banyak teror. Dimana-mana ada teror. Teror pun bertebaran di setiap urusan. Dikit-dikit teror, segala urusan di-teror.
Teror itu menakutkan. Makanya jangan suka meneror.
Suka gak suka, berapa banyak di antara kita hidup dalam teror. Teror, dalam bentuk yang paling sederhana. Lihat saja cowok jomblo yang maksa pengen macarin cewek yang gak suka sama dia. Pasti diteror. Ceweknya gak mau dijemput malah dijemput. Di tempat kerja juga banyak teror. Disuruh ngomong yang baik-baik saja, padahal buruk. Teror demi citra yang baik. Apalagi di dunia politik, idola dan pilihan gak sama diintimidasi, dipersekusi. Sungguh, hari-hari yang penuh teror .... Menakutkan.
Teror itu ada dan bertebaran, tentu pada mereka yang memang dekat dengan teror. Lalu, kenapa ada orang begitu menakutkan buat orang lain? Karena penuh teror ...
Aneh dan hebat teror itu. Karena para penggemar teror itu sampai sekarang masih yakin mereka akan masuk surga. Akibat teror yang dikerjakannya...
Terus kalo ada nyawa orang melayang, hidup orang ketakutan gara-gara teror itu gimana?
Teror itu paham atau bisnis sih? Teror itu urusan manusia atau urusan agama?
Entahlah, kenapa masih ada teror ...