Mohon tunggu...
Syarif Yunus
Syarif Yunus Mohon Tunggu... Konsultan - Dosen - Penulis - Pegiat Literasi - Konsultan

Dosen Universitas Indraprasta PGRI (Unindra) - Direktur Eksekutif Asosiasi DPLK - Edukator Dana Pensiun - Pendiri TBM Lentera Pustaka Bogor - Kandidat Dr. Manajemen Pendidikan Pascasarjana Unpak - Ketua IKA BINDO FBS Univ. Negeri Jakarta (2009 s.d sekarang)), Pengurus IKA UNJ (2017-sekarang). Penulis dan Editor dari 47 buku dan buku JURNALISTIK TERAPAN, Kompetensi Menulis Kreatif, Antologi Cerpen Surti Bukan Perempuan Metropolis. Penasihat Forum TBM Kab. Bogor, Education Specialist GEMA DIDAKTIKA. Salam DAHSYAT nan ciamikk !!

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Orang-orang "Kepo" Sibuk Ngurusin Orang Lain

27 Januari 2018   21:57 Diperbarui: 27 Januari 2018   22:24 13806
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
dokumentasi pribadi

Lagi-lagi, kepo itu cuma soal moral. Nanya dan pengen tau kalo niatnya baik, silakan. Tapi kalo nanya dan pengen tahu atas niat gak baik. Itu moral elo yang masalah.

Emang kalo orang lain punya sisi buruk dan jelek. Itu artinya, elo selalu baik? Balegek. Hidup itu realitasnya ada baik ada buruk; dan untuk itu kita harus bisa terima lapang dada. Siapapun dan apapun.

Kata guru Agama gue, orang yang suka nanya tapi bikin yang ditanya gak nyaman alias kesel. Maka itu, pertanyaan mudharat.

Kata sebuah hadist, "Allah membenci tiga perkara: Bergosip (qiila wa qaala), menyia-nyiakan harta dan banyak bertanya".

Maka, gak usah kepo. Eling dan introspeksi diri itu lebih baik. Kan ada anjurannya, "Janganlah kamu bertanya sesuatu yang menyusahkan kamu". Buat apa nanya. Kalo jadi masalah? Atau merusak hubungan atau keadaan yang sudah baik? Dasar kepo.

Tiap orang itu pasti punya masalah. Terus kalo elo tau masalah orang lain, emang elo bisa kasih solusi? Politik itu jahat, karena menjadikan "topik tukang becak" buat kepentingan dan ambisi politik pribadi. Kepo juga jahat. Karena "ingin tahu orang lain" untuk mencemarkan atau mengambil keuntungan si pribadi yang bertanya.

Kepo. Itulah awal mula manusia jadi senang bergunjing, ngomongin orang, mengungkap aib orang lain. Lagian, buat apa banyak bertanya untuk urusan yang gak ada manfaatnya. Elo itu banyak tanya urusan orang lain, karena elo belum kelar sama diri elo sendiri.

Jadi gak usah kepo.

Dan gak baik, menilai orang lain dengan standar diri kita sendiri. Coba di balik, nilailah diri sendiri dengan standar orang lain.

Dasar kepo.... ciamikk

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun