Mohon tunggu...
Syaiful Anwar
Syaiful Anwar Mohon Tunggu... Dosen - FEB Universitas Andalas Kampus Payakumbuh

Dosen FEB, Peneliti, Penulis, Senang belajar https://bio.link/institutquran

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud Pilihan

Eid Mubarak 6: Lebaran, THR, dan Kesejahteraan Psikologis

11 April 2024   18:22 Diperbarui: 11 April 2024   18:33 54
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Kesejahteraan psikologis masyarakat merupakan aspek yang tak kalah penting dari kesejahteraan secara keseluruhan. Penerimaan pendapatan lebih selama musim Lebaran memiliki potensi untuk meningkatkan kesejahteraan psikologis masyarakat secara signifikan. Ketika individu merasa lebih aman secara finansial dan mampu memenuhi kebutuhan mereka, hal ini dapat membawa dampak positif yang luas dalam kehidupan sehari-hari.

A. Pengurangan Tingkat Stres dan Kecemasan

Salah satu dampak langsung dari peningkatan pendapatan selama musim Lebaran adalah pengurangan tingkat stres dan kecemasan yang terkait dengan ketidakpastian ekonomi. Ketika individu merasa lebih stabil secara finansial, mereka cenderung memiliki kepercayaan diri yang lebih besar dalam menghadapi tantangan kehidupan sehari-hari. Ketidakpastian finansial sering kali menjadi sumber stres yang signifikan bagi banyak orang, dan penerimaan pendapatan lebih dapat memberikan rasa lega dan ketenangan pikiran.

Kesejahteraan psikologis, sebagai konsep yang berkembang dalam bidang psikologi dan kesejahteraan manusia, menjadi semakin relevan dalam konteks ekonomi modern. Konsep ini tidak hanya melibatkan kepuasan subjektif individu terhadap kehidupan mereka, tetapi juga memengaruhi produktivitas, keputusan ekonomi, dan kesejahteraan keseluruhan masyarakat. Disini, kita akan mengeksplorasi definisi kesejahteraan psikologis dari perspektif ekonomi, termasuk pengertian bahasa, epistemologis, istilah, penggunaan umum, dan implikasinya dalam ilmu ekonomi.

Definisi Secara Bahasa dan Epistemologis

Secara bahasa, kesejahteraan psikologis dapat diartikan sebagai keadaan pikiran yang positif dan kepuasan subjektif individu terhadap kehidupan mereka. Secara epistemologis, konsep ini melibatkan pemahaman mendalam tentang aspek psikologis manusia yang memengaruhi kebahagiaan, kepuasan hidup, dan kesejahteraan secara keseluruhan.

Definisi dari Perspektif Ilmu Ekonomi

Dalam ilmu ekonomi, kesejahteraan psikologis berhubungan erat dengan konsep utilitas dan preferensi konsumen. Definisi kesejahteraan psikologis dari perspektif ekonomi dapat diuraikan sebagai berikut:

  1. Utilitas Psikologis: Dalam ekonomi, utilitas merujuk pada kepuasan atau manfaat yang didapat seseorang dari konsumsi barang atau layanan. Utilitas psikologis merujuk pada kepuasan atau manfaat yang berkaitan dengan aspek psikologis, seperti perasaan bahagia, kedamaian, dan rasa kesejahteraan mental.
  2. Pengambilan Keputusan: Kesejahteraan psikologis memengaruhi proses pengambilan keputusan ekonomi individu. Individu cenderung memilih pilihan yang dapat meningkatkan kesejahteraan psikologis mereka, meskipun tidak selalu berkontribusi secara langsung terhadap kesejahteraan materi atau finansial.
  3. Produktivitas dan Kesejahteraan Ekonomi: Kesejahteraan psikologis individu juga berdampak pada produktivitas dan kesejahteraan ekonomi secara keseluruhan. Individu yang merasa bahagia dan puas cenderung lebih produktif dalam pekerjaan mereka, yang pada gilirannya dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat secara umum.

Penggunaan Secara Umum

Penggunaan kesejahteraan psikologis dalam konteks ekonomi tidak terbatas pada individu, tetapi juga melibatkan analisis kesejahteraan masyarakat secara keseluruhan. Beberapa penggunaan umum kesejahteraan psikologis dalam ilmu ekonomi meliputi:

  1. Pengukuran Kesejahteraan: Dalam upaya untuk memahami kesejahteraan masyarakat secara menyeluruh, ekonom menggunakan indikator kesejahteraan psikologis, seperti kebahagiaan subjektif, kepuasan hidup, dan tingkat stres, sebagai tambahan atau alternatif dari ukuran ekonomi tradisional seperti GDP per capita.
  2. Analisis Kebijakan: Kesejahteraan psikologis juga menjadi pertimbangan penting dalam analisis kebijakan ekonomi. Kebijakan yang bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat harus memperhitungkan aspek psikologis, seperti kepuasan hidup dan kebahagiaan, serta dampaknya terhadap pengambilan keputusan dan produktivitas.
  3. Ekonomi Perilaku: Cabang ekonomi perilaku mengkaji bagaimana faktor-faktor psikologis memengaruhi perilaku ekonomi individu dan masyarakat. Konsep kesejahteraan psikologis menjadi fokus utama dalam memahami motif di balik keputusan konsumen, preferensi intertemporal, dan efek emosional dari keputusan finansial.

Definisi dari Perspektif Ilmu Ekonomi:

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun