Mohon tunggu...
Syalma Nabila Kamal
Syalma Nabila Kamal Mohon Tunggu... Mahasiswi Program Studi Agribisnis IPB University

Hi, People! Thanks for visiting my profile. Let me know if you have questions and Let's Collaborate!

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Proyek Prioritas, Rakyat Tetap Bersama

15 Agustus 2025   13:38 Diperbarui: 15 Agustus 2025   14:03 27
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Birokrasi. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

Indonesia berada di persimpangan ambisi -- membangun ekonomi melalui investasi besar, namun tetap menjaga harmoni sosial. Bagaimana agar investasi menjadi perekat, bukan sumber gesekan?

Data Menunjukkan Tantangan yang Harus Dijawab

Menurut Konsorsium Pembaruan Agraria (KPA), sepanjang 2020--2023, terdapat 115 konflik agraria akibat Proyek Strategis Nasional (PSN), berdampak pada kira-kira 516.000 hektare lahan.
Lebih luas, Komnas HAM mencatat 2.276 konflik agraria dalam 4 tahun terakhir pemerintahan Jokowi, dengan tren meningkat. Pada tahun 2024 saja, tercatat 295 konflik pertanahan, mencakup 1,1 juta hektare dan menyentuh ribuan keluarga.

Angka-angka ini bukan sekadar statistik. Mereka menggambarkan luka sosial---rumah yang terbebas, mata pencaharian yang tergerus, sampai perasaan terabaikan. Namun kami tetap percaya: investasi tidak harus menjadi pemicu konflik. Ia bisa jadi alat membangun persatuan.

Modal Sosial adalah Landasan Investasi Sukses

Bhinneka Tunggal Ika mengingatkan kita bahwa perbedaan adalah kekuatan. Nilai-nilai gotong royong, musyawarah mufakat, dan pangaduan adat sudah membentuk pondasi masyarakat sejak lama. Ketika pemerintah dan pemangku kebijakan melibatkan masyarakat dari awal --- dialog terbuka dan transparan --- maka investasi tumbuh bukan di atas kekosongan, tapi di atas rasa memiliki.

Langkah Positif Menuju Investasi yang Memperkuat Persatuan

  1. Dialog yang terjalin sejak perencanaan
    Sebelum proyek dicanangkan, adakan musyawarah desa/adat, libatkan tokoh lokal secara aktif. Keterlibatan bukan sekadar formalitas---melainkan bagian dari identitas pembangunan.

  2. Pemberdayaan lokal secara nyata
    Setiap investasi, terutama di PSN, seharusnya disertai program keterampilan dan kesempatan kerja untuk masyarakat sekitar. Modal sosial diperkuat lewat keuntungan bersama.

  3. Ruang audit sosial dan perlindungan lingkungan
    Memantau realisasi PSN dengan melibatkan masyarakat, LSM, akademisi, dan media, menjaga agar pembangunan tak berjalan sendiri.

  4. Berbasis kearifan lokal yang inklusif
    Adat seperti pela gandong, gotong royong, atau musyawarah bisa menjadi jembatan budaya, menjaga keadilan dan memperkuat kohesi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun