Mohon tunggu...
Syamhari
Syamhari Mohon Tunggu... Dosen

Berselancar dengan dunia ilmiah, membaca, dan menulis serta olahraga.

Selanjutnya

Tutup

Analisis

Sakralitas Ruang Komunal Dalam Tradisi Lokal Suku Makassar

19 Februari 2025   15:03 Diperbarui: 19 Februari 2025   15:03 123
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber Gambar: Freepik.com

Bagi setiap anak-anak dalam suatu anggota rumah tangga, ruang komunal memiliki peran penting dalam perkembangan sosial dan emosional mereka. Melalui interaksi dengan anggota keluarga, anak-anak dapat belajar nilai-nilai penting seperti empati, kerja sama, dan rasa tanggung jawab. Mereka juga mendapatkan contoh nyata dari orang tua dan saudara dalam menyelesaikan konflik, berkomunikasi dengan baik, serta menunjukkan kasih sayang dan perhatian. Hal ini akan berdampak pada bagaimana mereka berinteraksi dengan orang lain di luar rumah.

Dengan demikian, ruang komunal dalam keluarga memiliki peran yang sangat penting dalam membangun tradisi positif dan mempererat hubungan antaranggota keluarga. Melalui komunikasi yang efektif, penciptaan tradisi keluarga, serta pengurangan ketergantungan terhadap teknologi, ruang ini menjadi tempat yang mendukung perkembangan sosial dan emosional setiap individu dalam keluarga. Oleh karena itu, setiap keluarga sebaiknya menyediakan dan memanfaatkan ruang komunal dengan baik agar dapat menciptakan lingkungan rumah yang harmonis, penuh kasih sayang, dan memiliki nilai-nilai kebersamaan yang kuat. Dengan begitu, setiap anggota keluarga akan merasakan manfaat dari kehangatan rumah yang sesungguhnya.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun