Kepemimpinan yang efektif di era digital harus mengintegrasikan strategi komunikasi multikanal, termasuk media sosial, dalam rencana tanggap darurat. Penambahan divisi khusus teknologi atau komunikasi digital dalam struktur BPBD atau BNPB, seperti yang diusulkan dalam studi mengenai manajemen TIK untuk mitigasi bencana, bisa meningkatkan keandalan operasional dan respons kelembagaan.
Kesimpulan
Peran media sosial, Seperti Youtube, Facebook, Instagram dan Tik-Tok, terbukti efektif dalam meningkatkan edukasi, kesadaran, dan partisipasi masyarakat dalam mitigasi bencana di Indonesia. Namun, manfaat ini hanya optimal jika dipimpin oleh institusi yang memiliki visi digital, protokol komunikasi yang jelas, serta kebijakan mitigasi hoaks. Dalam hal kepeimpinan, fenomena ini menggarisbawahi kebutuhan pemimpin masa depan untuk menguasai narasi digital dan membangun strategi komunikasi inklusif dalam situasi krisis.
Daftar Referensi :
Universitas Dharmawangsa. (2025). Peran Media Sosial dalam Edukasi dan Mitigasi Bencana melalui Instagram oleh BNPB. Jurnal Dharmawangsa.
Sosiawan, E. A. et al. (2014). Model Ideal Manajemen Teknologi Informasi dan Komunikasi dalam Mendukung Operasional Penanganan Bencana Alam. IPTEK-KOM.
Jurnal Kesehatan Pencegahan. (2016). Manajemen Mitigasi Bencana dengan Teknologi Informasi di Kabupaten Ciamis.
JPA IPDN. (2021). Transformasi Digital untuk Mitigasi Banjir di Jawa Barat.
JEPA UGM & UB. (2022). Strategi Adaptasi Perubahan Iklim oleh Petani di Batu.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI