Mohon tunggu...
Syaiful Anwar
Syaiful Anwar Mohon Tunggu... Dosen - Dosen FEB Universitas Andalas Kampus Payakumbuh

Cara asik belajar ilmu ekonomi www.unand.ac.id- www.eb.unand.ac.id https://bio.link/institutquran

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Eid Mubarak 39: Adakah Kemungkinan Biaya Transportasi Musim Lebaran Turun atau Diturunkan?

18 April 2024   06:30 Diperbarui: 18 April 2024   07:01 59
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Birokrasi. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

Peningkatan biaya transportasi di musim Lebaran memiliki plus dan minus yang perlu dipertimbangkan secara cermat. Sementara peningkatan harga dapat mencerminkan dinamika pasar yang sehat, hal itu juga dapat menghasilkan dampak negatif bagi masyarakat dan perekonomian secara keseluruhan. Dengan pendekatan yang tepat dari pemerintah, operator transportasi, dan masyarakat, kita dapat menciptakan solusi yang berkelanjutan untuk mengatasi tantangan ini dan memastikan mobilitas yang lebih inklusif dan berkelanjutan bagi semua orang.

Siapa yang Diuntungkan dan Siapa yang Dirugikan dengan Peningkatan Biaya Transportasi di Musim Lebaran: Analisis Ekonomi

Peningkatan biaya transportasi di musim Lebaran merupakan fenomena yang telah menjadi kebiasaan tahunan di Indonesia. Namun, di balik perubahan harga tiket yang terjadi, terdapat pihak-pihak yang diuntungkan dan dirugikan dari peningkatan tersebut. Dari sudut pandang ekonomi, kita dapat menganalisis siapa yang mendapat manfaat dan siapa yang menderita akibat dari peningkatan biaya transportasi tersebut.

Salah satu pihak yang jelas mendapat manfaat dari peningkatan biaya transportasi di musim Lebaran adalah operator transportasi, seperti maskapai penerbangan, perusahaan bus, dan perusahaan kereta api. Dengan adanya peningkatan permintaan yang signifikan selama periode ini, operator transportasi dapat meningkatkan pendapatan mereka dengan menaikkan harga tiket. Hal ini membantu meningkatkan pendapatan dan profitabilitas mereka selama periode musim Lebaran.

Selain itu, pihak-pihak terkait dengan industri pariwisata juga dapat diuntungkan dari peningkatan biaya transportasi di musim Lebaran. Destinasi wisata yang populer selama musim Lebaran, seperti tempat-tempat yang memiliki nilai religius atau destinasi wisata alam, dapat melihat lonjakan kunjungan yang signifikan. Hal ini berpotensi meningkatkan pendapatan dari sektor pariwisata, termasuk hotel, restoran, dan toko suvenir.

Namun, di balik keuntungan yang didapat oleh operator transportasi dan industri pariwisata, terdapat pihak-pihak yang dirugikan akibat dari peningkatan biaya transportasi di musim Lebaran. Salah satu pihak yang paling dirugikan adalah masyarakat dengan pendapatan rendah atau menengah, terutama mereka yang ingin melakukan perjalanan jauh untuk berkumpul dengan keluarga dan kerabat mereka.

Peningkatan biaya transportasi dapat menjadi beban tambahan bagi masyarakat dengan pendapatan terbatas, karena mereka harus mengeluarkan sejumlah uang yang lebih besar untuk membeli tiket transportasi. Hal ini dapat mengakibatkan penurunan daya beli mereka untuk barang dan jasa lainnya, serta memengaruhi kemampuan mereka untuk merencanakan liburan atau berkumpul dengan keluarga selama musim Lebaran.

Selain itu, peningkatan biaya transportasi juga dapat merugikan pelaku usaha lokal di destinasi wisata yang kurang populer selama musim Lebaran. Jika harga tiket transportasi naik secara signifikan, hal ini dapat mengurangi jumlah wisatawan yang berkunjung ke destinasi tersebut, yang pada gilirannya dapat menyebabkan penurunan pendapatan bagi pelaku usaha lokal, seperti pemilik hotel, restoran, dan pedagang lokal.

Dari sudut pandang teori ekonomi, peningkatan biaya transportasi di musim Lebaran dapat dijelaskan menggunakan konsep elastisitas permintaan dan penawaran. Permintaan akan transportasi selama periode ini cenderung sangat elastis, artinya perubahan harga memiliki dampak yang signifikan pada jumlah permintaan. Namun, peningkatan harga juga dapat mendorong peningkatan penawaran dari operator transportasi, karena mereka melihat peluang untuk meningkatkan pendapatan mereka.

Dalam menghadapi tantangan peningkatan biaya transportasi di musim Lebaran, diperlukan langkah-langkah kebijakan yang dapat mengurangi dampak negatifnya bagi masyarakat. Salah satu solusi yang dapat dipertimbangkan adalah pemberian subsidi bagi masyarakat yang membutuhkan, terutama mereka dengan pendapatan rendah atau menengah. Subsidi ini dapat membantu mengurangi beban finansial bagi mereka yang ingin melakukan perjalanan selama musim Lebaran.

Selain itu, pengembangan infrastruktur transportasi yang lebih efisien dan terjangkau juga dapat membantu mengurangi biaya transportasi secara keseluruhan. Investasi dalam jaringan kereta api yang lebih luas atau pengembangan transportasi berbasis teknologi dapat membantu meningkatkan aksesibilitas dan mengurangi ketergantungan pada moda transportasi tertentu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun