Mohon tunggu...
Sukarja
Sukarja Mohon Tunggu... Desainer - Pemulung Kata

Pemulung kata-kata. Pernah bekerja di Kelompok Kompas Gramedia (1 Nov 2000 - 31 Okt 2014)

Selanjutnya

Tutup

Financial Pilihan

Meski Sedang Berpuasa, Tetaplah Waspada akan Kejahatan di Depan Mata!

8 Mei 2019   22:18 Diperbarui: 8 Mei 2019   22:37 48
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrsi Kejahatan Perbankan/sumber: www.independent.ie

Memasuki bulan Ramadan, siklus waktu kita sehari-hari pun ikut berubah. Di bulan Ramadan, kita harus bangun lebih awal, setidaknya untuk memasak atau menghangatkan lauk-pauk untuk makan sahur. Perubahan kebiasaan ini tentu saja bisa mengubah kebiasaan kita di siang hari. Karena itu, cara pemenuhan nutrisi dan gizi, serta  kebutuhan istirahat perlu juga diperhatikan agar tubuh selalu sehat dan bugar. Bila semua itu tidak dipenuhi, bisa jadi di siang hari kita akan banyak mendapat gangguan, salah satunya tentu saja mengantuk.

Rasa kantuk bisa menjadi gangguan yang sulit untuk dihilangkan ketika menjalani ibadah puasa. Jika sudah mengantuk, otomatis konsentrasi kita pun akan terganggu. Bila konsentrasi terganggu, kita pun akan sulit untuk mengerjakan sesuatu dengan baik. Kemampuan konsentrasi yang berkurang inilah yang banyak dimanfaatkan para pelaku kejahatan, termasuk kejahatan finansial perbankan.

Tak dipungkiri, apapun jenisnya, yang namanya kejahatan bisa terjadi kapan saja, dimana saja, tak ada waktu dan tempat yang pasti. Asalkan ada kesempatan, kejahatan itu bisa dengan mudahnya terjadi. Oleh karena itu, kewaspadaan begitu penting, dan sebaiknya kita jangan terlalu mudah percaya kepada siapapun, apalagi menyangkut urusan uang.

Kita semua memahami, bagi umat Islam, bulan Ramadan bukan hanya dimaknai sebagai harinya berpuasa satu bulan penuh. Di bulan Ramadan ini, kita juga diperintahkan untuk berbuat kebajikan, bersedekah, dan lain sebagainya.

Namun, bukan berarti di bulan suci ini, tak ada orang yang berniat buruk terhadap orang lain, sekadar untuk mendapatkan uang. Inilah peristiwa yang pernah terjadi terhadap ibu saya sendiri.

Kejadiannya setahun lalu, di bulan suci Ramadan 2018 lalu. Saat itu, ibu yang usianya sekitar 63 tahun berada di dalam angkutan umum Mikrolet M09 dari Pasar Kebayoran Lama, Jakarta Selatan. Di dalam mobil, ada seseorang yang begitu ramahnya membantu ibu saya yang hendak turun dari angkutan umum itu.

Setelah turun dan sesampainya di rumah, ibu tersadar bahwa dompet yang ada di dalam tas belanjaannya ternyata sudah hilang. Setidaknya uang yang hilang itu sekitar 600 ribuan. Ibu baru teringat dengan sosok wanita yang membantunya turun dari kendaraan.

Tanpa mencurigai siapa pun, peristiwa ini perlu dijadikan pelajaran bagi kita semua. Bahwa ketika berpuasa, konsentrasi kita memang agak menurun. Selain itu, rasa curiga kita kepada orang lain pun seakan hilang, karena kita semua meyakini orang tidak akan berbuat buruk di bulan Ramadan. Namun, itulah kenyataannya bahwa kejahatan bisa saja terjadi pada siapa pun, tanpa mengenal waktu dan tempat.

Kembali ke persoalan kejahatan perbankan. Kita meyakini, secanggih apapun keamanan suatu bank, tentu ada saja yang mampu meretasnya. Oleh karena itu, pihak perbankan memang sudah seharusnya bisa berlari lebih cepat lagi dari para pelaku kejahatan.

Melalui tulisan ini, saya ingin menyebutkan beberapa kejahatan finansial perbankan yang perlu diwaspadai masyarakat, khususnya bagi nasabah perbankan.

Penipuan melalui Bukti Transaksi Struk ATM Palsu. 

Bagi Anda yang bergelut di dalam jualan online atau Anda yang seringkali menerima bukti pembayaran melalui struk ATM, sebaiknya tetap mewaspadainya. Jangan-jangan struk ATM itu palsu. Agar Anda bisa terhindar dari penipuan jenis ini,berikut ini ada beberapa tips

  1. Untuk jaga-jaga, ajukan SMS Notifikasi Transaksi ke CSO Bank Anda terdekat. Dengan adanya SMS notifikasi, setiap transaksi yang terjadi pada rekening Anda akan diinformasikan oleh Bank via SMS. Jadi jika ada bukti struk ATM tapi kamu tidak mendapat SMS notifikasi, kamu perlu curiga.
  2. Jika kamu mendapat bukti transaksi struk ATM, lakukan konfirmasi cek saldo atau mutasi lewat berbagai fasilitas yang disediakan oleh Bank, seperti di ATM, atau Mobile Banking.
  3. Jika menemukan bukti transaksi yang mencurigakan, segera hubungi contact center BAnk dimana Anda menjadi nasabahnya, melalui berbagai saluran informasi bank tersebut.

Tips Menghindari Penipuan yang Mengatasnamakan Bank

Terkadang kita secara tidak sadar menyebarkan informasi data pribadi melalui media sosial, seperti nomor telepon, email, nama lengkap anggota keluarga, dan lain-lain. Oleh karena itu, ketika kita meng-update status, pastikan tidak d nomor telepon, nomor kartu ATM, nomor kartu kredit, mauoun nama-nama anggota keluarga. 

Anda pun sebaiknya jangan mudah percaya bila menerima telepon dari nomor yang tidak Anda kenal, yang mengatasnamakan bank atau pihak lain yang mengkonfirmasi data, menanyakan data pribadi, data perbankan, maupun menjanjikan hadiah.

Selalu cek ulang yang Anda dapatkan dari channel resmi (seperti website, media sosial, serta customer service) bank terkait.

Mewaspadai Double Swipe!

Saat melakukan pembayaran dengan kartu kredit, sebaiknya Anda perlu mengetahui hal-hal berikut ini.

  1. Double Swipe (penggesekan ganda) adalah penggesekan kartu kredit atau debit pada mesin kasir, setelah Anda melakukan pembayaran melalui mesin EDC (Electronic Data Capture).
  2. Risiko Double Swipe. Bank Indonesia melarang penggesekan kartu pada mesin kasir karena bisa terjadi penyalahgunaan data oleh pihak yang tidak berwenang. Penggesekan cukup dilakukan satu kali pada mesin EDC.
  3. Cara menghindari Double Swipe. Sebelum membayar tanyakan kepada kasir, apakah akan menggesekan kartu debit/kredit di mesin kasir?
  4. Cegah transaksi saat kasir Merchan menggesekkan kartu kredit atau kartu debit pada mesin kasir.
  5. Laporkan! Jika Double Swipe terlanjur terjadi, segera laporkan ke bank terkait untuk segera ditindaklanjuti.

Ilustrasi Kartu Kredit/Debit/ sumber: www.bca.co.id
Ilustrasi Kartu Kredit/Debit/ sumber: www.bca.co.id

Hanya Anda yang Boleh Tahu Tiga Data Pribadi Ini!

Modus penipuan terhadap nasabah perbankan semakin beragam. Hal ini bisa dilakukan tanpa harus bertemu langsung atau pun tanpa perlu mengambil kartu yang Anda miliki. Oleh karena itu, ada tiga jenis data yang tidak boleh diketahui siapa pun, termasuk petugas bank. Ketig dt tersebut adalah:

  1. PIN (Personal Identification Number). PIN merupakan angka sandi rahasia untuk masuk ke rekening kamu. Jangan sampai info seperti nomor PIN kamu tulis atau foto lalu diletakkan di tempat-tempat umum. Ingatlah bahwa pihak Bank sekalipun tak akan memintamu untuk memberitahu PIN yang kamu miliki dengan alasan apapun. 
  2. CVV (Card Verification Code) atau CVC (card Verification Code). CVV atau CVC adalah 3 digit angka terakhir yang terdapat pada bagian belakang kartu kredit. Biasanya tiga angka tersebut terdapat di tempat tanda tangan di belakang kartu kredit. Hanya si pemilik kartu lah yang berhak mengetahui nomor CVV atau CVC. Perlu diingat, nomor CVV atau CVC, seperti halnya juga nomor OTP dan PIN sifatnya sangat rahasia, Anda bahkan tidak boleh memberitahukan kepada pihak BAnk dan Bank pun tidak akan pernah meminta nomor CVV atau CVC. 
  3. OTP (One Time Password). OTP adalah password dinamis (bisa berubah-ubah) yang dikirimkan oleh pihak bank atau situs jual beli online melalui SMS/email. OTP ini diberikan untuk meminta persetujuan akses ke rekening Anda, seperti mendebet rekening atau memotong pulsa. OTP bisa juga dibilang sebagai kode otorisasi terhadap sebuah transaksi, jadi jika ada orang tak dikenal yang meminta kamu menyebutkan nomor OTP dengan modus ingin transfer hadiah undian, segera tolak! 

Demikianlah beberapa informasi yang penting untuk diketahui agar kita semua bisa terhindar dari kejahatan di dunia perbankan. Bagaimana pun kejahatan bisa terjadi dimana saja dan kapan saja, apabila ada kesempatan, dan kesempatan itu tanpa disadari kita sendiri yang menciptakannya. Selalulah untuk meng-update informasi seputar keamanan perbankan, dan semua itu bisa kita dapatkan dari pihak perbankan dimana kita menjadi nasabahnya. 

Sekali lagi, meskipun kita tengah berpuasa, tetaplah kita selalu mewaspadai segala sesuatu yang menyangkut kejahatan finansial, yang semakin hari semakin canggih. Waspada, dan jangan lengah! 

Salam dan terima kasih!

sumber:

1. Detik.com (30/3/2017): "Macam-macam Modus Kejahatan Keuangan"

2. Bank BCA : "Tips Keamanan"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun