Mohon tunggu...
Syaiful Anwar
Syaiful Anwar Mohon Tunggu... Dosen - Dosen FEB Universitas Andalas Kampus Payakumbuh

Cara asik belajar ilmu ekonomi www.unand.ac.id- www.eb.unand.ac.id https://bio.link/institutquran

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud Pilihan

Eid Mubarak 6: Lebaran, THR, dan Kesejahteraan Psikologis

11 April 2024   18:22 Diperbarui: 11 April 2024   18:33 76
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Contoh Implikasi Ekonomi dari Faktor-faktor yang Berhubungan dengan Kesejahteraan Psikologis

  1. Program Kesehatan Mental di Tempat Kerja: Perusahaan yang menyediakan akses terhadap program kesehatan mental, seperti layanan konseling dan dukungan psikologis, dapat meningkatkan kesejahteraan psikologis karyawan dan mengurangi biaya yang terkait dengan absensi kerja akibat masalah kesehatan mental.
  2. Kebijakan Keluarga dan Pendidikan: Negara-negara yang menerapkan kebijakan dukungan keluarga, seperti cuti orang tua yang fleksibel dan akses terhadap layanan perawatan anak yang terjangkau, dapat membantu meningkatkan kesejahteraan psikologis orang tua dan kesejahteraan anak-anak mereka. Selain itu, investasi dalam pendidikan yang inklusif dan berkualitas dapat membantu mengurangi kesenjangan dalam akses terhadap pendidikan dan meningkatkan kesejahteraan psikologis masyarakat secara keseluruhan.
  3. Kebijakan Kesehatan Mental: Pemerintah yang mengalokasikan anggaran yang cukup untuk layanan kesehatan mental dan mengurangi stigma terhadap masalah kesehatan mental dapat membantu meningkatkan kesejahteraan psikologis masyarakat dan mengurangi dampak ekonomi yang terkait dengan masalah kesehatan mental, seperti pengurangan produktivitas dan biaya perawatan kesehatan.

Faktor-faktor yang berhubungan dengan kesejahteraan psikologis memiliki dampak yang signifikan pada kualitas hidup dan produktivitas individu serta kesejahteraan ekonomi masyarakat secara keseluruhan. Melalui pemahaman yang mendalam tentang faktor-faktor ini, ekonom dapat merumuskan kebijakan yang mendukung pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan kesejahteraan masyarakat yang berkelanjutan.

B. Optimisme dan Percaya Diri yang Meningkat

Teori ekonomi perilaku menekankan pentingnya faktor psikologis dalam pengambilan keputusan ekonomi. Ketika individu merasa lebih stabil secara finansial, mereka cenderung lebih optimis tentang masa depan dan percaya diri dalam menjalani kehidupan sehari-hari. Hal ini dapat mengarah pada sikap yang lebih proaktif dalam merencanakan dan mencapai tujuan-tujuan pribadi dan keluarga. Optimisme yang meningkat juga dapat membawa dampak positif dalam hubungan sosial dan interaksi dengan orang lain.

C. Meningkatkan Stabilitas Sosial

Peningkatan kesejahteraan psikologis secara individu juga dapat berdampak pada stabilitas sosial secara keseluruhan. Ketika masyarakat merasa lebih aman secara finansial dan optimis tentang masa depan, mereka cenderung lebih mampu berkontribusi pada pembangunan komunitas dan menciptakan lingkungan sosial yang lebih harmonis. Stabilitas sosial yang meningkat dapat mengurangi potensi konflik dan ketegangan dalam masyarakat, serta menciptakan fondasi yang lebih kuat untuk pertumbuhan dan kemajuan bersama.

D. Pentingnya Pendapatan Lebaran dalam Konteks Kesejahteraan Psikologis

Penerimaan pendapatan lebih selama musim Lebaran bukan hanya memiliki manfaat finansial, tetapi juga memiliki dampak yang sangat penting pada kesejahteraan psikologis masyarakat secara keseluruhan. Dengan merasa lebih aman secara finansial dan optimis tentang masa depan, individu cenderung memiliki kualitas hidup yang lebih baik dan mampu mengatasi tantangan dengan lebih baik. Oleh karena itu, penting untuk mengakui peran penting pendapatan Lebaran dalam meningkatkan kesejahteraan psikologis masyarakat dan menciptakan lingkungan sosial yang lebih seimbang dan harmonis.

Pendapatan Lebaran merujuk pada pendapatan tambahan yang diperoleh oleh individu menjelang dan selama musim liburan Lebaran, baik melalui bonus dari pekerjaan, hadiah dari keluarga dan teman, maupun peningkatan penjualan bagi para pedagang dan pengusaha. Pendapatan tambahan ini sering kali memberikan dampak positif pada kesejahteraan psikologis individu, dengan memberikan rasa kepuasan dan kebahagiaan.

Pentingnya pendapatan Lebaran dalam konteks ekonomi dapat dipahami melalui beberapa perspektif:

  1. Konsumsi: Pendapatan Lebaran meningkatkan daya beli individu dan meningkatkan konsumsi barang dan jasa. Ini dapat memberikan dorongan pada pertumbuhan ekonomi karena meningkatnya permintaan akan barang dan jasa selama musim liburan Lebaran. Dari perspektif kesejahteraan psikologis, kemampuan untuk membeli barang-barang yang diinginkan atau memberikan hadiah kepada orang yang dicintai dapat memberikan perasaan kepuasan dan kebahagiaan yang kuat.
  2. Kesejahteraan Psikologis: Pendapatan Lebaran memberikan kesempatan bagi individu untuk merasakan kegembiraan dan kebahagiaan, terutama melalui kemampuan untuk memberikan hadiah kepada keluarga dan teman serta mempersiapkan diri untuk perayaan Lebaran. Ini berkontribusi pada peningkatan kesejahteraan psikologis, dengan meningkatkan perasaan kepuasan dan rasa kesejahteraan secara keseluruhan.
  3. Pengeluaran dan Investasi: Pendapatan Lebaran juga dapat memengaruhi pengeluaran dan investasi jangka panjang individu. Individu mungkin menggunakan pendapatan tambahan ini untuk membayar utang, menyimpan untuk masa depan, atau menginvestasikan dalam pendidikan atau bisnis. Ini memiliki implikasi jangka panjang dalam meningkatkan stabilitas keuangan dan kesejahteraan ekonomi individu.

Pendapatan Lebaran memiliki dampak psikologis yang signifikan pada individu dan masyarakat, termasuk:

  1. Kepuasan dan Kebahagiaan: Pendapatan tambahan yang diperoleh selama musim liburan Lebaran dapat meningkatkan perasaan kepuasan dan kebahagiaan individu. Kemampuan untuk membeli barang-barang yang diinginkan atau memberikan hadiah kepada orang yang dicintai memberikan perasaan kegembiraan dan kepuasan.
  2. Keterlibatan Sosial: Pendapatan Lebaran memungkinkan individu untuk terlibat dalam kegiatan sosial dan budaya selama musim liburan, seperti memberikan hadiah kepada keluarga dan teman atau memberikan sumbangan kepada mereka yang membutuhkan. Ini memperkuat ikatan sosial dan memberikan rasa keterlibatan yang meningkatkan kesejahteraan psikologis.
  3. Perasaan Keamanan Finansial: Pendapatan tambahan yang diperoleh selama musim liburan Lebaran dapat memberikan perasaan keamanan finansial bagi individu dan keluarga, yang pada gilirannya meningkatkan kesejahteraan psikologis. Hal ini dapat mengurangi stres finansial dan meningkatkan perasaan optimisme tentang masa depan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun