Mohon tunggu...
syam surya
syam surya Mohon Tunggu... Dosen - Berpikir Merdeka, Kata Sederhana, Langkah Nyata, Hidup Bermakna Bagi Sesama

Pengajar dan Peneliti ; Multidicipliner, Humaniora. Behaviour Economics , Digital intelligence

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Main Game? Ingat Protokol Waktu Menatap Layar!

4 Juli 2020   23:59 Diperbarui: 5 Juli 2020   05:42 100
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Misalnya, jika ingin menetapkan batas waktu di layar, keluarga bisa menjadikan ini bagian dari rutinitas. Mungkin diputuskan anak -anak dapat menonton TV atau menggunakan tabletnya, tetapi hanya antara pukul 5 dan 6 sore.

Atau rutinitas mungkin termasuk hanya satu program sebelum makan malam, atau apa pun yang sesuai dengan kebutuhan keluarga. Rutin juga dapat membantu meminimalkan konflik tentang penggunaan layar. Misalnya, jika tidak ingin anak menggunakan layar di dalam mobil, mungkin memiliki rutinitas mobil yang melibatkan mendengarkan musik atau bermain atau bercerita.

  • Buat Waktu Transisi Waktu Layar. Mungkin Anak-anak kita merasa sulit untuk berhenti menonton TV, \ bermain di tabletnya, atau bermain Game nya. Terutama jika dia sudah bersenang-senang. Dan mengalami kecanduan Game yang parah. Merencanakan transisi dari waktu layar ke kegiatan lain dapat membuat segalanya terlihat lebih mudah.

    Diskusikan dan beri penjelasan berdasarkan fakta-fakta konsekuensi dari terlalu lamanya Wakku Layar bagi mereka . Mintalah mereka mencari Informasi tersebut di Google, atau dengan mesin pencari lain lalu diskusikan.

    Anda dapat membantu anak Anda menetapkan batas waktu layar yang sehat dengan secara bertahap mengubah rutinitas mereka, berbicara kepada mereka tentang teknologi, membantu mereka mengubah kebiasaan waktu layar mereka dan menciptakan lingkungan yang mendukung

  • Kedua  : Protokol Bagi Orang Tua : 

    1. Hukum Panutan -- Bagaimanapun anak-anak perlu contoh, jadi sebelum diterapkan kepada anak-anak pastikan kita sebagai orang tua juga mengatur Waktu layar kita -- dan jelaskan ke anak-anak mengenai waktu tersebut. Kurangi waktu layar Anda sendiri untuk memberikan contoh penggunaan yang sehat. anak-anak mencerminkan apa yang mereka lihat lebih dari mereka memperhatikan apa yang Anda katakan agar mereka lakukan. Itu berarti, jika mereka melihat Anda menonton acara favorit Anda, mereka akan menerima petunjuk dari Anda. Meskipun menonton acara mingguan Anda mungkin cara Anda menjinakkan mata, cobalah untuk tidak menonton mereka setidaknya bersama anak-anak Anda - ini membantu Anda memberikan contoh yang baik yang dapat mereka ikuti. Selain itu, hindari menyalakan TV saat tidak ada yang menontonnya, atau menggulir ponsel Anda tanpa henti, karena ini dapat memperkuat kebiasaan buruk pada anak-anak. Cobalah membaca sebagai gantinya, untuk mengajak anak-anak Anda ke dalam kegiatan yang akan bermanfaat bagi perkembangan mereka. Jurnal Psikologi Perkembangan Terapan mencatat bahwa pola waktu layar anak "sangat dipengaruhi oleh sikap orang tua", yang berarti orang tua harus sangat berhati-hati dalam menetapkan kebiasaan buruk yang akan sulit untuk diuraikan.
    2. Mengusahakan  Agar Tidak Ada Layar (TV, Komputer Besar) Di Kamar Tidur Anak-Anak. Kalau diperlukan tersedia satu ruang bebas layar. Dalam memilih bahan layar, anak-anak yang lebih muda harus disarankan untuk memilih bahan layar dengan kecepatan lebih lambat, lebih sedikit kebaruan. Pilihan tentang penggunaan layar Jika anak Anda memiliki pilihan tentang penggunaan layarnya serta masukan ke dalam aturan waktu layar keluarga Anda. Membuat pilihan dari berbagai pilihan yang sehat dan berkualitas tinggi membantu anak belajar bagaimana mengatur waktu layar secara mandiri di masa depan. Penting untuk mengajari anak kebiasaan sehat tentang skrining sehingga mereka dapat mempertahankannya saat mereka menjadi lebih mandiri. Kebiasaan sehat yang ditetapkan pada awal kehidupan lebih cenderung berlanjut ke masa kanak-kanak dan remaja yang lebih tua.
    3. Prioritaskan Kualitas - Salah satu kunci adalah mendorong anak Anda untuk membuat pilihan tentang penggunaan layar berdasarkan kualitas. Untuk melakukan ini, Anda dapat: Bicarakan dengan anak tentang konten berkualitas baik  Tanyakan kepada anak apakah menurutnya ia membuat pilihan yang baik Pastikan anak  memahami pentingnya menyeimbangkan teknologi (mis. Layar) dengan kegiatan lain, seperti bermain, membaca, bersosialisasi dengan orang lain atau menggunakan imajinasi mereka.
    4. Berikan Penjelasan kepada anak- anak perihal Keamanan Digital, misal memperingatkan mereka untuk tidak membagikan informasi pribadi dengan teman-teman Online. Dan Menjaga Privasi di Ruang Digital
    5. Buat Keseimbangan. Dorong anak untuk menyeimbangkannya dengan kegiatan bebas layar lain yang menyenangkan. Ajakan memasak atau berkebun bersama, Meminta mengurus hewan peliharaan , kucing , ikan dsb. dan kegiatan lain yang membuat anak-anak juga senang tapi bebas layar.
    6. Optimalkan Aplikasi 

    Hampir semua Smart Phone memiliki pengaturan Waktu Layar, juga  Apple dan Google. Selain itu terdapat perangkat lunak seperti Zift, misalnya, menawarkan pelacakan lokasi dan riwayat pencarian/perjalanan Online, dan memberi peringatan instan jika anak Anda melihat konten yang mencakup porno, narkoba, senjata, dan bunuh diri. Namun, beberapa aplikasi ini memerlukan biaya berlangganan untuk membuka kunci beberapa fitur tersebut. Zift Premium mampu membuka akses ke item terperinci seperti 30 hari riwayat lokasi dan aktivitas perangkat, kemampuan menjadwalkan akses aplikasi dan internet> Juga ada filter cerdas Net Nanny yang dapat menganalisis situs web untuk menentukan apakah item tersebut aman atau tidak.

    Demikian juga dalam Konsol Game   misalnya Xbox.

    Jika Anda tidak hati-hati, konsol gim dapat menjadi salah satu waktu paling menyebalkan bagi kita terhadap anak-anak. Namun demikian, seperti halnya smartphone, ada beberapa opsi yang sudah tersedia untuk membantu kita mengatur waktu layar. Microsoft memiliki fitur untuk Xbox dan Windows yang dapat diatur untuk mengirim laporan aktivitas mingguan. Demikian juga dapat melangkah lebih jauh dan menjadwalkan waktu yang tepat konsol dapat digunakan. Xbox juga memungkinkan kontrol yang lebih umum seperti menetapkan batas usia untuk konten, memblokir / membatasi akses web, membatasi pembelian, membatasi fitur sosial dan banyak lagi. Sony menawarkan banyak hal yang sama untuk PlayStation. Ada satu set kontrol Waktu Putar yang memungkinkan memilih batas waktu dan jam yang dapat diputar atau menetapkan waktu akhir untuk setiap hari atau hari individual. konsol juga dapat diatur untuk memberi tahu ketika waktu habis atau secara otomatis mengeluarkan pengguna. Seperti Xbox, ada sejumlah pengaturan untuk membuat batas usia konten, menonaktifkan penjelajahan web (memfilterkan adalah pembelian tambahan), membuat batas pengeluaran bulanan, dan membatasi konten belanja . Demikian juga Nintendo Switch. Ada opsi untuk membatasi Game berdasarkan peringkat, menetapkan batas waktu bermain dan membatasi penggunaan fitur tertentu. Nintendo juga menawarkan aplikasi Switch Parental Controls sehingga Anda dapat mengelola semuanya dari perangkat Android atau iOS. Perangkat lunak itu diperlukan untuk mengakses fitur tertentu, seperti batas waktu bermain.

    Alat lain untuk membatasi waktu layar anak Anda adalah router WiFi Anda. Beberapa dari mereka datang dengan perangkat lunak pendamping yang memungkinkan untuk tidak hanya mengawasi aktivitas dan membatasi akses tetapi juga untuk menonaktifkan koneksi internet sepenuhnya. Router Netgear, misalnya, menggunakan perangkat lunak Disney's Circle. Dengan aplikasi itu, dapat menyesuaikan filter untuk setiap anak dan menetapkan batas waktu untuk aplikasi dan situs web tertentu. Kita juga dapat melihat riwayat web dan statistik penggunaan terperinci. Plus, Anda dapat menjeda koneksi WIFI untuk perangkat atau pengguna dan mengatur waktu tertentu tanpa internet.  Netgear bukan satu-satunya perusahaan yang menawarkan sesuatu seperti ini dengan router-nya. D-Link adalah perusahaan lain yang memungkinkan mengelola koneksi khusus perangkat.

     Namun demikian semua aplikasi ini tidak bermanfaat apabila anak-anak kita tidak diberi pengertian.  Alih-alih mengikuti sistem yang ada, anak-anak kita akan mampu belajar mandiri untuk membobolnya, Dengan demikian komunikasi terbuka dan memperlakukan perencanaan  media di keluarga sebagai proyek kolaboratif jauh lebih penting, dibandingkan  seperangkat aturan yang harus ditegakkan tanpa pertanyaan. Dengan kolaboratif  pastinya akan mendapatkan banyak hal yang jauh bermanfaat daripada sekedar pembatasan.

    Ke tiga : Protokol Kesehatan Waktu Layar Untuk Anak-anak Secara mandiri

    1. Gunakan Aturan 2 -- 20 -- 2 : Setiap 2 jam, berhenti dari depan Layar, ambil waktu 20 menit untuk sendiri dan diam, bisa juga Istirahat. Lalu setiap 20 menit buat 2 menit untuk Jeda sejenak menggerakkan badan Anda.
    2. Tetapkan batas waktu sendiri,  waktu yang akan dihabiskan untuk bermain video Game "aktif". cara bermain Game yang baik yang adalah dilakukan dengan aktif dengan bermain,  menggunakan gerakan minimal (misalnya hanya menggunakan gerakan pergelangan tangan). Ini sangat membantu untuk tetap bergerak.
    3. Usahakan terus untuk bergerak sambil menikmati waktu layar (misalnya peregangan saat jeda).
    4. Jauhkan semua camilan, makanan saat bermain Game. Bila mau makan berhentilah sesaat, Jangan dilakukan bersamaan. Usahakan waktu makan adalah waktu bersama orang tua. Bicarakan perkembangan kemajuan permainan Gamenya atau target keterampilan digital lainnya.
    5. Terus jalankan Imajinasi sehat pada saat Menatap secara pasif di layar biasanya tidak mengharuskan anak-anak menggunakan imajinasi mereka. Imajinasi yang sehat penting bagi anak-anak dan remaja untuk menghasilkan ide, menyelesaikan masalah, dan menghibur diri sendiri tanpa teknologi.
    6. Miliki rencana dan target atas permainan Game sendiri. Target keahlian atau target kejuaraan. Lakukan bersama dengan teman- teman yang dikenal, dan sampaikan kepada orang tua perencanaan dan target Gamenya.
    7. Saat bermain Game, Jangan lakukan Multi tasking -- misal bermain Game sambil mendengar musik dan menyalakan HP. Fokus dengan baik pada Gamenya , matikan musik atau mainkan musik saat melakukan jeda.
    8. Tempat tidur adalah untuk mengisi ulang badan dan tubuh kita, gunakan betul waktu istirahatnya Jauhkan perangkat seluler dan stasiun pengisian daya dari dekat tempat tidur! Remaja membutuhkan antara delapan hingga 10 jam tidur setiap malam untuk pertumbuhan dan perkembangan yang tepat, dan mengisi ulang diri mereka untuk hari lain.

     

    Ke Empat : Protokol Waktu Layar Bagi Masyarakat/ Pemerintah

    1. Informasi tentang bahaya waktu layar bagi keluarga dan anak-anak harus terus digaungkan dan menjadi iklan layanan masyarakat, Terutama di tempat-tempat Publik, Di kendaraan Umum, Iklan di Commuterline  dan sebagainya.
    2. Protokol Waktu Layar Bagi Keluarga juga harus disertakan dan menjadi paket paska persalinan bagi ibu di Rumah Sakit/Puskesmas/ Bidang Keluarga dsb . Panduan menonton layar untuk bayi dan anak-anak harus juga disertakan dalam paket kelahiran ibu bersalin
    3. Demikian juga di tempat-tempat Penitipan Anak, harus dibangun kesadaran sejak dini mengenai bahaya Waktu Layar ini. Oleh karena itu pembekalan awal kepada para Guru PAUD, yayasan Penyalur Pengasuh Bayi dan Anak-anak, harus terus ditingkatkan.
    4. Sekolah harus mengambil posisi penting dalam melaksanakan Protokol Kesehatan Waktu Layar Bagi Keluarga dan Secara Mandiri . Sekolah juga harus mengatur jumlah waktu yang dihabiskan anak-anak di depan layar, di dalam dan di luar sekolah, serta mengkomunikasikan hal ini kepada murid dan orang tua

     

    Tidak bisa anak-anak disalahkan sendiri apabila saat ini kecanduan Game, dan tidak bisa mengatur Waktu Layarnya. Semua harus berperan bersama menjadikan anak-anak sehat dengan mengelola Waktu Layarnya Secara Positif dan Bertanggung Jawab. Bagaimanapun Kehidupan "Layar" adalah Milik Mereka saat ini dan Kedepan. 

    Semoga

     

    Daftar Bacaan :

    1. Billy Steele, 2019, How to manage your child’s screen time And the reasons you should. https://www.engadget.com/2019-05-09-how-to-manage-your-child-s-screen-time.html
    2. Sigman. 2012.  “Time for a view on screen time”

    HALAMAN :
    1. 1
    2. 2
    3. 3
    4. 4
    Mohon tunggu...

    Lihat Konten Healthy Selengkapnya
    Lihat Healthy Selengkapnya
    Beri Komentar
    Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

    Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
    LAPORKAN KONTEN
    Alasan
    Laporkan Konten
    Laporkan Akun